PDAM Buleleng Ditantang Tingkatkan Kepuasan Masyarakat
SINGARAJA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Buleleng mendorong Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng untuk meningkatkan kepuasan masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) sebanyak dua tahun sekali.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) menyampaikan, Perumda Tirta Hita Buleleng sebagai perusahaan umum publik dinilai oleh masyarakat umum. Karena itu, diperlukan SKM untuk mengetahui tingkat kepuasan dan juga mengetahui apa yang diperlukan oleh masyarakat.
"SKM ini sangat penting untuk mengetahui apakah layanan kita sudah memberikan kepuasan atau tidak kepada masyarakat. Mengetahui pula apa kekurangan kita. Itu harus dilakukan agar tahun depan bisa lebih baik dari sekarang," ujarnya, usai menghadiri puncak peringatan HUT ke-37 Perumda Tirta Hita Buleleng tahun 2023 di Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, Minggu (10/9).
Selain itu, Lihadnyana juga meminta Perumda Tirta Hita Buleleng untuk melakukan efisiensi sebagai konsekuensi dari digitalisasi. Dengan efisiensi, tidak ada kebocoran atau pemborosan yang tidak perlu. Salah satu bentuk efisiensi adalah dengan tidak menambah pegawai.
"Beban kerja harus diukur dengan cermat. Lebih baik, pegawai yang sudah ada ditingkatkan kapasitasnya dan kompetensinya untuk bisa meningkatkan pelayanan publik," katanya.
Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana menyebutkan, pihaknya telah melakukan SKM setahun sekali. Terakhir, SKM dilakukan pada bulan Januari 2023. SKM tersebut disebar melalui aplikasi perpesanan ke enam ribu pelanggan.
"Hasilnya hampir 99 persen menyatakan puas atas pelayanan kami. Selanjutnya, kami akan ikuti arahan KPM untuk melaksanakan SKM setahun dua kali," sebutnya.
Terkait digitalisasi, pihaknya menambahkan perusahaan telah mengembangkan sistem informasi berbasis aplikasi. Ia terus memacu jajarannya khususnya di Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) untuk terus mengembangkan aplikasi. Aplikasi tersebut mengarah kepada tidak digunakannya lagi kertas saat pendaftaran. Sehingga, perusahaan bisa memberikan pelayanan secara cepat.
"Kami memang harus seperti itu agar tidak ketinggalan. Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan juga tidak harus menggunakan kertas dan datang ke kantor. Tidak menggunakan kertas. Hanya memasukkan data-data yang diminta dalam aplikasi," imbuh Lestariana.7mzk
"SKM ini sangat penting untuk mengetahui apakah layanan kita sudah memberikan kepuasan atau tidak kepada masyarakat. Mengetahui pula apa kekurangan kita. Itu harus dilakukan agar tahun depan bisa lebih baik dari sekarang," ujarnya, usai menghadiri puncak peringatan HUT ke-37 Perumda Tirta Hita Buleleng tahun 2023 di Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, Minggu (10/9).
Selain itu, Lihadnyana juga meminta Perumda Tirta Hita Buleleng untuk melakukan efisiensi sebagai konsekuensi dari digitalisasi. Dengan efisiensi, tidak ada kebocoran atau pemborosan yang tidak perlu. Salah satu bentuk efisiensi adalah dengan tidak menambah pegawai.
"Beban kerja harus diukur dengan cermat. Lebih baik, pegawai yang sudah ada ditingkatkan kapasitasnya dan kompetensinya untuk bisa meningkatkan pelayanan publik," katanya.
Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana menyebutkan, pihaknya telah melakukan SKM setahun sekali. Terakhir, SKM dilakukan pada bulan Januari 2023. SKM tersebut disebar melalui aplikasi perpesanan ke enam ribu pelanggan.
"Hasilnya hampir 99 persen menyatakan puas atas pelayanan kami. Selanjutnya, kami akan ikuti arahan KPM untuk melaksanakan SKM setahun dua kali," sebutnya.
Terkait digitalisasi, pihaknya menambahkan perusahaan telah mengembangkan sistem informasi berbasis aplikasi. Ia terus memacu jajarannya khususnya di Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) untuk terus mengembangkan aplikasi. Aplikasi tersebut mengarah kepada tidak digunakannya lagi kertas saat pendaftaran. Sehingga, perusahaan bisa memberikan pelayanan secara cepat.
"Kami memang harus seperti itu agar tidak ketinggalan. Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan juga tidak harus menggunakan kertas dan datang ke kantor. Tidak menggunakan kertas. Hanya memasukkan data-data yang diminta dalam aplikasi," imbuh Lestariana.7mzk
1
Komentar