Ciptakan Inovasi Simulasi Belajar Fisika untuk Pendidikan Kesetaraan
Komang Eri Mahayasa, Guru PKBM Widya Aksara Singaraja yang Raih Juara Tutor Inovatif Nasional
Inovasi Virtual Learning Environment (VLE) berbasis PhET ini membantu para siswa untuk lebih mudah melakukan percobaan sains dari mana saja dan kapan saja
SINGARAJA, NusaBali
Komang Eri Mahayasa, 27, belum lama ini menyabet Juara I Tutor Pendidikan Kesetaraan kategori Inovatif tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional. Dia menciptakan media pembelajaran untuk simulasi pembelajaran Fisika yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas belajar bagi siswa di pendidikan non formal.
Saat mengikuti Lomba Apresiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan (Astina), Eri Mahayasa yang kesehariannya sebagai Tutor di Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM) Widya Aksara, memberanikan diri mengikuti lomba. Dia pun bersaing dengan 30 orang tutor pendidikan kesetaraan di Indonesia di kategori Inovatif.
Dalam syarat administrasi yang dikirimkannya kepada panitia lomba pada Bulan Mei 2023 lalu, dia membubuhi inovasi pembelajarannya dengan sentuhan teknologi digital.
Projek berjudul Virtual Learning Environment (VLE) berbasis PhET, dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di PKBM Widya Aksara Tahun Pelajaran 2022/2023. Menurut Eri, PhET merupakan salah satu media pembelajaran yang berbentuk software. Dalam media pembelajaran itu dimuat simulasi yang sangat berguna untuk mengajar dan belajar fisika. Simulasi dalam PhET bersifat interaktif, dikemas dalam bentuk seperti permainan sehingga mempermudah siswa dalam melakukan eksplorasi.
“Media belajar ini saya siapkan karena melihat hambatan dan kendala siswa di pendidikan kesetaraan. Mereka yang sebagian besar sudah bekerja tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. Nah, inovasi ini membantu mereka untuk lebih mudah melakukan percobaan sains dari mana saja dan kapan saja,” terang Eri saat dihubungi via telepon, Selasa (19/9).
Media belajar yang diciptakannya pun sebagai salah satu bentuk mendukung sistem pendidikan merdeka belajar saat ini. Pria 27 tahun ini mengaku sudah bergabung menjadi tutor di pendidikan kesetaraan sejak tahun 2018 lalu. Dia pun tertarik mengajar di satuan pendidikan non formal karena memiliki teknik dan strategi berbeda dengan mengajar di satuan pendidikan formal. Kebetulan saat itu dia diajak langsung oleh dosennya Dr Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti yang juga mendapatkan Juara I Tutor Pendidikan Kesetaraan kategori Dedikasi.
“Setelah bergabung di PKBM Widya Aksara lama-lama saya memahami yang dididik di pendidikan kesetaraan adalah orang dewasa yang berfokus untuk mengembangkan keterampilan peserta didik siap menghadapi tantangan di masyarakat. Sehingga harus inovatif agar materi yang disampaikan mudah dipahami dan tidak membosankan,” ucap lulusan Sarjana Pendidikan Fisika Undiksha Singaraja ini.
Pemuda kelahiran 5 Desember 1996 ini mengaku tidak menyangka akan mendapatkan Juara I. Bahkan pada saat pengumuman lomba dan diundang datang ke Surabaya untuk menerima hadiah Sabtu (15/9) lalu dia sedang sakit. Namun dia bersyukur atas peraihannya. “Ke depannya saya jadi lebih tertantang lagi untuk mengembangkan model pembelajaran. Harapannya bisa memiliki satu model dan sistem pembelajaran khusus yang bisa menaungi peserta didik non formal,” terang pria asal Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7 k23
Komang Eri Mahayasa, 27, belum lama ini menyabet Juara I Tutor Pendidikan Kesetaraan kategori Inovatif tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional. Dia menciptakan media pembelajaran untuk simulasi pembelajaran Fisika yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas belajar bagi siswa di pendidikan non formal.
Saat mengikuti Lomba Apresiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan (Astina), Eri Mahayasa yang kesehariannya sebagai Tutor di Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM) Widya Aksara, memberanikan diri mengikuti lomba. Dia pun bersaing dengan 30 orang tutor pendidikan kesetaraan di Indonesia di kategori Inovatif.
Dalam syarat administrasi yang dikirimkannya kepada panitia lomba pada Bulan Mei 2023 lalu, dia membubuhi inovasi pembelajarannya dengan sentuhan teknologi digital.
Projek berjudul Virtual Learning Environment (VLE) berbasis PhET, dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di PKBM Widya Aksara Tahun Pelajaran 2022/2023. Menurut Eri, PhET merupakan salah satu media pembelajaran yang berbentuk software. Dalam media pembelajaran itu dimuat simulasi yang sangat berguna untuk mengajar dan belajar fisika. Simulasi dalam PhET bersifat interaktif, dikemas dalam bentuk seperti permainan sehingga mempermudah siswa dalam melakukan eksplorasi.
“Media belajar ini saya siapkan karena melihat hambatan dan kendala siswa di pendidikan kesetaraan. Mereka yang sebagian besar sudah bekerja tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. Nah, inovasi ini membantu mereka untuk lebih mudah melakukan percobaan sains dari mana saja dan kapan saja,” terang Eri saat dihubungi via telepon, Selasa (19/9).
Media belajar yang diciptakannya pun sebagai salah satu bentuk mendukung sistem pendidikan merdeka belajar saat ini. Pria 27 tahun ini mengaku sudah bergabung menjadi tutor di pendidikan kesetaraan sejak tahun 2018 lalu. Dia pun tertarik mengajar di satuan pendidikan non formal karena memiliki teknik dan strategi berbeda dengan mengajar di satuan pendidikan formal. Kebetulan saat itu dia diajak langsung oleh dosennya Dr Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti yang juga mendapatkan Juara I Tutor Pendidikan Kesetaraan kategori Dedikasi.
“Setelah bergabung di PKBM Widya Aksara lama-lama saya memahami yang dididik di pendidikan kesetaraan adalah orang dewasa yang berfokus untuk mengembangkan keterampilan peserta didik siap menghadapi tantangan di masyarakat. Sehingga harus inovatif agar materi yang disampaikan mudah dipahami dan tidak membosankan,” ucap lulusan Sarjana Pendidikan Fisika Undiksha Singaraja ini.
Pemuda kelahiran 5 Desember 1996 ini mengaku tidak menyangka akan mendapatkan Juara I. Bahkan pada saat pengumuman lomba dan diundang datang ke Surabaya untuk menerima hadiah Sabtu (15/9) lalu dia sedang sakit. Namun dia bersyukur atas peraihannya. “Ke depannya saya jadi lebih tertantang lagi untuk mengembangkan model pembelajaran. Harapannya bisa memiliki satu model dan sistem pembelajaran khusus yang bisa menaungi peserta didik non formal,” terang pria asal Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7 k23
BIODATA
Nama : Komang Eri Mahayasa
Kelahiran : Singaraja 5 Desember 1996
Alamat : Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng
Orangtua : Wayan Kawit (Ayah) dan Kadek Sutarmi (Ibu)
Pendidikan
Q SD Negeri 4 Gobleg (2002-2008)
Q SMP SMP Negeri 2 Sukasada (2008-2011)
Q SMA Negeri 2 Singaraja (2011-2014)
Q Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha (2014-2018)
Prestasi
Q Juara I Pemuda Pelopor Bidang Inovasi Tingkat Provinsi Bali Tahun 2017
Q Juara I Tutor Paket B Tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2018
Q Juara I Tutor Pendidikan Kesetaraan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2019 (Mewakili Bali dalam Apresiasi GTK PAUD DIKMAS Tahun 2019)
Q Juara 2 Saraswati Award Bidang Pendidikan Non Formal Tahun 2022
Q Juara 3 Best Practice Inovasi Pembelajaran Kesetaraan PKBM dalam HUT FK-PKBM Tahun 2022
Q Juara 1 ASTINA 3 Bidang Tutor Inovatif Tingkat Nasional Tahun 2023
Nama : Komang Eri Mahayasa
Kelahiran : Singaraja 5 Desember 1996
Alamat : Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng
Orangtua : Wayan Kawit (Ayah) dan Kadek Sutarmi (Ibu)
Pendidikan
Q SD Negeri 4 Gobleg (2002-2008)
Q SMP SMP Negeri 2 Sukasada (2008-2011)
Q SMA Negeri 2 Singaraja (2011-2014)
Q Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha (2014-2018)
Prestasi
Q Juara I Pemuda Pelopor Bidang Inovasi Tingkat Provinsi Bali Tahun 2017
Q Juara I Tutor Paket B Tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2018
Q Juara I Tutor Pendidikan Kesetaraan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2019 (Mewakili Bali dalam Apresiasi GTK PAUD DIKMAS Tahun 2019)
Q Juara 2 Saraswati Award Bidang Pendidikan Non Formal Tahun 2022
Q Juara 3 Best Practice Inovasi Pembelajaran Kesetaraan PKBM dalam HUT FK-PKBM Tahun 2022
Q Juara 1 ASTINA 3 Bidang Tutor Inovatif Tingkat Nasional Tahun 2023
1
Komentar