3 Balita di Tabanan Kena Mikrosefalus
Penyebab, antara lain karena saat hamil ibunya stres dan kekurangan asupan makanan.
TABANAN, NusaBali
Tiga balita di Tabanan mengidap penyakit mikrosefalus atau kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal. Kepala bayi lebih kecil karena perkembangan otak tidak normal. Dampaknya, seluruh komponen tubuh tak berkembang wajar.
Tiga balita itu rata-rata usia 4 - 5 tahun. Di antaranya, ditemukan di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, dan Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan. Dari tiga balita yang baru ditemukan itu kondisi balita di Pandak Gede terbilang buruk.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan Ida Bagus Surya Wira Andi menegaskan tiga bayi tersebut telah mendapat penanganan secara maksimal terutama fasilitas kesehatan. "Pemeriksaan rutin sudah dilakukan sudah tercover BPJS juga. Kita sudah lakukan pemantauan ke lokasi," ujarnya, Rabu (6/9).
Disebutkan, kondisi tiga balita menderita mikrosefalus ini memang tidak bisa beraktivitas normal. Balita di Pandak Gede untuk makan harus menggunakan selang. Karena penyakitnya sudah menyerang tenggorokan.
Sedangkan, balita di Desa Kesiut masih bisa berjalan dan lari, walaupun agak pincang. Sebab yang diserang adalah tulang panggul kiri rapuh sehingga tulang paha naik dan menyebabkan kakinya pendek satu. "Dia ini masih bisa makan dan asupan makannya terpenuhui," imbuh dia.
Kondisi tiga bayi itu telah diatensi Pemkab Tabanan. Mereka dalam pemeriksaan rutin petugas medis. Bahkan balita di Desa Kesiut akan dioperasi di RS Prof Ngoerah, Sanglah, Denpasar. "Sedangkan yang balita di Pandak Gede karena orangtua tidak kuat mengantar, perawatannya dirujuk ke RS Singgasana," terang dr Surya.
Dia menegaskan mikrosefalus bukan kategori penyakit akibat gizi buruk. Sebab sakitnya sudah terjadi sejak lahir. Penyebab, antara lain karena saat hamil ibunya stres dan kekurangan asupan makanan. "Penyakit ini sudah terjadi sejak dalam kandungan. Jadi penyakit ini baru bisa diketahui setelah lahir atau sudah berusia enam bulan ke atas. Faktor kesembuhan tergantung tingkat serangan perkembangan tubuh,"jelasnya.
Guna mengantisipasi hal tersebut, dr Surya meminta ibu hamil harus dilakukan pengawasan ketat. Jangan sampai saat hamil stres wajib rileks serta penuhi asupan makan dan vitamin, kemudian rutin melakukan pemeriksaan. Apalagi sekarang 10 puskesmas di Tabanan sudah bisa melakukan USG dan mendapatkan vitamin secara gratis.
Saran dr Surya, jangan menikah di bawah umur. Karena masih ada organ tubuh yang belum matang. "Contohnya, tulang panggul di bawah umur 18 tahun itu, belum maksimal untuk persiapan kehamilan. Jadi, harus matang dulu seperti buah," sarannya.7des
Komentar