Bali Target Bebas PMK 2024
1.000 Hewan Ternak Divaksinasi, Walau Kasusnya Nihil
DENPASAR, NusaBali - Satgas PMK Provinsi Bali menggencarkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak guna mencapai target Bali bebas PMK pada tahun 2024.
Vaksinasi diharapkan membatasi penyebaran PMK pada hewan ternak, melindungi kelompok hewan dengan nilai tinggi, dan mengurangi dampak ekonomi akibat penyebaran PMK.
Sekretaris Satgas PMK Provinsi Bali, I Made Rentin hadir langsung di tengah pelaksanaan Gebyar Vaksinasi PMK di Wantilan Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu (9/9). "Hari ini, Gebyar Vaksinasi PMK dilaksanakan dengan menyasar 1.000 hewan ternak, sekalipun kasus PMK sudah nihil, tetapi kegiatan vaksinasi menyasar hewan ternak harus tetap digenjot, agar kita tidak kecolongan,” ujar Rentin.
Upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi PMK di Provinsi Bali, dilakukan secara cepat agar penularan PMK pada hewan ternak tidak semakin meluas dan mengakibatkan kualitas daging menjadi rusak, akibat denaturasi protein pada otot skeletnya. Namun demikian ia juga mengingatkan bahwa daging hewan ternak yang terserang PMK pada dasarnya tidak mengalami ketercemaran yang bisa merusak kesehatan masyarakat.
Rentin yang juga merupakan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali ini meminta agar kolaborasi multi sektor terus digenjot dan diperkuat dalam segala hal dalam upaya peningkatan percepatan vaksinasi PMK di Provinsi Bali. Seperti dalam Gebyar Vaksinasi PMK kali ini pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. "Kegiatan penanganan PMK saat ini harus mengikuti pola penanganan PMK pada tahun 2022. Di mana saat itu Provinsi Bali mengukir kisah sukses dengan tingkat capaian vaksin PMK yang tinggi serta pemotongan bersyarat berjalan lancar dan tuntas," sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menambahkan bahwa target penanganan PMK di Bali adalah Bali bebas PMK pada tahun 2024. Hal itu bisa tercapai dengan cara capaian vaksinasi PMK yang tinggi dan merata di seluruh Bali.
Gebyar Vaksinasi PMK juga dihadiri oleh perwakilan Satgas Penanganan PMK se-Bali, dinas kabupaten/kota yang menangani peternakan dan kesehatan hewan se-Bali, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Balai Besar Veteriner Denpasar, Universitas Udayana, PDHI Bali, AIHSP Bali, dan tokoh-tokoh kesehatan hewan di Bali.
Seperti diketahui, serangan PMK menjadi ancaman serius untuk Indonesia, terutama untuk stabilitas ekonomi dari hasil ternak. Serangan PMK pada 2022 lalu memperlihatkan gerakan yang masif. PMK yang semula ditemukan di Jawa Timur, akhirnya menyebar ke daerah lain salah satunya Bali. Penyebaran ini tidak saja menimbulkan kecemasan para peternak, tapi juga sekaligus kekhawatiran masyarakat umum terkait kesehatan pangan. Meski demikian para ahli menyatakan reseptor virus ini hanya terdapat pada ternak sapi, kambing, domba, babi, kerbau, dan tidak ditemukan pada manusia. Sehingga untuk saat ini PMK dinyatakan tidak menyebar kepada manusia. 7 cr78
Sekretaris Satgas PMK Provinsi Bali, I Made Rentin hadir langsung di tengah pelaksanaan Gebyar Vaksinasi PMK di Wantilan Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Sabtu (9/9). "Hari ini, Gebyar Vaksinasi PMK dilaksanakan dengan menyasar 1.000 hewan ternak, sekalipun kasus PMK sudah nihil, tetapi kegiatan vaksinasi menyasar hewan ternak harus tetap digenjot, agar kita tidak kecolongan,” ujar Rentin.
Upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi PMK di Provinsi Bali, dilakukan secara cepat agar penularan PMK pada hewan ternak tidak semakin meluas dan mengakibatkan kualitas daging menjadi rusak, akibat denaturasi protein pada otot skeletnya. Namun demikian ia juga mengingatkan bahwa daging hewan ternak yang terserang PMK pada dasarnya tidak mengalami ketercemaran yang bisa merusak kesehatan masyarakat.
Rentin yang juga merupakan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali ini meminta agar kolaborasi multi sektor terus digenjot dan diperkuat dalam segala hal dalam upaya peningkatan percepatan vaksinasi PMK di Provinsi Bali. Seperti dalam Gebyar Vaksinasi PMK kali ini pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. "Kegiatan penanganan PMK saat ini harus mengikuti pola penanganan PMK pada tahun 2022. Di mana saat itu Provinsi Bali mengukir kisah sukses dengan tingkat capaian vaksin PMK yang tinggi serta pemotongan bersyarat berjalan lancar dan tuntas," sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menambahkan bahwa target penanganan PMK di Bali adalah Bali bebas PMK pada tahun 2024. Hal itu bisa tercapai dengan cara capaian vaksinasi PMK yang tinggi dan merata di seluruh Bali.
Gebyar Vaksinasi PMK juga dihadiri oleh perwakilan Satgas Penanganan PMK se-Bali, dinas kabupaten/kota yang menangani peternakan dan kesehatan hewan se-Bali, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Balai Besar Veteriner Denpasar, Universitas Udayana, PDHI Bali, AIHSP Bali, dan tokoh-tokoh kesehatan hewan di Bali.
Seperti diketahui, serangan PMK menjadi ancaman serius untuk Indonesia, terutama untuk stabilitas ekonomi dari hasil ternak. Serangan PMK pada 2022 lalu memperlihatkan gerakan yang masif. PMK yang semula ditemukan di Jawa Timur, akhirnya menyebar ke daerah lain salah satunya Bali. Penyebaran ini tidak saja menimbulkan kecemasan para peternak, tapi juga sekaligus kekhawatiran masyarakat umum terkait kesehatan pangan. Meski demikian para ahli menyatakan reseptor virus ini hanya terdapat pada ternak sapi, kambing, domba, babi, kerbau, dan tidak ditemukan pada manusia. Sehingga untuk saat ini PMK dinyatakan tidak menyebar kepada manusia. 7 cr78
1
Komentar