Serapan Pupuk Petani di Tabanan Rendah
TABANAN, NusaBali - Dampak musim kemarau membuat serapan pupuk di Tabanan rendah. Rata-rata serapan pupuk hingga awal September 2023 masih 40 persen.
Serapan pupuk Urea dari alokasi 9.653.844 kilogram di 10 kecamatan baru terealisasi 4.045.238 kilogram atau 41 persen. Pupuk NPK dari alokasi 8.394.163 kilogram terealisasi 3.567.959 kilogram atau 42,51 persen. Pupuk NPK Formula Khusus 353.998 kilogram, terealisasi 1.750 kilogram atau 0,49 persen.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, drh Ni Nyoman Ria Wati mengatakan, serapan pupuk 40 persen karena sejumlah faktor. Salah satunya petani lebih banyak menanam palawija seperti jagung. Petani tanam jagung karena musim kemarau. Ada juga yang mundur melakukan penanaman padi karena sedang perbaikan irigasi. “Serapan pupuk akan banyak di bulan Oktober karena mulai musim tanam. Tahun sebelumnya di bulan yang sama serapan pupuk sudah di atas 40 persen,” ungkap Ria Wati, Kamis (14/9).
Ria Wati berharap seiring mulainya musim tanam pada bulan Oktober sudah mulai turun hujan. Sebelumnya, 10 subak di Kabupaten Tabanan melaporkan tunda tanam padi periode tanam bulan Agustus 2023. Mereka melaporkan tunda tanam karena ada perbaikan irigasi. Total dari 10 subak tersebut dengan luasan tanam mencapai 584 hektare. Kesepuluh subak itu yakni Subak Benana Desa Buruan, Subak Jegu, Subak Pesagi, Subak Tajen, Subak Sigaran Desa Jegu, Subak Penebel Desa Pitra, Subak Wangaya Betan Desa Mangesta dan Subak Tingkih Kereb Desa Tengkudak di Kecamatan Penebel. Sementara subak di Kecamatan Baturiti adalah Subak Luwus II Tempek Bangsangbe. 7 des
Komentar