Ratusan Los dan Kios Ditinggal Pedagang
Imbas Pasar Tumpah dan Pandemi Covid-19
Mereka tidak mampu bayar sewa walaupun sudah sangat diringankan karena sepi pembeli, Mereka juga masih memiliki tunggakan
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 113 kios, los dan pelataran di 4 pasar Denpasar yang sebelumnya ditempati pedagang kini sudah ditinggalkan. Pedagang mengembalikan tempat jualannya karena sepi pembeli imbas dari Pandemi Covid-19 hingga yang terbaru karena munculnya pasar tumpah.
Hal itu diungkapkan Dirut Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, Kamis (14/9). Menurutnya, pedagang sejak pandemi banyak sekali memilih tidak berjualan akibat tidak bisa membayar uang sewa tempat.
Kendati sudah diperingan, namun karena sepi pembeli mereka terpaksa mengembalikan tempat berjualan mereka ke Perumda Pasar. Ada ratusan kios, los dan pelataran yang tidak lagi mereka gunakan dan memilih dikembalikan. "Ada 113 total semuanya dari awal tahun sampai Agustus 2023 ini. Mereka tidak mampu bayar sewa walaupun sudah sangat diperingan karena sepi pembeli. Mereka masih ada tunggakan juga," jelasnya.
Menurut Gus Kowi sapaannya, hal ini terjadi pasca pandemi karena ekonomi belum pulih sepenuhnya. Sehingga, mereka yang mengembalikan tempat sering tidak mendapatkan pembeli. Selain itu kata dia, sepinya pembeli juga ditambah adanya pasar tumpah yang berjualan di luar pasar seperti sempadan jalan maupun trotoar.
Dikatakan, pasar tumpah tidak bisa diatur Perundang-undangan Pasar karena bukan ranahnya. "Sudah sepi karena pasca pandemi, ditambah lagi ada pasar tumpah setelah pandemi. Jadi ini membuat sepi pedagang yang ada di dalam pasar. Ini yang masih dicarikan solusi ke depannya agar di dalam pasar kembali ramai," imbuhnya.
Gus Kowi mengatakan, dari 4 pasar di Denpasar, pedagang yang memilih mengembalikan tempat berjualan yakni di Pasar Kumbasari sebanyak 22 pedagang yang menempati los dan 26 pedagang yang menempati pelataran.
Di Pasar Satria ada 2 pedagang yang menempati kios, 14 pedagang yang menempati los. Pasar Kereneng 3 pedagang yang menempati kios dan 27 pedagang yang menempati los. Serta Pasar Sanglah sebanyak 8 pedagang yang menempati kios, 6 pedagang yang menempati los dan 3 pedagang yang menempati pelataran.
Dengan pedagang mengembalikan tempat jualan mereka dipastikan berimbas ke target pendapatan di tahun 2023 ini. "Pasti mengalami penurunan omset kita. Karena pedagang-pedagang itu merupakan target omset kita juga. Kami juga masih menawarkan ke pedagang-pedagang lain saat ini," ujarnya.7 mis
Sebanyak 113 kios, los dan pelataran di 4 pasar Denpasar yang sebelumnya ditempati pedagang kini sudah ditinggalkan. Pedagang mengembalikan tempat jualannya karena sepi pembeli imbas dari Pandemi Covid-19 hingga yang terbaru karena munculnya pasar tumpah.
Hal itu diungkapkan Dirut Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, Kamis (14/9). Menurutnya, pedagang sejak pandemi banyak sekali memilih tidak berjualan akibat tidak bisa membayar uang sewa tempat.
Kendati sudah diperingan, namun karena sepi pembeli mereka terpaksa mengembalikan tempat berjualan mereka ke Perumda Pasar. Ada ratusan kios, los dan pelataran yang tidak lagi mereka gunakan dan memilih dikembalikan. "Ada 113 total semuanya dari awal tahun sampai Agustus 2023 ini. Mereka tidak mampu bayar sewa walaupun sudah sangat diperingan karena sepi pembeli. Mereka masih ada tunggakan juga," jelasnya.
Menurut Gus Kowi sapaannya, hal ini terjadi pasca pandemi karena ekonomi belum pulih sepenuhnya. Sehingga, mereka yang mengembalikan tempat sering tidak mendapatkan pembeli. Selain itu kata dia, sepinya pembeli juga ditambah adanya pasar tumpah yang berjualan di luar pasar seperti sempadan jalan maupun trotoar.
Dikatakan, pasar tumpah tidak bisa diatur Perundang-undangan Pasar karena bukan ranahnya. "Sudah sepi karena pasca pandemi, ditambah lagi ada pasar tumpah setelah pandemi. Jadi ini membuat sepi pedagang yang ada di dalam pasar. Ini yang masih dicarikan solusi ke depannya agar di dalam pasar kembali ramai," imbuhnya.
Gus Kowi mengatakan, dari 4 pasar di Denpasar, pedagang yang memilih mengembalikan tempat berjualan yakni di Pasar Kumbasari sebanyak 22 pedagang yang menempati los dan 26 pedagang yang menempati pelataran.
Di Pasar Satria ada 2 pedagang yang menempati kios, 14 pedagang yang menempati los. Pasar Kereneng 3 pedagang yang menempati kios dan 27 pedagang yang menempati los. Serta Pasar Sanglah sebanyak 8 pedagang yang menempati kios, 6 pedagang yang menempati los dan 3 pedagang yang menempati pelataran.
Dengan pedagang mengembalikan tempat jualan mereka dipastikan berimbas ke target pendapatan di tahun 2023 ini. "Pasti mengalami penurunan omset kita. Karena pedagang-pedagang itu merupakan target omset kita juga. Kami juga masih menawarkan ke pedagang-pedagang lain saat ini," ujarnya.7 mis
Komentar