Dievaluasi Gubernur, APBD Perubahan 2023 Jadi Rp 8,5 Triliun
MANGUPURA, NusaBali - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Badung melakukan rapat kerja bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Badung terkait hasil evaluasi Gubernur Bali terhadap APBD Perubahan 2023 di Gedung DPRD Badung, Rabu (20/9). Dari hasil evaluasi Gubernur, APBD Perubahan 2023 menjadi Rp 8,554 triliun.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata, mengatakan total APBD Perubahan 2023 menjadi Rp 8,554 triliun, dengan total pendapatan daerah Rp 7,4 triliun. Dari total pendapatan daerah, khusus pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp 6,5 triliun. Sedangkan total belanja Rp 8,523 triliun dengan rincian belanja operasi Rp 5,2 triliun, belanja modal Rp 1,3 triliun, belanja transfer Rp 1,8 triliun.
Menurut politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini, dari hasil evaluasi Gubernur sejatinya tidak ada perubahan yang prinsip. Hanya saja dalam hasil evaluasi tersebut diminta untuk mempertajam penetapan APBD. “Ada defisit Rp 1,3 triliun itu kita tutup dari Silpa. Maka dikurangi dari penyertaan modal Rp 31 miliar. Jadi sekarang APBD Badung Rp 8,5 triliun. Pendapatan Daerah Rp 7,4 triliun,” jelasnya.
Parwata yang memimpin rapat dan dihadiri seluruh anggota DPRD Badung serta Ketua TAPD yang juga Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa serta pimpinan OPD terkait itu menambahkan, setelah dilakukan evaluasi oleh Gubernur, akan dilakukan penyamaan persepsi untuk penetapan APBD Perubahan 2023.
“Akan dilakukan kesepakatan kembali antara Banggar dengan TAPD Badung untuk penetapan APBD Perubahan 2023. Pemerintah dan DPRD kita samakan persepsinya. Apakah ada yang prinsip secara substansi harus kita lakukan perubahan,” sebut Sekretaris DPC PDIP Badung itu.
Di sisi lain, Parwata juga mengapresiasi kinerja OPD terkait dalam hal melaksanakan target-target pendapatan. Bagi Parwata, dengan jumlah kedatangan wisatawan yang terus meningkat diyakini bisa memenuhi target pendapatan dari sisi pajak yang selama ini mendominasi PAD Badung.
“Bapenda agar fokus mengejar target yang harus dicapai. Sampai bulan ini, pendapatan sudah melampaui, tiap bulan itu Rp 600 miliar. Dengan proyeksi kedatangan tamu per hari lebih dari 21.000, saya yakin ini bisa tercapai. Tinggal percepat eksekusinya, itu saja,” imbuh Parwata.
Sementara itu Ketua TAPD Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan melihat sektor pariwisata kembali menggeliat usai badai pendemi Covid-19, semoga situasi pariwisata di Badung tetap konsisten, bagus, dan terjaga. “Jika dari struktur APBD Badung, PAD kita itu kan sekitar 90 persen ditunjang oleh pajak, sehingga dari angka PAD Rp 6,5 triliun, itu Rp 5,8 triliun bersumber dari pajak,” jelasnya.
Birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini mengaku optimistis APBD Perubahan 2023 tercapai. Disinggung soal permintaan dewan untuk mempercepat eksekusi, Adi Arnawa menyebut permintaan itu hal yang wajar. “Ya itu wajar. Setelah evaluasi turun, lebih cepat kan lebih baik. Ngapain ditunda-tunda, ini dalam rangka pembangunan di Badung. Astungkara, kalau kita melihat dari situasi sekarang, mudah-mudahan tetap konsisten ya kelihatannya. Saya masih optimislah,” kata Adi Arnawa. 7 ind
Menurut politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini, dari hasil evaluasi Gubernur sejatinya tidak ada perubahan yang prinsip. Hanya saja dalam hasil evaluasi tersebut diminta untuk mempertajam penetapan APBD. “Ada defisit Rp 1,3 triliun itu kita tutup dari Silpa. Maka dikurangi dari penyertaan modal Rp 31 miliar. Jadi sekarang APBD Badung Rp 8,5 triliun. Pendapatan Daerah Rp 7,4 triliun,” jelasnya.
Parwata yang memimpin rapat dan dihadiri seluruh anggota DPRD Badung serta Ketua TAPD yang juga Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa serta pimpinan OPD terkait itu menambahkan, setelah dilakukan evaluasi oleh Gubernur, akan dilakukan penyamaan persepsi untuk penetapan APBD Perubahan 2023.
“Akan dilakukan kesepakatan kembali antara Banggar dengan TAPD Badung untuk penetapan APBD Perubahan 2023. Pemerintah dan DPRD kita samakan persepsinya. Apakah ada yang prinsip secara substansi harus kita lakukan perubahan,” sebut Sekretaris DPC PDIP Badung itu.
Di sisi lain, Parwata juga mengapresiasi kinerja OPD terkait dalam hal melaksanakan target-target pendapatan. Bagi Parwata, dengan jumlah kedatangan wisatawan yang terus meningkat diyakini bisa memenuhi target pendapatan dari sisi pajak yang selama ini mendominasi PAD Badung.
“Bapenda agar fokus mengejar target yang harus dicapai. Sampai bulan ini, pendapatan sudah melampaui, tiap bulan itu Rp 600 miliar. Dengan proyeksi kedatangan tamu per hari lebih dari 21.000, saya yakin ini bisa tercapai. Tinggal percepat eksekusinya, itu saja,” imbuh Parwata.
Sementara itu Ketua TAPD Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan melihat sektor pariwisata kembali menggeliat usai badai pendemi Covid-19, semoga situasi pariwisata di Badung tetap konsisten, bagus, dan terjaga. “Jika dari struktur APBD Badung, PAD kita itu kan sekitar 90 persen ditunjang oleh pajak, sehingga dari angka PAD Rp 6,5 triliun, itu Rp 5,8 triliun bersumber dari pajak,” jelasnya.
Birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini mengaku optimistis APBD Perubahan 2023 tercapai. Disinggung soal permintaan dewan untuk mempercepat eksekusi, Adi Arnawa menyebut permintaan itu hal yang wajar. “Ya itu wajar. Setelah evaluasi turun, lebih cepat kan lebih baik. Ngapain ditunda-tunda, ini dalam rangka pembangunan di Badung. Astungkara, kalau kita melihat dari situasi sekarang, mudah-mudahan tetap konsisten ya kelihatannya. Saya masih optimislah,” kata Adi Arnawa. 7 ind
1
Komentar