Urai Kemacetan Pelabuhan Sanur, Jalan Baru Segera Dibangun
DENPASAR, NusaBali.com - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan akses jalan sepanjang 6 kilometer sebagai solusi mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, dalam kunjungannya ke Pelabuhan Sanur, Jumat (22/9/2023), menjelaskan pentingnya rencana ini. “Tentu ini tidak kuat hanya di daerah saja tapi perlu dukungan (anggaran) pemerintah pusat,” katanya.
Skema jalan baru sepanjang enam kilometer ini menjadi pilihan yang paling ideal untuk memecah kemacetan, menurut Sang Made Mahendra Jaya. Desain jalan ini akan menghubungkan Pelabuhan Sanur dengan Banjar Tangtu, Kesiman Kertalangu, Denpasar, memberikan akses yang lebih lancar dan cepat.
Selain skema utama ini, ada dua opsi lain yang juga dipertimbangkan. Opsi pertama adalah membangun jalan minimalis sekitar satu kilometer sambil memanfaatkan lahan kosong untuk kantong parkir.
Opsi kedua melibatkan pembangunan jalan tiga kilometer dengan pembangunan jembatan untuk mengurai lalu lintas menuju Pelabuhan Sanur.
Sementara itu Kepala Dinas PUPRKIM (Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman) Bali, Nusakti Yasa Wedha, menyebutkan bahwa rencana anggaran masih dalam tahap kajian kelayakan yang ditargetkan selesai akhir tahun 2023. Namun, ia berharap anggaran tersebut dapat diperoleh melalui kolaborasi Pemerintah Kota Denpasar, Pemprov Bali, dan Pemerintah Pusat.
Saat ini, Pelabuhan Sanur melayani sekitar 12 ribu orang per hari, baik penumpang yang datang maupun berangkat, dengan mayoritas adalah wisatawan mancanegara. Kepadatan arus lalu lintas di sekitar Pelabuhan Sanur telah menjadi permasalahan yang perlu penanganan serius.
Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Sanur adalah pintu gerbang menuju Nusa Penida, destinasi wisata yang saat ini sedang digandrungi oleh wisatawan.
Saat ini, operasional Pelabuhan Sanur berada di bawah pengelolaan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Denpasar.
“Masalah utamanya akses menuju ke pelabuhan yang kami mohon ada perhatian lebih, baik pemerintah kota, provinsi, dan pusat,” ujar Kepala KSOP Benoa, Sadeli, menekankan urgensi penanganan akses yang lebih baik ke pelabuhan.
Solusi ini diharapkan dapat mengoptimalkan mobilitas masyarakat dan mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra hingga akses masuk Pelabuhan Sanur. Sebuah langkah maju yang dinantikan oleh para pengguna jalan di Bali.
Pelabuhan yang berdiri di atas seluas 7.460 meter persegi yang merupakan tanah hibah Pemkot Denpasar itu menghabiskan anggaran pembangunan mencapai Rp395,3 miliar dari pemerintah pusat dengan durasi konstruksi 11 Desember 2020-10 Februari 2023.
Sejak perdana mulai beroperasi pada November 2022 hingga 15 September 2023 pergerakan penumpang di pelabuhan itu mencapai 2,75 juta orang.
Ada pun pergerakan kapal baik berangkat dan datang selama periode itu masing-masing mencapai 31.786 dan 32.311 pelayaran dengan pergerakan tertinggi terjadi pada Agustus 2023 mencapai sekitar 4.200 pelayaran masing-masing kapal berangkat dan datang. *ant
Skema Mengatasi Kemacetan di Pelabuhan Sanur
- 1.Pembangunan jalan baru sepanjang 1 Km dan memanfaatkan lahan kosong milik warga untuk dijadikan kantong parkir.
- 2. Pembangunan jalan sepanjang sekitar 3 Km dan membangun jembatan.
- 3. Pembangunan jalan sepanjang 6 Km menghubungkan Pelabuhan Sanur dengan Banjar Tangtu, Kesiman Kertalangu.
1
Komentar