Pedagang Pasar Anyar Tolak Gerai Inflasi
Gerai akan menyediakan sembilan kebutuhan pokok, bukan untuk menyaingi pedagang, melainkan menstabilkan harga.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pedagang Pasar Anyar Buleleng menolak pembangunan Gerai Inflasi yang akan dibangun Pemkab Buleleng tahun 2023 di area pasar setempat. Mereka keberatan karena tempat berdagang yang selama ini untuk mendatangkan rejeki, malah diambil alih oleh pemerintah.
Lapak-lapak pengganti yang telah disiapkan di lantai dia dinilai kurang menjanjikan karena pembeli jarang mau berbelanja ke lantai dua. Luh Mariatni,38, pedagang bumbu dapur yang kena dampak relokasi menyebutkan, pembangunan gerai inflasi akan merugikan pedagang. Gerai yang akan mengambil tempat berjualannya. Secara langsung Gerai Inflasi milik pemerintah ini akan menyaingi pedagang.
“Tentu kami akan kalah saing sama pemerintah, apalagi harga jual lebih murah. Saya aja di bawah jualan cabai 5 kilogram sehari belum tentu habis apalagi kalau berjualan di atas. Kenapa tidak pemerintah saja yang jualan di atas,” terang pedagang asal Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini saat ditemui Selasa (19/2) kemarin.
Pedagang juga kecewa karena karena proses pembangunan tetap akan dilakukan meskipun ada pedagang yang keberatan. “Pemberitahuan sudah ada, kamu juga awal mau mengadu ke DPR tetapi katanya cukup lewat PD Pasar yang tidak ada solusi kami tetap akan digeser,” imbuh Ayu Jayanti, pedagang telur.
Direktur Utama Perumda Pasar Argha Nayottama I Putu Suardhana, dikonfirmasi terpisah, mengatakan pembangunan Gerai Inflasi merupakan amanah pemerintah pusat yang diteruskan oleh pemerintah daerah. Pembangunan gerai ini bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok.
Sejumlah pedagang Pasar Anyar Buleleng menolak pembangunan Gerai Inflasi yang akan dibangun Pemkab Buleleng tahun 2023 di area pasar setempat. Mereka keberatan karena tempat berdagang yang selama ini untuk mendatangkan rejeki, malah diambil alih oleh pemerintah.
Lapak-lapak pengganti yang telah disiapkan di lantai dia dinilai kurang menjanjikan karena pembeli jarang mau berbelanja ke lantai dua. Luh Mariatni,38, pedagang bumbu dapur yang kena dampak relokasi menyebutkan, pembangunan gerai inflasi akan merugikan pedagang. Gerai yang akan mengambil tempat berjualannya. Secara langsung Gerai Inflasi milik pemerintah ini akan menyaingi pedagang.
“Tentu kami akan kalah saing sama pemerintah, apalagi harga jual lebih murah. Saya aja di bawah jualan cabai 5 kilogram sehari belum tentu habis apalagi kalau berjualan di atas. Kenapa tidak pemerintah saja yang jualan di atas,” terang pedagang asal Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini saat ditemui Selasa (19/2) kemarin.
Pedagang juga kecewa karena karena proses pembangunan tetap akan dilakukan meskipun ada pedagang yang keberatan. “Pemberitahuan sudah ada, kamu juga awal mau mengadu ke DPR tetapi katanya cukup lewat PD Pasar yang tidak ada solusi kami tetap akan digeser,” imbuh Ayu Jayanti, pedagang telur.
Direktur Utama Perumda Pasar Argha Nayottama I Putu Suardhana, dikonfirmasi terpisah, mengatakan pembangunan Gerai Inflasi merupakan amanah pemerintah pusat yang diteruskan oleh pemerintah daerah. Pembangunan gerai ini bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok.
“Sejak Juli 2021 pemerintah sangat intens menangani inflasi. Sebenarnya gerai ini tidak merugikan pedagang, mereka dibawa ke lantai atas, agar di lantai atas ramai juga. Gerai akan menyediakan sembilan kebutuhan pokok, bukan untuk menyaingi pedagang. Tetapi, menstabilkan harga,” terang Suardhana.
Dia pun meyakini pedagang tidak akan merugi ataupun jualannya menjadi sepi semasih harga yang dipasang untuk dagangannya masih batas wajar. Rencana pembangunan Gerai Inflasi direncanakan akan dimulai Minggu (17/9) mendatang. Gerai berukuran 10 meter x 16 meter ini akan dibangun di sisi utara Pasar Anyar, tepat di sebelah timur unit pasar. Pemerintah menyiapkan Rp 500 juta untuk pembangunan gerai ini yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat atas keberhasilan Pemkab Buleleng mengendalikan Inflasi pada tahun 2022 lalu.7k23
Dia pun meyakini pedagang tidak akan merugi ataupun jualannya menjadi sepi semasih harga yang dipasang untuk dagangannya masih batas wajar. Rencana pembangunan Gerai Inflasi direncanakan akan dimulai Minggu (17/9) mendatang. Gerai berukuran 10 meter x 16 meter ini akan dibangun di sisi utara Pasar Anyar, tepat di sebelah timur unit pasar. Pemerintah menyiapkan Rp 500 juta untuk pembangunan gerai ini yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat atas keberhasilan Pemkab Buleleng mengendalikan Inflasi pada tahun 2022 lalu.7k23
Komentar