Sulitnya Mencari Seniman Muda Gambuh
Sekaa Gambuh Dwi Tunggal, Duta Kota Denpasar mencoba merangkul generasi muda untuk mencintai kesenian ini.
Sekaa Gambuh Dwi Tunggal Kolaborasikan Seniman Tua-Muda
DENPASAR, NusaBali
Dalam penampilannya di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Bali, Kamis (5/7), sejumlah seniman muda dilibatkan berkolaborasi dengan seniman tua. Keduanya saling mengisi sehingga tampil lincah di atas panggung dan mampu menghibur penonton.
Wakil Pengurus Sekaa Gambuh Dwi Tunggal, I Made Kari mengatakan, dalam pementasan gambuh kali ini lebih banyak menarikan tarian peperangan antara kebaikan dan keburukan. Karena dalam hidup ini setiap manusia harus bijaksana, dalam hidup tidak melihat kalah dan menang. “Pesan dalam penampilan ini bagaimana kita melihat ada kekuatan positif dan negatif itu selalu ada dan akan selalu sama kekuatannya. Maka kita harus menetralisir dan selalu berpikir positif karena semua energi bagian dari semesta,” jelasnya.
Gambuh tersebut menceritakan, di Kerajaan Jenggala ada tokoh bernama Panji yang mengembala mencari Diah Raka Sari, orang yang diidamkan oleh Panji. Dalam cerita gegambuhan yang dipentaskan, dalam pementasan tersebut seperti terpotong, ini karena cerita gambuh memang bersambung dan saling terkait antara tarian satu dan lainnya. Gerak gambuh adalah gerak pakem, dengan menggunakan media suling panjang yang perlu nafas kuat.
Disingggung mengenai tema Ulun Danu, dikatakannya Sang Prabangkara ketika mencari lelukisan bertemu alam indah, ada gunung, hutan lebat, air terjun, dan danau hening. Dalam pementasan pun diceritakan ketika Sang Prabangkara melihat danau ia bersyukur air sebagai sumber amerta dan kehidupan bagaimana melestarikan danau dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Dia begitu bersyukur karena masih ada generasi muda yang mau mempelajari gambuh. Ia berharap kedepannya anak-anak muda akan mencintai gambuh sendiri dan selalu berharap dukungan pembinaan dari pemerintah. “Saya sangat salut ini kebanyakan pemuda menarikan gambuh, karena sangat langka dan sedikit yang meminati. Harus ada anak muda sekarang dasar meneruskan tarian sakral satu-satunya di Denpasar,” harapnya. *in
1
Komentar