Awas! Parkir Liar di Kawasan Pecatu Siap-Siap Digembosi
MANGUPURA, NusaBali.com – Banyaknya kendaraan, khususnya roda empat yang parkir liar di sepanjang jalan Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, mendapat atensi berupa penindakan dan pembinaan pada Minggu (18/9/2023) malam.
Perbekel Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, I Made Karyana Yadnya menerangkan langkah tersebut diambil lantaran banyaknya keluhan dari wisatawan, khususnya wisatawan yang sudah selesai menonton Tari Kecak di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu.
“Kemarin (Minggu) di sepanjang Uluwatu, Suluban dan Labuan Sait yang di daerah krodit itu kami lakukan penertiban. Saat pementasan Kecak sudah selesai, biasanya itu ada keluhan karena di pinggir jalan banyak yang parkir dan menghambat orang yang akan berlalu-lalang,” terang Karyana saat dikonfirmasi pada Senin (18/9/2023) sore.
Lebih lanjut ia jelaskan, pada saat penertiban parkir liar tersebut, pihaknya bersama petugas gabungan dari unsur Dinas Perhubungan, Pecalang, Linmas, dan Babinsa turut memberikan edukasi kepada pengendara. Sebab, pihaknya ingin menciptakan quality tourism di daerah pariwisata khususnya di Desa Pecatu.
Karyana juga tak menampik jika pengendara yang ngetem di pinggir jalan tersebut adalah dari kendaraan online. Selain itu, ketersediaan parkir dimasing-masing tempat usaha di pinggir jalan juga masih minim, sehingga ia mengatakan jika banyaknya pengunjung yang parkir di bahu jalan.
“Tetap kami lakukan persuasif, langkah selanjutnya kami akan membuat surat edaran kepada pemilik akomodisi seperti pihak restoran yang di pinggir jaaln untuk bersama menjaga keamanan dalam berparkir. Yang jelas restoran atau kafe belum ada tempat parkir. Ini yang akan kami komunikasikan agar mereka membuat tempat parkir nantinya,” ungkapnya.
Dalam giat penindakan dan pembinaan kendaraan yang ngetem di sepanjang jalan Desa Pecatu, pihaknya juga mendapati kendaraan roda empat yang parkir di atas trotoar tepatnya di dekat objek wisata Pantai Labuan Sait.
“Kemarin (Minggu) di sepanjang Uluwatu, Suluban dan Labuan Sait yang di daerah krodit itu kami lakukan penertiban. Saat pementasan Kecak sudah selesai, biasanya itu ada keluhan karena di pinggir jalan banyak yang parkir dan menghambat orang yang akan berlalu-lalang,” terang Karyana saat dikonfirmasi pada Senin (18/9/2023) sore.
Lebih lanjut ia jelaskan, pada saat penertiban parkir liar tersebut, pihaknya bersama petugas gabungan dari unsur Dinas Perhubungan, Pecalang, Linmas, dan Babinsa turut memberikan edukasi kepada pengendara. Sebab, pihaknya ingin menciptakan quality tourism di daerah pariwisata khususnya di Desa Pecatu.
Karyana juga tak menampik jika pengendara yang ngetem di pinggir jalan tersebut adalah dari kendaraan online. Selain itu, ketersediaan parkir dimasing-masing tempat usaha di pinggir jalan juga masih minim, sehingga ia mengatakan jika banyaknya pengunjung yang parkir di bahu jalan.
“Tetap kami lakukan persuasif, langkah selanjutnya kami akan membuat surat edaran kepada pemilik akomodisi seperti pihak restoran yang di pinggir jaaln untuk bersama menjaga keamanan dalam berparkir. Yang jelas restoran atau kafe belum ada tempat parkir. Ini yang akan kami komunikasikan agar mereka membuat tempat parkir nantinya,” ungkapnya.
Dalam giat penindakan dan pembinaan kendaraan yang ngetem di sepanjang jalan Desa Pecatu, pihaknya juga mendapati kendaraan roda empat yang parkir di atas trotoar tepatnya di dekat objek wisata Pantai Labuan Sait.
Setelah ditelusuri, Karyana menerangkan bahwa mobil tersebut memang sering parkir di atas trotoar. Sehingga pihaknya langsung melakukan tindakan tegas agar memberikan efek jera.
“Di sana kami dapatkan mobil itu parkir dan memang saya dengar mobil itu terus parkir di sana. Sehingga kami cari ke hotel tidak ada tuannya, agar memberikan efek jera langsung kami gembosi bannya,” ungkapnya.
Sementara, Karyana menerangkan jika para pengendara yang kena semprot oleh petugas gabungan mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Mereka juga mengaku tidak akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
“Secara prinsip mereka mengakui salah dan meminta maaf. Kami minta untuk tidak mengulanginya lagi agar tidak pariwisata kita jelek. Kalau jelek jadi kacau dan kami sama-sama tidak mendapatkan rejeki nantinya,” tuturnya.
Soal patroli penertiban parkir liar di sepanjang jalan Desa Pecatu kata Karyana akan tetap dilakukan oleh petugas Linmas dan Pecalang. Namun jika kondisi parkir liar masih terjadi, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan memberikan efek jera berupa penggembosan atau yang lainnya.
“Kami berusaha intuk mengingatkan, tetapi kalau memang sampai beberapa hari tidak ada perubahan akan kami buat langkah tegas seperti penggembosan atau yang lainnya,” tutupnya. *ris
“Di sana kami dapatkan mobil itu parkir dan memang saya dengar mobil itu terus parkir di sana. Sehingga kami cari ke hotel tidak ada tuannya, agar memberikan efek jera langsung kami gembosi bannya,” ungkapnya.
Sementara, Karyana menerangkan jika para pengendara yang kena semprot oleh petugas gabungan mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Mereka juga mengaku tidak akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
“Secara prinsip mereka mengakui salah dan meminta maaf. Kami minta untuk tidak mengulanginya lagi agar tidak pariwisata kita jelek. Kalau jelek jadi kacau dan kami sama-sama tidak mendapatkan rejeki nantinya,” tuturnya.
Soal patroli penertiban parkir liar di sepanjang jalan Desa Pecatu kata Karyana akan tetap dilakukan oleh petugas Linmas dan Pecalang. Namun jika kondisi parkir liar masih terjadi, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan memberikan efek jera berupa penggembosan atau yang lainnya.
“Kami berusaha intuk mengingatkan, tetapi kalau memang sampai beberapa hari tidak ada perubahan akan kami buat langkah tegas seperti penggembosan atau yang lainnya,” tutupnya. *ris
1
Komentar