Pasar Umum Negara Rampung Juni 2024
Kontrak revitalisasi dipatok 10 bulan, namun diperkirakan pengerjaan sudah bisa dituntaskan dalam tempo 9 bulan.
NEGARA, NusaBali
Mega proyek revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN) di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, direncanakan mulai berjalan pada pertengahan September ini. Meski ada rencana membuat waktu kontrak pengerjaan selama 300 hari kalender atau sekitar 10 bulan, pembangunan baru PUN ditargetkan sudah bisa rampung pada pertengahan bulan Juni 2024 atau dengan pengerjaan sekitar 9 bulan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Sarana Prasarana Strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Essy Asiah saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Jembrana, Jumat (8/9).
Dalam pertemuan di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana, Essy menjelaskan, saat ini sudah ada pemenang tender proyek revitalisasi PUN ini. Namun untuk penandatangan kontrak kerja, direncanakan berlangsung pertengahan bulan September ini.
"Sebenarnya sudah ada pemenangnya. Kemungkinan hari Selasa (12/9) atau minggu (pekan) depan kita berkontrak. Ini memang sengaja menunggu, situasikan biar clean and clear dulu. Jadi sekarang ini sudah bisa segera kita lanjut ke penandatangan kontrak untuk mulai dikerjakan," ujar Essy.
Essy mengatakan, sebelumnya telah dilakukan review terkait ukuran los dan kios yang sebelumnya menjadi ganjalan para pedagang. Terkait ukuran los dan kios yang sebelumnya hendak diratakan seluas 2 meter x 3 meter, sudah disepakati untuk diubah sesuai dengan ukuran sebelumnya. Dalam revitalisasi nanti, jumlah los dan kios yang dulunya sebanyak 981, juga akan ditambah menjadi 985 los dan kios. "Sekarang sudah sesuai dengan ukuran yang ada sebelumnya. Jadi ada yang 3x4 meter, 3x3 meter, dan ada tetap 2x3 meter sesuai ukuran eksisting," ucap Essy.
Terkait lama pengerjaan revitalisasi PUN, Essy mengaku, rekanan akan diberikan waktu pengerjaan selama 300 hari kalender atau sekitar 10 bulan.
Sesuai waktu pengerjaan dengan estimasi mulai pengerjaan per pertengahan bulan September 2023 ini, maka deadline-nya adalah sampai sekitar pertengahan bulan Juli 2024. Namun, pihaknya akan berusaha mendorong rekanan agar bisa merampungkan pengerjaan memasuki sekitar pertengahan bulan Juni 2024.
"Mudah-mudahan 9 bulan sudah bisa selesai dikerjakan. Kita berusaha dorong agar bisa dipercepat. Karena kita di Pusat juga ada penekanan agar bisa selesai pada semester I tahun 2024 nanti. Jadi kita harap agar masyarakat sama-sama mendukung sehingga nanti bisa segera kembali menempati pasar yang baru," ujar Essy.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, mengenai revitalisasi PUN ini memang sempat diwarnai gejolak dari pedagang. Namun dari dialog panjang yang sudah dilalui itu, sudah berakhir happy ending dan bisa diterima semua pihak.
"Memang itulah untuk menuju sesuatu yang baik, ada dialogis dan berdebat. Kesabaran dan fokus berkerja itu yang menghasilkan sesuatu yang baik," ucap Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, kunjungan kerja dari Komisi V DPR RI bersama pihak Kementerian PUPR ini pun mematikan bahwa revitalisasi PUN akan segera berjalan. Pihaknya pun berharap pada pedagang yang direlokasi agar bisa bersabar untuk nantinya kembali menempati bangunan PUN yang lebih baik.
Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras yang memimpin kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Jembrana, mengatakan pembangunan PUN ini harus dikawal dengan baik. Pihaknya pun mengingat agar pengawasan juga dilakukan secara optimal karena dari pagu anggaran pembangunan PUN yang disiapkan sebesar Rp 143 miliar, dimenangkan oleh perusahaan pemenang tender dengan nilai penawaran Rp 114 miliar.
"Tetapi penawaran rendah itu bukan otomatis kerjaan jelek dan melanggar aturan. Sebaliknya menguntungkan negara apabila pekerjaan itu bisa dipenuhi. Utamanya kualitas dan bisa tepat waktu sesuai yang diharapkan," ujar anggota DPR Fraksi Partai Gerinda dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan II ini. 7ode
Komentar