Galah Nyuwung Jelang Piodalan Pura Luhur Pucak Kedaton, Aktivitas di Gunung Batukaru Berhenti 15 Hari
Gunung Batukaru
Desa Adat Batungsel
Pupuan
Tabanan
Ngenteg Linggih
Pujawali
Piodalan
Galang Nyuwung
Dewa Yadnya
Pura Pucak Kedaton
TABANAN, NusaBali.com - Aktivitas di Gunung Batukaru bakal dihentikan sementara waktu selama Galah Nyuwung jelang pujawali Dewa Yadnya Ngenteg Linggih di Pura Luhur Pucak Kedaton oleh krama Desa Adat Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan.
Berdasarkan surat edaran dari Desa Adat Batungsel bertanggal 10 September 2023, segala bentuk aktivitas di Gunung Batukaru dihentikan selama 15 hari mulai Minggu (17/9/2023) hingga Minggu (1/10/2023) mendatang.
Aktivitas yang berkaitan dengan wisata spiritual di pura yang terletak di puncak Gunung Batukaru itu, kegiatan pendakian, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya dilarang selama Galah Nyuwung atau 'masa menyepi'.
Bendesa Adat Batungsel I Wayan Sutapa ketika dihubungi NusaBali.com pada Sabtu (16/9/2023) sore membenarkan kabar ini. Kata Sutapa, baik krama adat maupun masyarakat umum dilarang sementara waktu berkegiatan di gunung yang masuk ke 8 wilayah desa adat itu.
"Benar, Desa Adat Batungsel akan menggelar upacara Ngenteg Linggih di Pura Luhur Pucak Kedaton," ujar Sutapa.
Untuk itu, ia juga menyurati 7 desa adat lain di sekitar Gunung Batukaru agar memberikan imbauan yang sama ke krama adat, masyarakat umum, maupun wisatawan. Sebab, pintu masuk ke Gunung Batukaru tidak hanya hari Desa Adat Batungsel.
Upacara Karya Agung Ngenteg Linggih dan Ngaturang Wali di Pura Luhur Pucak Kedaton bakal digelar pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (22/9/2023). Sepekan kemudian dilanjutkan pujawali di Pura Gunung Tengah pada Sukra Pon Tambir, Purnama Sasih Kapat, Jumat (29/9/2023).
"Ngenteg Linggih di Pura Luhur Pucak Kedaton dan di Pura Gunung Tengah, lanjut Ngusaba Gede Desa Adat Batungsel menghabiskan se-Sasih (Kapat)," tukas Sutapa.
Untuk diketahui, Gunung Batukaru di mana Pura Luhur Pucak Kedaton berada di puncaknya merupakan salah satu primadona pendaki di Pulau Dewata. Memiliki ketinggian mencapai 2.276 mdpl, menjadikan Gunung Batukaru sebagai puncak tertinggi kedua di Bali.
Posisi Pura Luhur Pucak Kedaton yang ada di puncak Gunung Batukaru sekaligus menjadikan tempat suci yang eksotis dan magis ini sebagai pura dengan lokasi tertinggi di Pulau Dewata. Maka tidak heran, perjalanan spiritual ke pura ini juga tidak main-main tantangannya. *rat
Aktivitas yang berkaitan dengan wisata spiritual di pura yang terletak di puncak Gunung Batukaru itu, kegiatan pendakian, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya dilarang selama Galah Nyuwung atau 'masa menyepi'.
Bendesa Adat Batungsel I Wayan Sutapa ketika dihubungi NusaBali.com pada Sabtu (16/9/2023) sore membenarkan kabar ini. Kata Sutapa, baik krama adat maupun masyarakat umum dilarang sementara waktu berkegiatan di gunung yang masuk ke 8 wilayah desa adat itu.
"Benar, Desa Adat Batungsel akan menggelar upacara Ngenteg Linggih di Pura Luhur Pucak Kedaton," ujar Sutapa.
Untuk itu, ia juga menyurati 7 desa adat lain di sekitar Gunung Batukaru agar memberikan imbauan yang sama ke krama adat, masyarakat umum, maupun wisatawan. Sebab, pintu masuk ke Gunung Batukaru tidak hanya hari Desa Adat Batungsel.
Upacara Karya Agung Ngenteg Linggih dan Ngaturang Wali di Pura Luhur Pucak Kedaton bakal digelar pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (22/9/2023). Sepekan kemudian dilanjutkan pujawali di Pura Gunung Tengah pada Sukra Pon Tambir, Purnama Sasih Kapat, Jumat (29/9/2023).
"Ngenteg Linggih di Pura Luhur Pucak Kedaton dan di Pura Gunung Tengah, lanjut Ngusaba Gede Desa Adat Batungsel menghabiskan se-Sasih (Kapat)," tukas Sutapa.
Untuk diketahui, Gunung Batukaru di mana Pura Luhur Pucak Kedaton berada di puncaknya merupakan salah satu primadona pendaki di Pulau Dewata. Memiliki ketinggian mencapai 2.276 mdpl, menjadikan Gunung Batukaru sebagai puncak tertinggi kedua di Bali.
Posisi Pura Luhur Pucak Kedaton yang ada di puncak Gunung Batukaru sekaligus menjadikan tempat suci yang eksotis dan magis ini sebagai pura dengan lokasi tertinggi di Pulau Dewata. Maka tidak heran, perjalanan spiritual ke pura ini juga tidak main-main tantangannya. *rat
1
Komentar