Golkar Bali ‘Gempur’ Badung Utara
Gelontor 5.000 Entres Alpukat di Kecamatan Petang
MANGUPURA, NusaBali - Perburuan basis suara di Pemilu 2024 yang makin ketat disikapi Golkar Bali dengan menguatkan kerja-kerja politik. Setelah meluncurkan Koperasi Simpan Pinjam untuk milenial yang berangkat ke Kapal Pesiar, Golkar Bali kembali mengelontor Entres Alpukat (batang sambung,red) untuk kelompok petani di Kecamatan Petang, Badung, Jumat (15/9).
Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry yang juga Caleg DPR RI dapil Bali turun ke kelompok petani didampingi Ketua DPD I Golkar Badung Wayan Suyasa, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali Wayan Rawan Atmaja. Disebut-sebut juga sejumlah kader-kader Golkar Badung turut turun ‘menggempur’ kantong suara di Badung Utara berbalut penyerahan bibit alpukat. Setidaknya ada 5.000 Entres Alpukat dari jenis hass digelontor untuk kelompok-kelompok petani di Petang. Sebelumnya, Golkar Bali juga telah menyerahkan sebanyak 12.000 batang bawah kepada petani di Badung.
Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry mengatakan penyerahan Entres Alpukat kemarin menjadi komitmen Golkar Bali bersama kader-kader di daerah untuk memperkuat sektor pertanian. Kata dia, di Kecamatan Petang, Badung merupakan daerah yang potensial mengembangkan alpukat. “Alpukat ini buah ekspor yang punya nilai ekonomi tinggi,” ujar Sugawa Korry, Jumat (15/9) kemarin.
Kata dia, 5 bulan lalu, Golkar Bali awalnya menyerahkan sekitar 12.000 bibit batang bawah. Setelah batang bawah tumbuh, maka harus disambungkan dengan batang sambung. “Dari 5.000 batang sambung ini diharapkan bisa berkembang menjadi 15.000 batang sambung. Ini jenis Alpukat Hass dengan kualitas ekspor,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Sementara Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Suyasa mengatakan akan mengawal program ini bersama jajaran kader. Karena memperkuat pertanian di Badung ini sebagai komitmen Partai Golkar. “Pertanian adalah sektor yang vital, tulang punggung pariwisata Bali,” ujar Wakil Ketua DPRD Badung ini.
Sugawa Korry sangat sependapat dengan pola pikir Suyasa. Pihaknya pun mendukung sepenuhnya. “Penguatan sektor pertanian dilakukan melalui upaya meningkatkan kesejahteraan petani, yaitu dengan cara mendorong petani memproduksi produk pertanian berorientasi ekspor,” ujar Sugawa Korry.
“Kami juga mendorong pemerintah daerah baik di provinsi maupun kabupaten untuk mencanangkan gerakan registrasi kebun para petani di seluruh Bali. Sisihkan APBD untuk dukung anggaran registrasi kebun petani, sehingga peluang ekspor produk petani semakin terbuka,” tegasnya.
Kata Sugawa Korry, memperkuat sektor pertanian merupakan upaya mewujudkan keseimbangan baru struktur ekonomi Bali ke depan dan memberikan peluang 34 persen kesempatan kerja bagi pekerja yang masih tergantung pada sektor pertanian.n nat
Komentar