Siswa SMAN 1 Singaraja Raih Medali Popnas
SINGARAJA, NusaBali - Dua medali perak dan satu medali perunggu berhasil dibawa pulang siswa SMAN 1 Singaraja pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
Dua medali perak diraih oleh Ida Bagus Raka Putra Indrastawa di cabang olahraga judo. Sedangkan satu medali perunggu direbut oleh Putu Meisya Tiarani Putri di cabang olahraga pencak silat.
Keduanya mengikuti pertandingan di Palembang pada 26 Agustus lalu. Indrastawa yang masih duduk di bangku kelas X ini turun di nomor pertandingan beregu campuran dan perorangan min 81 kilogram. Dia lolos ke Popnas setelah mengikuti seleksi di Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) tingkat Provinsi Bali.
Saat ditemui di sekolahnya pekan lalu, Indra mengaku sudah menekuni olahraga judo sejak kelas I SD. Ketekunannya berlatih membuatnya beberapa kali tampil di pertandingan bergengsi. Bahkan untuk jenjang nasional sudah kali ketiga. Hanya saja di Popnas 2023 ini baru berhasil mendulang medali. “Lawannya cukup berat, jadi ke depan harus lebih banyak berlatih lagi,” ucap Indra.
Sementara itu Putu Meisya Tiarani melenggang ke Popnas setelah berjuang di Pra Popnas. Atlet cantik asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini mengaku baru pertama kali bertanding di nomor laga. Saat Popnas Meisya turun di kelas A 39-43 kilogram. Namun Meisya harus puas dengan medali perunggu dan berhenti di babak semifinal setelah dikalahkan oleh lawannya dari DKI Jakarta.
Meisya yang menekuni dunia pencak silat sejak kelas 5 SD ini biasanya turun di nomor seni. Namun kali ini untuk pertama kalinya turun di kelas tanding. “Biasanya memang turun di kelas seni saya. Tetapi setelah Pandemi Covid-19 berakhir dan lama tidak ada pertandingan saya coba di kelas laga taunya juara,” kata Meisya anak sulung Wakil Rektor II Undiksha I Wayan Artanayasa dengan Luh Putu May Pratiwi .
Sementara itu Kepala SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti mengapresiasi perolehan medali siswanya. Tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di non akademik. Dia menyebut SMAN 1 Singaraja memberikan kesempatan dan dukungan penuh kepada anak didiknya untuk berprestasi. Sekolah pun selain memberikan pembinaan rutin juga memberikan fleksibilitas bagi siswa-siswi yang sedang persiapan lomba.
“Anak-anak ini selama mereka menyiapkan diri untuk berlomba atau mengikuti kejuaraan diberikan dispensasi. Tidak masalah berapa lama. Mereka sudah punya kesadaran sendiri untuk mengejar ketertinggalan mereka di sekolah dengan meminta tugas ke guru secara mandiri,” ungkap Sri Astiti. 7k23
Keduanya mengikuti pertandingan di Palembang pada 26 Agustus lalu. Indrastawa yang masih duduk di bangku kelas X ini turun di nomor pertandingan beregu campuran dan perorangan min 81 kilogram. Dia lolos ke Popnas setelah mengikuti seleksi di Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) tingkat Provinsi Bali.
Saat ditemui di sekolahnya pekan lalu, Indra mengaku sudah menekuni olahraga judo sejak kelas I SD. Ketekunannya berlatih membuatnya beberapa kali tampil di pertandingan bergengsi. Bahkan untuk jenjang nasional sudah kali ketiga. Hanya saja di Popnas 2023 ini baru berhasil mendulang medali. “Lawannya cukup berat, jadi ke depan harus lebih banyak berlatih lagi,” ucap Indra.
Sementara itu Putu Meisya Tiarani melenggang ke Popnas setelah berjuang di Pra Popnas. Atlet cantik asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini mengaku baru pertama kali bertanding di nomor laga. Saat Popnas Meisya turun di kelas A 39-43 kilogram. Namun Meisya harus puas dengan medali perunggu dan berhenti di babak semifinal setelah dikalahkan oleh lawannya dari DKI Jakarta.
Meisya yang menekuni dunia pencak silat sejak kelas 5 SD ini biasanya turun di nomor seni. Namun kali ini untuk pertama kalinya turun di kelas tanding. “Biasanya memang turun di kelas seni saya. Tetapi setelah Pandemi Covid-19 berakhir dan lama tidak ada pertandingan saya coba di kelas laga taunya juara,” kata Meisya anak sulung Wakil Rektor II Undiksha I Wayan Artanayasa dengan Luh Putu May Pratiwi .
Sementara itu Kepala SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti mengapresiasi perolehan medali siswanya. Tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di non akademik. Dia menyebut SMAN 1 Singaraja memberikan kesempatan dan dukungan penuh kepada anak didiknya untuk berprestasi. Sekolah pun selain memberikan pembinaan rutin juga memberikan fleksibilitas bagi siswa-siswi yang sedang persiapan lomba.
“Anak-anak ini selama mereka menyiapkan diri untuk berlomba atau mengikuti kejuaraan diberikan dispensasi. Tidak masalah berapa lama. Mereka sudah punya kesadaran sendiri untuk mengejar ketertinggalan mereka di sekolah dengan meminta tugas ke guru secara mandiri,” ungkap Sri Astiti. 7k23
1
Komentar