Warga Digegerkan Penemuan Mayat Bayi
Warga Jalan Imam Bonjol, Gang Penataran Sari, Banjar Pekandelan, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi/orok yang terbungkus plastik merah pada Kamis (6/7) pagi sekitar pukul 06.00 Wita.
Dikira Daging Babi, Sudah 5 Hari Berada di Got
DENPASAR, NusaBali
Mayat bayi yang diketahui berjenis laki-laki itu ditemukan di gorong-gorong got, diperkirakan sudah sejak hari Minggu (2/7), namun warga mengira hanya bungkusan sampah dibuang oleh warga. Bahkan mayat bayi yang diperkirakan bobotnya lebih dari 3 kilogram itu diketahui masih dalam kondisi ari-ari dan kulit plasenta menempel pada tubuh bayi dengan kepala yang sudah pecah.
Awalnya warga di Gang Penataran Sari saat melihat bungkusan merah tersebut tidak curiga dengan bungkusan yang ternyata mayat bayi itu. Setelah berselang 4 hari yakni, Rabu (5/7), seorang warga Nyoman Alit Mudita yang rumahnya berada tepat di belakang got tersebut bersama iparnya Eva Nurhayati, 26, mencoba untuk mengangkat bungkusan sekitar pukul 18.00 Wita karena takut bungkusan tersebut menyumbat saluran air. Alit dan Eva bahkan keluarganya yang lain melihat pengangkatan bungkusan tersebut tidak curiga dengan isi yang ada di dalamnya karena tidak mengeluarkan bau.
Bahkan, warga yang lain juga sempat coba menyentuh bungkusan itu mengatakan hanya seperti daging. Namun pikiran mereka adalah daging babi yang dibuang. "Kami awalnya tidak curiga dengan bungkusan itu, soalnya sering warga buang sampah di got setelah itu dibersihkan jadi kita tidak curiga sama sekali," terang Eva saat ditemui di depan rumahnya. Dikatakan Eva, bayi yang dibuang itu kemungkinan pada Sabtu malam, karena menurutnya bungkusan itu sudah ada sejak Minggu pagi.
Keesokan harinya, Eva yang sedang menyapu di luar rumahnya sekitar pukul 05.30 Wita, berkeinginan membuang sampah dan menitipkan bungkusan itu ke salah satu pengangkut sampah. Nah, Eva yang semakin penasaran dengan isi bungkusan itu sempat menginjak-injak dengan kakinya. "Yang saya rasakan adalah daging, saya kira daging babi," ungkapnya. Namun rasa penasaran Eva semakin besar hingga akhirnya, dia memutuskan untuk membuka bungkusan itu, sontak saja ia kaget dan berteriak setelah melihat mayat bayi yang masih membawa ari-ari dengan posisi tengkurep.
Warga pun mulai berkerumun melihat kearah Eva, bahkan bau menyengat mulai menyebar ke seluruh gang tersebut karena mayat bayi sudah mulai membusuk. "Sebelum dibuka belum ada bau karena di dalam plastik merah ada 3 plastik lagi yang membungkus, satu plastik putih dan dua plastik belang," terangnya. Melihat bayi tersebut, pihak keluarga Eva langsung menghubungi bendesa setempat sebelum menghubungi pihak kepolisian. Bahkan sebelum bendesa dan pihak kepolisian datang warga sempat membawa mayat bayi ke pinggir jembatan di gang setempat.
Warga yang berkumpul langsung memberikan uang yang ditempatkan pada mayat bayi tersebut. Berselang beberapa menit, bendesa yang datang langsung menelpon polisi.
Belum diketahui pelaku yang membuang orok naas itu. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra RA, mengatakan, begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung menerjunkan anggota dan mengevakuasi bayi berjenis kelamin laki-laki ini ke RS Sanglah untuk divisum. Selain itu, petugas melakukan penyelidikan atas temuan orok ini. Dari pemeriksaan awal, tidak ada yang mengetahui persis kantong plastik merah tersebut ada di lokasi. Petugas juga menyusuri sepanjang jalan dan tidak menemukan bukti penunjang seperti CCTV alias kamera pengawas yang memungkinkan merekam pelaku pembuangan, “Apakah dibuang di TKP atau justru terbawa air? Itu yang masih dalam penyelidikan pihak kita,” kata mantan Kanit Reskrim Polsek Mengwi, Badung ini.
Meski demikian, dari informasi awal yang diperoleh, besar kemungkinan pelaku pembuang bayi berada di luar lingkungan tempat lokasi ditemukan bayi tersebut. “Saat ini kami masih dalami keterangan sejumlah saksi yang ada dan juga mencari saksi lainnya untuk mengungkap pelaku pembuang orok ini,” tutupnya. *cr, 63 dar
DENPASAR, NusaBali
Mayat bayi yang diketahui berjenis laki-laki itu ditemukan di gorong-gorong got, diperkirakan sudah sejak hari Minggu (2/7), namun warga mengira hanya bungkusan sampah dibuang oleh warga. Bahkan mayat bayi yang diperkirakan bobotnya lebih dari 3 kilogram itu diketahui masih dalam kondisi ari-ari dan kulit plasenta menempel pada tubuh bayi dengan kepala yang sudah pecah.
Awalnya warga di Gang Penataran Sari saat melihat bungkusan merah tersebut tidak curiga dengan bungkusan yang ternyata mayat bayi itu. Setelah berselang 4 hari yakni, Rabu (5/7), seorang warga Nyoman Alit Mudita yang rumahnya berada tepat di belakang got tersebut bersama iparnya Eva Nurhayati, 26, mencoba untuk mengangkat bungkusan sekitar pukul 18.00 Wita karena takut bungkusan tersebut menyumbat saluran air. Alit dan Eva bahkan keluarganya yang lain melihat pengangkatan bungkusan tersebut tidak curiga dengan isi yang ada di dalamnya karena tidak mengeluarkan bau.
Bahkan, warga yang lain juga sempat coba menyentuh bungkusan itu mengatakan hanya seperti daging. Namun pikiran mereka adalah daging babi yang dibuang. "Kami awalnya tidak curiga dengan bungkusan itu, soalnya sering warga buang sampah di got setelah itu dibersihkan jadi kita tidak curiga sama sekali," terang Eva saat ditemui di depan rumahnya. Dikatakan Eva, bayi yang dibuang itu kemungkinan pada Sabtu malam, karena menurutnya bungkusan itu sudah ada sejak Minggu pagi.
Keesokan harinya, Eva yang sedang menyapu di luar rumahnya sekitar pukul 05.30 Wita, berkeinginan membuang sampah dan menitipkan bungkusan itu ke salah satu pengangkut sampah. Nah, Eva yang semakin penasaran dengan isi bungkusan itu sempat menginjak-injak dengan kakinya. "Yang saya rasakan adalah daging, saya kira daging babi," ungkapnya. Namun rasa penasaran Eva semakin besar hingga akhirnya, dia memutuskan untuk membuka bungkusan itu, sontak saja ia kaget dan berteriak setelah melihat mayat bayi yang masih membawa ari-ari dengan posisi tengkurep.
Warga pun mulai berkerumun melihat kearah Eva, bahkan bau menyengat mulai menyebar ke seluruh gang tersebut karena mayat bayi sudah mulai membusuk. "Sebelum dibuka belum ada bau karena di dalam plastik merah ada 3 plastik lagi yang membungkus, satu plastik putih dan dua plastik belang," terangnya. Melihat bayi tersebut, pihak keluarga Eva langsung menghubungi bendesa setempat sebelum menghubungi pihak kepolisian. Bahkan sebelum bendesa dan pihak kepolisian datang warga sempat membawa mayat bayi ke pinggir jembatan di gang setempat.
Warga yang berkumpul langsung memberikan uang yang ditempatkan pada mayat bayi tersebut. Berselang beberapa menit, bendesa yang datang langsung menelpon polisi.
Belum diketahui pelaku yang membuang orok naas itu. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra RA, mengatakan, begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung menerjunkan anggota dan mengevakuasi bayi berjenis kelamin laki-laki ini ke RS Sanglah untuk divisum. Selain itu, petugas melakukan penyelidikan atas temuan orok ini. Dari pemeriksaan awal, tidak ada yang mengetahui persis kantong plastik merah tersebut ada di lokasi. Petugas juga menyusuri sepanjang jalan dan tidak menemukan bukti penunjang seperti CCTV alias kamera pengawas yang memungkinkan merekam pelaku pembuangan, “Apakah dibuang di TKP atau justru terbawa air? Itu yang masih dalam penyelidikan pihak kita,” kata mantan Kanit Reskrim Polsek Mengwi, Badung ini.
Meski demikian, dari informasi awal yang diperoleh, besar kemungkinan pelaku pembuang bayi berada di luar lingkungan tempat lokasi ditemukan bayi tersebut. “Saat ini kami masih dalami keterangan sejumlah saksi yang ada dan juga mencari saksi lainnya untuk mengungkap pelaku pembuang orok ini,” tutupnya. *cr, 63 dar
Komentar