Pantai Pandawa Suguhkan Kecak Fire Dance, Bisa Tampung 1.200 Penonton
MANGUPURA, NusaBali.com – Setelah Pulau Dewata dibuka kembali, antusias wisatawan untuk menonton Tari Kecak semakin membludak. Adanya animo yang baik dari wisatawan, mendorong Pantai Pandawa yang berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, B turut menyuguhkan pementasan Tari Kecak.
Manajer Pengelola Objek Wisata Pantai Pandawa I Wayan Letra mengatakan pihaknya memberikan alternatif lain kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk menonton Tari Kecak dengan venue yang berbeda.
“Kepada para wisatawan yang saat ini ada di Bali, sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan di jalur menuju Uluwatu, kalau ada yang memang memiliki rencana menonton Kecak, kami undang untuk menonton di Pantai Pandawa,” ujar Letra, Jumat (22/9/2023) sore.
Lebih lanjut ia jelaskan, saat ini akses menuju Pantai Pandawa sudah mudah. Pengunjung yang mau melipir bisa menggunakan akses terbaru dengan melewati jalur lingkar Selatan di Nusa Dua sehingga terhindar dari kemacetan.
Ia juga menerangkan, jika lakon yang diceritakan hampir sama dengan cerita Tari Kecak pada umumnya yang mengambil dari kisah Ramayana. Namun, pihaknya lebih mengedepankan pementasan Kecak Fire Dance dan juga bebanyolan (lelucon, Red) di dalam pementasan. Sehingga, para pengunjung juga dapat berinteraksi dengan para penari bahkan bisa ikut menari ke atas panggung.
“Secara umum Tarian Kecak dari lakon hampir sama, yang membedakan hanya lokasi atau venue kami. Kami mengajak semua pengunjung kalau ada adegan lucu dari penari, kami mengajak para penonton untuk ikut menari ke atas panggung,” ungkapnya.
Untuk harga tiket pun, Letra mengungkapkan pengunjung dikenakan biaya Rp 150 ribu baik wisatawan domestik atau wisatawan mancanegara. Serta, kapasitas venue yang berada di Kalangan Lelangon itu bisa menampung 1.200 penonton.
Namun, saat ini pihaknya memberikan dua opsi kepada pengunjung. Pasalnya pementasan Tari Kecak di Pantai Pandawa tidak dilaksanakan setiap harinya. Opsi tersebut yakni pementasan Tari Kecak by booking minimal 250 pax atau pementasan tari kecak regular setiap hari Jumat dan Sabtu.
“Antusias kunjungan sudah sangat meningkat, hampir sudah normal. Menurut saya, perkembangan penonton di Pantai Pandawa saat ini dibandingkan sebelum pandemi ada peningkatan. Rata-rata bisa 100 orang kunjungan per show,” ungkapnya.
Meski belum mencapai angka ribuan, Letra mengungkap jika pihaknya semata-mata tidak mengambil profit yang banyak namun juga ingin melestarikan budaya Bali dan juga memberdayakan Masyarakat Desa Kutuh. Terbukti penari Kecak yang digunakan adalah penari yang berasal dari dua sanggar di Desa Kutuh.
“Kepada para wisatawan yang saat ini ada di Bali, sebagai alternatif untuk mengurangi kemacetan di jalur menuju Uluwatu, kalau ada yang memang memiliki rencana menonton Kecak, kami undang untuk menonton di Pantai Pandawa,” ujar Letra, Jumat (22/9/2023) sore.
Lebih lanjut ia jelaskan, saat ini akses menuju Pantai Pandawa sudah mudah. Pengunjung yang mau melipir bisa menggunakan akses terbaru dengan melewati jalur lingkar Selatan di Nusa Dua sehingga terhindar dari kemacetan.
Ia juga menerangkan, jika lakon yang diceritakan hampir sama dengan cerita Tari Kecak pada umumnya yang mengambil dari kisah Ramayana. Namun, pihaknya lebih mengedepankan pementasan Kecak Fire Dance dan juga bebanyolan (lelucon, Red) di dalam pementasan. Sehingga, para pengunjung juga dapat berinteraksi dengan para penari bahkan bisa ikut menari ke atas panggung.
“Secara umum Tarian Kecak dari lakon hampir sama, yang membedakan hanya lokasi atau venue kami. Kami mengajak semua pengunjung kalau ada adegan lucu dari penari, kami mengajak para penonton untuk ikut menari ke atas panggung,” ungkapnya.
Untuk harga tiket pun, Letra mengungkapkan pengunjung dikenakan biaya Rp 150 ribu baik wisatawan domestik atau wisatawan mancanegara. Serta, kapasitas venue yang berada di Kalangan Lelangon itu bisa menampung 1.200 penonton.
Namun, saat ini pihaknya memberikan dua opsi kepada pengunjung. Pasalnya pementasan Tari Kecak di Pantai Pandawa tidak dilaksanakan setiap harinya. Opsi tersebut yakni pementasan Tari Kecak by booking minimal 250 pax atau pementasan tari kecak regular setiap hari Jumat dan Sabtu.
“Antusias kunjungan sudah sangat meningkat, hampir sudah normal. Menurut saya, perkembangan penonton di Pantai Pandawa saat ini dibandingkan sebelum pandemi ada peningkatan. Rata-rata bisa 100 orang kunjungan per show,” ungkapnya.
Meski belum mencapai angka ribuan, Letra mengungkap jika pihaknya semata-mata tidak mengambil profit yang banyak namun juga ingin melestarikan budaya Bali dan juga memberdayakan Masyarakat Desa Kutuh. Terbukti penari Kecak yang digunakan adalah penari yang berasal dari dua sanggar di Desa Kutuh.
“Kami akan memaksimalkan tarian ini sesuai dengan pakemnya baik dari sisi jumlah penari Kecak dan lainnya. Dengan adanya kerjasama dengan penjualan tiket online, para agen travel, dan lainnya, kami berharap bisa menjaring lebih banyak wisatawan untuk datang ke Pandawa untuk menonton Tari Kecak,” tutupnya. *ris
1
Komentar