Saham Starbucks Sudah Turun 15,5%
Saham PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) masih terus bergerak di zona merah.
JAKARTA, NusaBali
Penurunan saham MAPB terjadi sejak ada pemberitaan boikot Starbucks lantaran CEO Starbucks Howard Schultz yang kembali menyatakan dukungan kepada pernikahan sejenis.
Emiten yang merupakan anak usaha dari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) ini memang bergerak di bidang food and beverage yang memegang lisensi beberapa merek dagang ternama. Selain Starbucks pihaknya juga memegang lisensi gerai makanan ternama lainnya seperti Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone dan GODIVA Chocolates.
Dikutip detikfinance, Kamis (6/7) kemarin, saham MAPB terpantau melemah 80 poin atau 2,92 persen ke Rp 2.660 pada waktu 14.42 JATS. Bahkan saham MAPB tadi pagi sempat jatuh ke level terendahnya di posisi Rp 2.500.
Saham MAPB telah ditransaksikan sebanyak 335.600 lembar saham dengan nilai Rp 876,48 juta dengan frekuensi transaksi sebanyak 294 kali. Emiten ini merupakan emiten baru yang mencatatkan sahamnya pada 21 Juni 2017. Saat itu saham MAPB langsung menguat 25 persen ke level Rp 3.150. Namun jika dilihat hingga level saat ini saham MAPB telah anjlok 15,5 persen.
MAPB sebenarnya merupakan emiten anyar. Perseroan melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 21 Juni 2017 yang lalu. Namun sayang saham dari MAPB langsung terkena sentimen negatif dari pemberitaan heboh.
Sekadar informasi Schultz sebelumnya diberitakan menyatakan dukungan kepada pernikahan sejenis di hadapan para pemegang saham. Pernyataan ini sebenarnya sudah lama diungkapkan Schultz dalam rapat pemegang saham.
Namun ada media asing yang memelintir pernyataan Schultz sehingga terkesan Bos Starbucks itu meminta para pemegang saham yang tidak sepakat dengan ideologinya untuk menarik investasi dan menempatkan di tempat lain.
Akibatnya muncul seruan-seruan untuk memboikot Starbucks, termasuk di Indonesia. Padahal, Starbucks bukan satu-satunya perusahaan yang mendukung LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender).
Direktur MAP Boga Adiperkasa Fetty Kwartati juga telah memberikan pernyataan bahwa pihaknya menjalankan bisnis secara independen. Pihaknya juga akan menghargai hukum dan budaya yang berlaku di Indonesia. "Pada dasarnya kami selalu mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, serta mengargai pertimbangan budaya lokal. Sebagai informasi bahwa kami adalah perusahaan Indonesia yang mengoperasikan lisensi gerai Starbucks di Indonesia secara independen. Independently bahwa bisnis Starbucks di Indonesia dimiliki oleh MAP Boga Adiperkasa dan investor," tegasnya. *
1
Komentar