Menag Buka UDG
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin resmi membuka Utsawa Dharma Gita (UDG) di Dining Hall Perkampungan Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
PALEMBANG, NusaBali
Pembukaan UDG ditandai dengan anak panah yang dilesatkan oleh Menag didampingi Ketua Umum UDG I Wayan Budha, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Ketut Widnya, Ketum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
"Saya sangat bersyukur bisa hadir dalam pembukaan UDG ke 13. Ini merupakan kegiatan khas umat Hindu Indonesia, karena kita tidak akan jumpai kegiatan seperti ini di negara lain," ujar Menag dalam sambutannya, Jumat malam (7/7).
Menurut Menag, dalam UDG kegiatan tidak hanya membaca kitab suci saja. Melainkan melombakan dari sisi seninya pula. Kegiatan itu, bisa menjadi motivasi dan inspirasi umat Hindu untuk mendalami ajaran agamanya sehingga menjadi acuan atau pedoman mereka dalam menjalankan kehidupan di tanah air. UDG menunjukan pula agama tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya apresiasi kegiatan ini. Terimakasih kepada umat Hindu atas terselenggaranya kegiatan ini. Terimakasih pula kepada PHDI Pusat maupun daerah-daerah serta para pinandita dan sulinggih. Mari kita jaga dan rawat nilai-nilai keagamaan," papar Menag.
Menag juga menyampaikan, saat ini ada fenomena fanatik terhadap keyakinan. Dimana mereka memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan. Untuk itu perlu menjaga kerukunan umat beragama. "Menjaga tanah air merupakan kewajiban umat beragama.
Kegiatan UDG ini mampu memotivasi dan memberi inspirasi agar agama dan nilai-nilai yang diajarkan mampu menjaga kehidupan bersama dengan penuh kerukunan dan kedamaian," paparnya.
Sementara Ketua Umum UDG Wayan Budha menjelaskan mengenai makna UDG. "Utsawa adalah festival atau nyanyian. Sedangkan Dharma Gita merupakan nyanyian suci. Dengan demikian Utsawa Dharma Gita adalah lomba nyanyian suci keagamaan Hindu," terang Wayan Budha.
UDG 2017 adalah yang ke 13. Temanya adalah wahana penguatan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Hindu sebagai wujud revolusi mental. UDG kali ini diikuti 1.511 orang. *K22
"Saya sangat bersyukur bisa hadir dalam pembukaan UDG ke 13. Ini merupakan kegiatan khas umat Hindu Indonesia, karena kita tidak akan jumpai kegiatan seperti ini di negara lain," ujar Menag dalam sambutannya, Jumat malam (7/7).
Menurut Menag, dalam UDG kegiatan tidak hanya membaca kitab suci saja. Melainkan melombakan dari sisi seninya pula. Kegiatan itu, bisa menjadi motivasi dan inspirasi umat Hindu untuk mendalami ajaran agamanya sehingga menjadi acuan atau pedoman mereka dalam menjalankan kehidupan di tanah air. UDG menunjukan pula agama tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya apresiasi kegiatan ini. Terimakasih kepada umat Hindu atas terselenggaranya kegiatan ini. Terimakasih pula kepada PHDI Pusat maupun daerah-daerah serta para pinandita dan sulinggih. Mari kita jaga dan rawat nilai-nilai keagamaan," papar Menag.
Menag juga menyampaikan, saat ini ada fenomena fanatik terhadap keyakinan. Dimana mereka memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan. Untuk itu perlu menjaga kerukunan umat beragama. "Menjaga tanah air merupakan kewajiban umat beragama.
Kegiatan UDG ini mampu memotivasi dan memberi inspirasi agar agama dan nilai-nilai yang diajarkan mampu menjaga kehidupan bersama dengan penuh kerukunan dan kedamaian," paparnya.
Sementara Ketua Umum UDG Wayan Budha menjelaskan mengenai makna UDG. "Utsawa adalah festival atau nyanyian. Sedangkan Dharma Gita merupakan nyanyian suci. Dengan demikian Utsawa Dharma Gita adalah lomba nyanyian suci keagamaan Hindu," terang Wayan Budha.
UDG 2017 adalah yang ke 13. Temanya adalah wahana penguatan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Hindu sebagai wujud revolusi mental. UDG kali ini diikuti 1.511 orang. *K22
1
Komentar