Seorang Wartawan Lapor Dipukul Saat Nongkrong di Kedai Kopi
DENPASAR, NusaBali - Peristiwa dugaan penganiayaan dialami oleh seorang wartawan asal Jakarta berinisial CW, 59, terjadi di salah satu kedai kopi di Jalan Veteran Denpasar, Rabu (6/9) sekitar pukul 18.30 Wita. Dugaan penganiayaan itu dilakukan oleh enam orang tak dikenal yang informasi dipimpin seorang tokoh agama.
Tujuan penyerangan sebenarnya adalah pendeta berinisial AN asal Jakarta. Pada saat berusaha menyerang AN coba dilerai dan dihalangi oleh CW. Apesnya orang tak dikenal ini menumpahkan emosi kepada CW. Informasi yang dihimpun di lapangan peristiwa tersebut berlangsung cepat. Sebelum kejadian CW dan AN nongkrong di kedai kopi di kawasan Jalan Veteran. Tiba-tiba datang enam orang melakukan penyerangan terhadap AN. Pada saat itu pegawai kedai kopi tidak bisa berbuat apa-apa. CW pun memberanikan diri melerai agar tidak terjadi perkelahian.
"CW itu datang dari Jakarta untuk meliput kegiatan di salah satu gereja di Denpasar. Pada saat itu kebetulan dia nongkrong dengan AN yang merupakan pendeta. CW katanya tidak tahu apa masalah sebelumnya dan juga tidak mengenal para pelaku," ungkap sumber ini. Sumber tadi menjelaskan, CW didorong dan dipukul hingga menyebabkan bajunya robek dan memar pada dada. Tak terima dengan perlakuan kasar itu CW langsung buat laporan ke Polresta Denpasar.
Dikonfirmasi terpisah CW mengaku penyerangan itu membuatnya bingung. Untungnya pada saat kejadian dia videokan dan dijadikan bukti laporan polisinya. "Saya tidak tahu apa motif mereka melakukan penyerangan. Pada saat itu saya ngopi bareng dengan pendeta AN, tiba-tiba diserang," tuturnya.
Senada disampaikan Pendeta AN. Dirinya sama-sekali tidak memiliki masalah dengan siapapun. Tiba-tiba didatangi sekelompok pria melakukan penyerangan. "Beruntung, saya ditolong oleh teman saya," tutur AN.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengatakan peristiwa tersebut benar terjadi. Namun demikian dirinya belum mendapatkan laporan terkait kronologis kejadiannya. "Saat ini laporan korban masih dilakukan penyelidikan," tutur Sukadi singkat. 7 pol
"CW itu datang dari Jakarta untuk meliput kegiatan di salah satu gereja di Denpasar. Pada saat itu kebetulan dia nongkrong dengan AN yang merupakan pendeta. CW katanya tidak tahu apa masalah sebelumnya dan juga tidak mengenal para pelaku," ungkap sumber ini. Sumber tadi menjelaskan, CW didorong dan dipukul hingga menyebabkan bajunya robek dan memar pada dada. Tak terima dengan perlakuan kasar itu CW langsung buat laporan ke Polresta Denpasar.
Dikonfirmasi terpisah CW mengaku penyerangan itu membuatnya bingung. Untungnya pada saat kejadian dia videokan dan dijadikan bukti laporan polisinya. "Saya tidak tahu apa motif mereka melakukan penyerangan. Pada saat itu saya ngopi bareng dengan pendeta AN, tiba-tiba diserang," tuturnya.
Senada disampaikan Pendeta AN. Dirinya sama-sekali tidak memiliki masalah dengan siapapun. Tiba-tiba didatangi sekelompok pria melakukan penyerangan. "Beruntung, saya ditolong oleh teman saya," tutur AN.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengatakan peristiwa tersebut benar terjadi. Namun demikian dirinya belum mendapatkan laporan terkait kronologis kejadiannya. "Saat ini laporan korban masih dilakukan penyelidikan," tutur Sukadi singkat. 7 pol
1
Komentar