Lahan Menyempit, Pedagang Timbun Karung Berisi Pasir
MANGUPURA, NusaBali - Pantai Kuta yang terkenal dengan pasir putihnya terus mengalami penyusutan karena abrasi. Untuk mengakali kondisi itu, para pedagang terpaksa menimbun karung berisi pasir agar bisa berjualan.
“Tidak ada space lagi buat nempatin meja, kursi dan payung. Terpaksa kita menimbun pasir agar ada tempat saja, meski tidak terlalu luas,” kata salah seorang pedagang yang enggan namanya disebutkan, Rabu (13/9).
Kendati menyadari apa yang dilakukan tidak benar, pada pedagang tidak bisa berbuat banyak. Para pedagang pun siap membongkar kapan saja bila keberadaan karung pasir dinilai mengganggu. “Ini sifatnya sementara saja, biar kita bisa jualan,” katanya.
Tak hanya menimbun karung berisi pasir di titik yang akan digunakan untuk berdagang, ada juga karung berisi pasir yang sengaja ditumpuk seperti anak tangga. “Ini untuk akses menuju pantai, karena susah kalau tidak ada itu,” kata pedagang tersebut.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista saat dikonfirmasi membenarkan sejumlah pedagang menimbun karung berisi pasir untuk area berdagang. “Iya, jadi yang dilakukan pedagang supaya tempat jualan dengan meja dan payung tidak terlalu jauh dari stand jualan mereka,” katanya.
“Kalau saat ini masih kita izinkan, itu di beberapa titik tertentu karena kondisinya memang cukup tinggi antara jalan dan pesisir pantai,” kata Wasista.
Namun, jika pemerintah daerah sudah menata kawasan Pantai Kuta, maka penimbunan karung berisi pasir sudah tidak diperbolehkan lagi. “Kami di Desa Adat Kuta hanya bisa menunggu,” katanya. 7 dar
Kendati menyadari apa yang dilakukan tidak benar, pada pedagang tidak bisa berbuat banyak. Para pedagang pun siap membongkar kapan saja bila keberadaan karung pasir dinilai mengganggu. “Ini sifatnya sementara saja, biar kita bisa jualan,” katanya.
Tak hanya menimbun karung berisi pasir di titik yang akan digunakan untuk berdagang, ada juga karung berisi pasir yang sengaja ditumpuk seperti anak tangga. “Ini untuk akses menuju pantai, karena susah kalau tidak ada itu,” kata pedagang tersebut.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista saat dikonfirmasi membenarkan sejumlah pedagang menimbun karung berisi pasir untuk area berdagang. “Iya, jadi yang dilakukan pedagang supaya tempat jualan dengan meja dan payung tidak terlalu jauh dari stand jualan mereka,” katanya.
“Kalau saat ini masih kita izinkan, itu di beberapa titik tertentu karena kondisinya memang cukup tinggi antara jalan dan pesisir pantai,” kata Wasista.
Namun, jika pemerintah daerah sudah menata kawasan Pantai Kuta, maka penimbunan karung berisi pasir sudah tidak diperbolehkan lagi. “Kami di Desa Adat Kuta hanya bisa menunggu,” katanya. 7 dar
1
Komentar