Kemenpora RI Bersama Primakara University Gelar Kuliah Kewirausahaan Pemuda, Lahirkan Startup Juara
DENPASAR, NusaBali.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerja sama dengan Primakara University (PRIME-U) mengadakan Kuliah Kewirausahaan Pemuda di Aula Lantai 4 Primakara University, Denpasar, Kamis (21/9/2023).
Kuliah yang diikuti 250 peserta secara luring dan daring ini mengangkat tema 'Find Your Idea, Realize Your Startup' untuk meningkatkan minat berwirausaha di kalangan pemuda, khususnya mahasiswa.
Mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Kuliah Kewirausahaan Pemuda secara resmi dibuka oleh Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI, Hendro Wicaksono. Dalam sambutannya, Hendro mengapresiasi peran Primakara University sebagai tonggak pengembangan kewirausahaan di Bali.
"Primakara University merupakan salah satu dari 36 universitas mitra kewirausahaan pemuda yang telah menandatangani MoU atau PKS dengan Kemenpora RI. Kami sangat mengapresiasi, karena seperti yang disampaikan Rektor Primakara University, kewirausahaan pemuda ini perlu digalakkan, apalagi Primakara University adalah ikon technopreneur. Sudah banyak menelurkan juara-juara startup," ujar Hendro.
Hendro menegaskan, wirausaha merupakan peluang yang menjanjikan karena terbuka bagi siapa saja dengan kemampuan apa saja. Namun, ia juga mengingatkan bahwa menjadi seorang pengusaha bukanlah proses instan, melainkan melewati beberapa tahapan.
"Wirausaha ini merupakan peluang bagi kita semua, tidak hanya untuk yang pintar-pintar, IPK 4 dan cumlaude. Ini terbuka luas untuk kita. Intinya ada empat hal yang harus kita praktikkan, yaitu berani bermimpi, berani mencoba, berani gagal, dan terakhir berani sukses," tegas Hendro.
Hendro menambahkan, tahapan menjadi pengusaha sukses juga didukung keberanian membuka diri terhadap kerja sama dan mengelola pendanaan.
"Setelah tahapan-tahapan tadi kita lalui, pertama kita juga harus berani olah otak orang lain, artinya cobalah kita berkolaborasi, bekerja sama, sukses bersama. Yang kedua, kita berani olah tenaga orang lain. Artinya ketika kita sudah mampu membayar, kita sudah naik tingkat, mampu memperkerjakan orang lain. Setelah maju, mau scale up, butuh anggaran, makanya harus berani olah dana orang lain misalnya dari Pegadaian, dari bank, dan lembaga keuangan lain. Yang keempat baru berani olah bisnis orang lain. Di sini, kita meningkat, menjadi champion," tambah Hendro.
Founder dan Rektor Primakara University, I Made Artana dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas terlaksananya Kuliah Kewirausahaan Pemuda di Primakara University. Artana juga menegaskan bahwa fokus Primakara University adalah sebagai ecosystem builder ekonomi kreatif digital di Bali.
"Primakara University dari awal sudah mengusung tema atau positioning sebagai technopreneurship campus atau kampus kewirausahaan yang basisnya teknologi. Ini penting, apalagi di tengah transformasi ekonomi Bali, salah satunya kita berupaya mendorong transformasi di bidang ekonomi kreatif digital. Belajar kewirausahaan bagi adik-adik mahasiswa targetnya tidak melulu harus menjadi entrepreneur, tetapi juga tetap bisa berkarier, profesional, tapi memiliki entrepreneurship yang baik, itu juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan," ujar Made Artana.
Dalam kesempatan yang sama, Made Artana juga menyampaikan lulusan Primakara telah banyak berkecimpung di kewirausahaan. Selain itu, mahasiswa Primakara juga berhasil menorehkan berbagai prestasi tingkat nasional.
"Lulusan kita sudah banyak yang berkecimpung sebagai entrepreneur, misalnya Dewa Gede Padma yang mendirikan Falala Chocolate. Meski produknya fisik, tapi pengelolaannya sangat digital. Dalam berbagai lomba kita juga sangat membanggakan, kurang lebih minggu lalu dalam Fordigi Hackathon Challenge dari Kementerian BUMN, untuk penilaian wilayah Bali dan Nusa Tenggara Primakara dapat juara 1 dan juara 3, juara 1 ada iFixpedia dan juara 3 adalah Taksu," ungkap Made Artana.
Menurut Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI Hendro Wicaksono, sektor e-commerce dan live commerce Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN. Hal ini dilihat oleh Kemenpora RI sebagai momentum meningkatkan kompetensi mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia kerja pada masa depan.
"Berdasarkan data statistik, peluang pada tahun 2025 e-commerce dan live commerce itu naik 3,7 kali lipat, sementara tahun 2023 sekarang kita terbanyak dan terbesar di ASEAN. Total jumlah UKM, dari mikro sampai menengah itu sekitar 64 juta. Sehingga, peluang dan tren digital semakin tinggi ke depannya," kata Hendro.
Menanggapi hal tersebut, Kemenpora RI bekerja sama dengan Kemendikbudristek akan melaksanakan program Wira Muda Academy yang dapat diikuti oleh mahasiswa Primakara University. Wira Muda Academy adalah program magang selama 5 bulan kepada mahasiswa dengan kompensasi 20 SKS.
"Jadi semisal mahasiswa Primakara mau magang di Wira Muda Academy, bisa mendapat bantuan uang saku dan tiket pulang pergi. Rencana awal tahun 2024 kita akan buka academy ini, silakan yang ingin meningkatkan kompetensi digital untuk ikut bergabung," jelas Hendro.
Momen menarik terjadi saat Hendro menanyakan siapa di antara peserta yang telah memiliki usaha. Salah satu mahasiswi Primakara University dari program studi Sistem Informasi angkatan 2023 bernama Acha mengacungkan tangan dan memperkenalkan bisnis kue miliknya. Tidak tanggung-tanggung, Kemenpora RI langsung memberikan apresiasi berupa bantuan dana sebesar Rp 10 juta atas keberanian Acha.
"Atas nama Menteri Pemuda dan Olahraga RI, kami memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta kepada Acha," kata Hendro disambut riuh tepuk tangan peserta.
Turut hadir dalam Kuliah Kewirausahaan Pemuda adalah narasumber yang memberikan inspirasi dan motivasi, seperti Deputi Bisnis Area Denpasar I PT Pegadaian Agus Setiawan, owner Falala Chocolate I Dewa Gede Padma Artha Putra, founder Gede Jamur I Gede Artha Sudiarsana, serta Wakil Rektor IV Bidang Riset & Inovasi Primakara University, I Gede Juliana Eka Putra. *isu
Komentar