Ketua Fraksi Demokrat Gianyar Meninggal Dunia

Mantan Perbekel Ketewel dua periode (2002-2007 dan 2007-2013) ini menghembuskan napas terakhirnya pada usia 63 tahun dalam perawatan di RS Puri Raharja Denpasar pukul 08.00 Wita. Diketahui, politisi asal Banjar Pamesan, Desa Ketewel, Sukawati ini sebelumnya memiliki riwayat sakit hipertensi. Sesuai adat setempat, almarhum Made Janji langsung dikuburkan di Setra Adat Ketewel pada Anggara Umanis Krulut, Selasa sore kemarin.

Kepergian almarhum menyisakan duka mendalam bagi keluarga maupun DPRD Gianyar. Seperti diungkapkan Sekretaris DPRD Gianyar, Wayan Kujus Pawitra setelah melayat ke rumah duka, Selasa sore. "Kami berduka, kami mendapat kabar dari keluarga almarhum. Beliau meninggal jam 8 pagi. Sudah sempat dirawat beberapa hari. Riwayat sakit terakhir pemicunya hipertensi," jelas Kujus. Dijelaskannya, awalnya beberapa hari lalu, almarhum sedang bersih-bersih di rumahnya. Namun tiba-tiba saja dia ambruk dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Puri Raharja Denpasar.

Hampir satu minggu dirawat di rumah sakit, Made Janji dinyatakan menghembuskan napas terakhirnya, Selasa kemarin. Di mata para rekannya di DPRD Gianyar, almarhum yang kembali Nyaleg pada Pemilu 2024 ini dikenal sebagai sosok yang humoris dan pekerja keras. "Beliau sosok anggota dewan yang disiplin dan bertanggung jawab, termasuk dalam rapat-rapat dan paripurna dewan. Walaupun sempat sakit beliau berusaha untuk hadir. Orangnya kalau diajak ngobrol, humoris. Suka ngobrolin masa masa muda dulu," terang Wayan Kujus mengenang kembali sosok almarhum semasa hidupnya.

Dikatakannya, selain sebagai anggota DPRD, hubungan antara dirinya dengan almarhum sangat dekat. Dia bahkan merupakan sosok sahabat baik bagi Wayan Kujus. Keduanya sudah berteman baik sejak lama. Bahkan jauh sebelum keduanya sama-sama duduk di kursi DPRD Gianyar. "Saya sudah berteman dengan beliau jauh sebelum beliau menjadi anggota DPRD, pernah seangkatan bertugas di desa. Beliau menjadi perbekel di Ketewel saya menjadi lurah di Samplangan. Jadi, dulu sering main dan jalan bareng," ujarnya. Pada eranya dulu, almarhum juga pernah menjadi salah satu kepala desa yang bisa membangun kantor desa megah tanpa adanya uang urunan dari masyarakat.

"Pada eranya dulu beliau juga salah satu dari beberapa kepala desa yang bisa membangun kantor desa yang megah secara swadaya tanpa urunan masyarakat," terangnya. Sementara di mata rekan politiknya, almarhum I Made Janji merupakan sosok panutan yang punya rasa tanggung jawab tinggi. "Beliau orang yang sangat baik, taat, disiplin dan tanggung jawab di partai," ujar kader Demokrat I Wayan Sirat saat dikonfirmasi, Selasa malam. Sebagai Ketua Fraksi, tentu almarhum semasa hidup sangat disegani. "Beliau orangnya low profile," kenangnya. Terkait siapa pengganti antar waktu (PAW) yang akan mengisi kekosongan kursi di DPRD Gianyar, Wayan Sirat enggan berkomentar sebab masih dalam suasana berduka. "Itu akan dibahas nanti," ujarnya singkat.

Sementara jika melihat dari hasil Pileg 2019 lalu, yang potensial menggantikan Made Janji adalah IB Rai Artha dari Dapil Kecamatan Sukawati dengan perolehan sekitar 1.100-an suara. Sementara itu Ketua DPC Demokrat Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi ada nada sambung namun tidak diangkat. 7 nvi