Cukupkan Asupan Zat Besi, Folat, dan Vit B 12
BAGAIMANA hidup sehat bagi penderita anemia?
Dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH, FINASIM, mengatakan anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah atau Hb yang rendah dari batas normal sesuai batasan WHO.
Dilansir dari antaranews, Selasa (5/9/2023), dia sebutkan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai batasan hemoglobin yang mengalami anemia pada laki-laki dewasa adalah <13 g/dl, perempuan dewasa <12 g/dl, dan perempuan hamil <11 g/ dl. Batasan klinis yang umum digunakan adalah hemoglobin <10 g/dl untuk menyatakan adanya anemia.
Aru, yang menyelesaikan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Universitas Gadjah Mada, mengatakan anemia bisa disebabkan banyak hal, salah satunya adalah kebocoran darah (seperti perdarahan dari berbagai hal, yakni menstruasi berlebih, hemoroid berdarah, atau luka yang menimbulkan kehilangan darah).
Selain itu, anemia juga dapat disebabkan oleh gangguan penyerapan zat-zat pembentuk sel darah merah, hingga gangguan dari dalam tubuh, seperti thalasemia, alergi, lupus, anemia hemolitik kanker darah, dan sebagainya.
“Jadi, pengobatan anemia tergantung dari penyebabnya,” katanya.
Karena itu, dia menyarankan para penderita anemia agar segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu apa penyebabnya. Jika sudah diketahui penyebabnya, anemia bisa segera tertangani sesuai dengan penyakit yang telah didiagnosis oleh dokter.
Selanjutnya, secara umum lakukan pola hidup sehat, makan yang bergizi dan hindari makan makanan junk food (rendah gizi).
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan diri memperoleh cukup asupan zat besi, folat, dan vitamin B-12—juga disebut cobalamin. Beberapa jenis makanan yang dapat dipilih, misalnya ayam atau kalkun, kacang, bayam, sereal sarapan, dan roti.
Jika seorang penderita anemia adalah vegetarian atau vegan, tanyakan kepada dokter atau ahli gizi untuk mendiskusikan makanan apa saja yang dapat disarankan. Selain itu, penambahan asupan dari suplemen atau vitamin C dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi dari makanan dan usahakan minum lebih sedikit minuman berkafein serta pilih sereal dan roti yang diperkaya zat besi.
Aru mengatakan penderita anemia tetap diperbolehkan untuk mendonorkan darah mereka. Namun, hal tersebut harus dilakukan dengan persyaratan khusus guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Penderita diperbolehkan untuk donor darah, dengan syarat pertama sedang tidak anemia atau Hb-nya cukup.
Penderita anemia (maupun pendonor dengan kondisi kesehatan normal lainnya) diharuskan tidak sedang menderita penyakit menular, seperti HIV, hepatitis, dan lainnya. Syarat lainnya adalah pendonor tidak sedang dalam kondisi darah tinggi saat diambil darahnya sehingga proses pengambilan darah dapat berjalan dengan baik. 7
Komentar