Kenshi Gianyar Ditarget Emas PON 2024
Pelatihan intensif diberikan kepada tiga kenshi Gianyar untuk meningkatkan kemampuan teknik, strategi, dan fisik para atlet.
GIANYAR, NusaBali
Tiga atlet cabang olahraga kempo dari Gianyar, ditargetkan untuk meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Ketiga atlet tersebut adalah I Gede Sukariasa (randori kelas 75 kg putra), Ni Kadek Geby Artika (embu beregu campuran), dan Kadek Dhea Ardi Prabasari (embu beregu campuran).
Ketiga atlet Gianyar itu berhasil meraih tiket lolos PON setelah meraih medali perunggu pada babak kualifikasi PON di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/8) lalu.
Pelatih Pengkab Perkemi Gianyar, I Ketut Sada, mengatakan, pihaknya akan melakukan pelatihan intensif kepada ketiga atletnya. Pelatihan tersebut akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan teknik, strategi, dan fisik para atlet.
"Kami akan melakukan latihan intensif selama 11 bulan ke depan. Kami berharap, ketiga atlet kami bisa meraih medali emas di PON 2024," kata Sada.
Sada mengakui, medali emas di PON 2024 akan menjadi tantangan tersendiri bagi para atletnya. Pasalnya, para atlet dari daerah lain juga akan melakukan persiapan yang maksimal. "Namun, kami optimis, ketiga atlet kami bisa meraih medali emas di PON 2024," kata Sada.
Sementara itu, Manajer Tim Kempo Bali, Fredrik Billy, menyoroti sistem double elimination yang diterapkan pada nomor randori. Menurut Billy, sistem tersebut membuat atlet kelelahan saat babak kualifikasi PON. "Sistem double elimination membuat atlet harus bertanding hingga dua kali dalam satu hari. Hal ini membuat atlet kelelahan dan tidak bisa tampil maksimal," kata Billy.
Billy pun berharap, panitia PON 2024 bisa menerapkan sistem pertandingan yang lebih adil bagi para atlet.7dek
Tiga atlet cabang olahraga kempo dari Gianyar, ditargetkan untuk meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Ketiga atlet tersebut adalah I Gede Sukariasa (randori kelas 75 kg putra), Ni Kadek Geby Artika (embu beregu campuran), dan Kadek Dhea Ardi Prabasari (embu beregu campuran).
Ketiga atlet Gianyar itu berhasil meraih tiket lolos PON setelah meraih medali perunggu pada babak kualifikasi PON di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/8) lalu.
Pelatih Pengkab Perkemi Gianyar, I Ketut Sada, mengatakan, pihaknya akan melakukan pelatihan intensif kepada ketiga atletnya. Pelatihan tersebut akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan teknik, strategi, dan fisik para atlet.
"Kami akan melakukan latihan intensif selama 11 bulan ke depan. Kami berharap, ketiga atlet kami bisa meraih medali emas di PON 2024," kata Sada.
Sada mengakui, medali emas di PON 2024 akan menjadi tantangan tersendiri bagi para atletnya. Pasalnya, para atlet dari daerah lain juga akan melakukan persiapan yang maksimal. "Namun, kami optimis, ketiga atlet kami bisa meraih medali emas di PON 2024," kata Sada.
Sementara itu, Manajer Tim Kempo Bali, Fredrik Billy, menyoroti sistem double elimination yang diterapkan pada nomor randori. Menurut Billy, sistem tersebut membuat atlet kelelahan saat babak kualifikasi PON. "Sistem double elimination membuat atlet harus bertanding hingga dua kali dalam satu hari. Hal ini membuat atlet kelelahan dan tidak bisa tampil maksimal," kata Billy.
Billy pun berharap, panitia PON 2024 bisa menerapkan sistem pertandingan yang lebih adil bagi para atlet.7dek
1
Komentar