H-1, Calon Perbekel Harus Turunkan Baliho
Masing-masing calon berkewajiban melepas semua atribut kampanye mereka baik berbentuk baliho, spanduk atau bentuk lainnya.
SINGARAJA, NusaBali
Sebelas desa yang melangsungkan Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak Minggu (24/9) mendatang saat ini sedang memasuki masa tenang. Seluruh calon perbekel disarankan untuk menurunkan alat peraga kampanye paling lambat H-1 pencoblosan atau Sabtu (23/9) mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng I Made Dwi Adnyana Kamis (21/9) menjelaskan, seluruh atribut kampanye sudah harus bersih pada H-1 pencoblosan. “Masing-masing calon berkewajiban melepas semua atribut kampanye mereka baik berbentuk baliho, spanduk atau bentuk lainnya,” terang Dwi Adnyana.
Total akan ada 34 orang calon perbekel di 11 desa yang akan berlomba mengumpulkan suara terbanyak untuk memenangkan pemilihan. Namun seluruh calon perkebel diharapkan tetap mengedepankan persaingan sehat dan menghindari transaksi politik uang.
Sementara itu untuk kesiapan pemungutan suara yang tinggal menghitung hari, Dinas PMD sudah mendistribusikan logistik pada tanggal 16-17 September lalu. Seluruh surat suara, bilik suara, kotak suara dan juga kartu pemilih sudah tiba di 11 desa. Distribusi dilakukan menggunakan mobil pick up.
“Kami memang distribusikan lebih awal, karena selain logistik yang kami siapkan, Panitia di desa harus melengkapi lagi formulir yang diperlukan di masing-masing TPS,” terang Dwi Adnyana yang juga masih rangkap jabatan sebagai Camat Buleleng ini.
Seluruh kelengkapan logistik sebelum dan sesudah sampai di desa tujuan dipastikan sudah dalam kondisi utuh dan lengkap. Termasuk jumlah surat suara yang sudah disertakan surat suara cadangan 4 persen dari jumlah pemilih yang ada.
Di sisi lain Tim Pengawas Pilkel Serentak juga telah memetakan daerah pelaksana Pilkel Serentak yang termasuk dalam zona rawan konflik. Pemetaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan mengupayakan situasi tetap kondusif. Pemkab Buleleng juga telah bekerjasama dengan TNI/Polri dalam pelaksanaan seluruh tahapan Pilkel Serentak
“Sejak awal sudah kita ketahui dengan melihat jumlah calon, fenomena yang terjadi di setiap desa termasuk siapa-siapa saja figur calonnya. Mudah-mudahan dengan hal seperti itu, kami bersama tim dari unsur TNI/Polri dan panitia pemilihan desa bisa menjaga kondusivitas dari pelaksanaan Pilkel nanti,” kata Ketua Tim Pengawas Pilkel Serentak Gede Suyasa.7k23
Sebelas desa yang melangsungkan Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak Minggu (24/9) mendatang saat ini sedang memasuki masa tenang. Seluruh calon perbekel disarankan untuk menurunkan alat peraga kampanye paling lambat H-1 pencoblosan atau Sabtu (23/9) mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng I Made Dwi Adnyana Kamis (21/9) menjelaskan, seluruh atribut kampanye sudah harus bersih pada H-1 pencoblosan. “Masing-masing calon berkewajiban melepas semua atribut kampanye mereka baik berbentuk baliho, spanduk atau bentuk lainnya,” terang Dwi Adnyana.
Total akan ada 34 orang calon perbekel di 11 desa yang akan berlomba mengumpulkan suara terbanyak untuk memenangkan pemilihan. Namun seluruh calon perkebel diharapkan tetap mengedepankan persaingan sehat dan menghindari transaksi politik uang.
Sementara itu untuk kesiapan pemungutan suara yang tinggal menghitung hari, Dinas PMD sudah mendistribusikan logistik pada tanggal 16-17 September lalu. Seluruh surat suara, bilik suara, kotak suara dan juga kartu pemilih sudah tiba di 11 desa. Distribusi dilakukan menggunakan mobil pick up.
“Kami memang distribusikan lebih awal, karena selain logistik yang kami siapkan, Panitia di desa harus melengkapi lagi formulir yang diperlukan di masing-masing TPS,” terang Dwi Adnyana yang juga masih rangkap jabatan sebagai Camat Buleleng ini.
Seluruh kelengkapan logistik sebelum dan sesudah sampai di desa tujuan dipastikan sudah dalam kondisi utuh dan lengkap. Termasuk jumlah surat suara yang sudah disertakan surat suara cadangan 4 persen dari jumlah pemilih yang ada.
Di sisi lain Tim Pengawas Pilkel Serentak juga telah memetakan daerah pelaksana Pilkel Serentak yang termasuk dalam zona rawan konflik. Pemetaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan mengupayakan situasi tetap kondusif. Pemkab Buleleng juga telah bekerjasama dengan TNI/Polri dalam pelaksanaan seluruh tahapan Pilkel Serentak
“Sejak awal sudah kita ketahui dengan melihat jumlah calon, fenomena yang terjadi di setiap desa termasuk siapa-siapa saja figur calonnya. Mudah-mudahan dengan hal seperti itu, kami bersama tim dari unsur TNI/Polri dan panitia pemilihan desa bisa menjaga kondusivitas dari pelaksanaan Pilkel nanti,” kata Ketua Tim Pengawas Pilkel Serentak Gede Suyasa.7k23
1
Komentar