Monyet di Monkey Forest Ubud Dipastikan Sehat
GIANYAR, NusaBali - Monyet di kawasan Monkey Forest Padangtegal Ubud dipastikan dalam kondisi sehat. Jumlah populasi monyet penghuni wenara wana ini tercatat sebanyak 1.059 ekor didominasi monyet jantan.
Kondisi tersebut dijelaskan oleh Manajer Konservasi Monkey Forest Ubud I Wayan Buda saat dikonfirmasi terkait pemberitaan otoritas kesehatan Negara Bagian New South Wales Australia (NSW Health), mengeluarkan peringatan bagi wisatawan asal Australia yang akan berlibur di Pulau Dewata Bali.
Wayan Buda mengatakan belum mengetahui pemberitaan terkait agar wisatawan menghindari dekat dengan hewan liar terutama monyet saat berlibur di Bali.
NSW Health menyebut sepanjang 2023, ada 145 wisatawan Australia yang dirawat karena gigitan dan cakaran hewan. Dan sebagian besar dari mereka sebelumnya mengunjungi destinasi wisata seperti Monkey Forest Ubud dan destinasi serupa lainnya di Asia Tenggara."Saya belum dengar sih berita itu. Tapi yang jelas, kondisi monyet di sini semuanya sehat," tegas I Wayan Buda saat ditemui Kamis (14/9).
Wayan Buda mengatakan selama tahun 2023 ini atau sejak lonjakan wisatawan datang ke Bali belum ada catatan wisatawan yang digigit oleh monyet di kawasan hutan Ubud. Dikatakannya, pengawasan dilakukan sangat ketat bagi wisatawan yang masuk melihat habitat monyet di kawasan konservasi monkey forest maupun pengawasan terhadap satwa.
Foto: Manajer Konservasi Monkey Forest Ubud, I Wayan Buda. -NOVI
"Wisatawan dilarang keras membawa makanan dan minuman, kemudian dilarang berinteraksi langsung atau menyentuh monyet," jelasnya. Selain itu, pihaknya menyiagakan petugas di setiap sudut. "Setiap 100 meter ada yang siaga, sehingga wisatawan aman. Bahkan setiap saat juga diinformasikan melalui pengeras suara terkait aturan di dalam kawasan hutan," katanya.
Untuk menjaga kesehatan satwa, monyet hanya diberikan makanan sesuai habitatnya seperti buah-buahan, jagung, kacang dan tidak diberikan makanan lain selain itu. Dan jika ada monyet bermasalah, seperti mengamuk dan melukai kawanannya, langsung diambil untuk dibawa ke laboratorium kesehatan hewan di wilayah Sesetan-Denpasar. Yang sudah bekerjasama dengan pihak monkey forest untuk pengawasan hewan ditempat ini.
“Disini tidak ada vaksinasi untuk monyet, akan tetapi dilakukan penjagaan ketat, tidak ada hewan penular rabies (HPR) yang bisa masuk ke tempat ini utamanya anjing langsung ditangkap atau diusir oleh petugas jaga,” katanya.
Selain itu juga disiapkan dua orang dokter hewan setiap harinya, untuk mengawasi kesehatan monyet. Dan untuk mencegah populasi tinggi, dilakukan sterilisasi, sehingga populasi bisa ditekan dan tidak terlalu banyak.
Dalam satu tahun sebelum sterilisasi pertumbuhan populasinya 200 ekor, dan saat ini ditekan maksimal hanya 50 ekor saja. Dengan total hingga saat ini ada 1.059 ekor monyet.
“Semua monyet sudah terdeteksi, dengan populasi jantan lebih banyak dibandingkan betinanya,” imbuhnya. Untuk kunjungan dalam sehari pada bulan September ini, rata-rata kunjungannya 5.000 orang per hari didominasi wisatawan mancanegara. nvi
Komentar