Cuaca Mendukung, Produksi Bawang Merah Melonjak
SINGARAJA, NusaBali - Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Buleleng ternyata tidak selamanya berdampak buruk pada pertanian. Produksi bawang merah di medio tahun ini meningkat jika dibandingkan produksi tahun lalu. Peningkatan produksi ini disebabkan karena faktor cuaca yang mendukung untuk pembudidayaan bawang merah.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng per Agustus 2023, luas tanam bawang merah seluas 14 hektare dengan produksi 188 ton. Jumlah produksi bawang merah tahun ini dipastikan masih akan bertambah, karena ada beberapa petani yang belum memanen bawangnya. Sedangkan luasan tanam pada tahun 2022 lalu hanya 11 hektare dengan hasil produksi 156 ton.
Kepala Bidang Produksi Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi, Jumat (15/9) kemarin mengatakan, produksi bawang merah tahun ini mengalami peningkatan karena cuaca mendukung. Menurutnya kondisi cuaca cerah sangat cocok untuk budidaya bawang merah yang sangat rentan rusak jika terkena air hujan.
“Kalau tahun lalu petani banyak yang tidak menanam karena musim hujan yang panjang. Petani tidak berani mengambil risiko kerugian. Sekarang musim kemarau yang malah lebih panjang sehingga produksi ada peningkatan,” ucap Subudi.
Varietas bawang merah yang dipilih adalah bawang merah jenis sandren. Varietas ini disebutnya cocok dengan daerah Buleleng yang memiliki cuaca dan suhu lebih panas dibandingkan lahan bawang lainnya di Bali. Selain itu umbinya pun lebih besar dengan jenis bawang putih lainnya yang dikembangkan di Bali.
Dinas Pertanian selama ini memang mendorong petani hortikultura untuk menanam sejumlah tanaman yang seringkali mempengaruhi inflasi. Selain bawang merah, juga dikembangkan budidaya bawang putih, cabai rawit merah dan cabai merah besar.
Produksi bawang merah di Buleleng saat ini disebut mencukupi untuk kebutuhan lokal. Hanya saja, yang lebih menjamin bagaimana produk dan hasil panen petani diserap distributor dan pedagang lokal Buleleng. Dinas Pertanian Buleleng pun berharap hasil panen petani ini bisa diserap oleh Perumda Pasar untuk didistribusikan kembali kepada masyarakat Buleleng. 7k23
Kepala Bidang Produksi Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi, Jumat (15/9) kemarin mengatakan, produksi bawang merah tahun ini mengalami peningkatan karena cuaca mendukung. Menurutnya kondisi cuaca cerah sangat cocok untuk budidaya bawang merah yang sangat rentan rusak jika terkena air hujan.
“Kalau tahun lalu petani banyak yang tidak menanam karena musim hujan yang panjang. Petani tidak berani mengambil risiko kerugian. Sekarang musim kemarau yang malah lebih panjang sehingga produksi ada peningkatan,” ucap Subudi.
Varietas bawang merah yang dipilih adalah bawang merah jenis sandren. Varietas ini disebutnya cocok dengan daerah Buleleng yang memiliki cuaca dan suhu lebih panas dibandingkan lahan bawang lainnya di Bali. Selain itu umbinya pun lebih besar dengan jenis bawang putih lainnya yang dikembangkan di Bali.
Dinas Pertanian selama ini memang mendorong petani hortikultura untuk menanam sejumlah tanaman yang seringkali mempengaruhi inflasi. Selain bawang merah, juga dikembangkan budidaya bawang putih, cabai rawit merah dan cabai merah besar.
Produksi bawang merah di Buleleng saat ini disebut mencukupi untuk kebutuhan lokal. Hanya saja, yang lebih menjamin bagaimana produk dan hasil panen petani diserap distributor dan pedagang lokal Buleleng. Dinas Pertanian Buleleng pun berharap hasil panen petani ini bisa diserap oleh Perumda Pasar untuk didistribusikan kembali kepada masyarakat Buleleng. 7k23
1
Komentar