Jalan Ambles di Lingkungan Bakung, Sukasada Mulai Dikerjakan
Pj Bupati Sebut Tahun 2024 Fokus Pembangunan Infrastruktur
SINGARAJA, NusaBali - Jalan amblas di Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng mulai dikerjakan, ditandai dengan peletakan batu pertama, Jumat (22/9). Pemkab Buleleng pun memprioritaskan perbaikan jalan ambles ini karena menjadi akses masyarakat tiga desa.
Ruas Jalan Bukit Lempuyang ini ambles pada Januari 2023 lalu. Curah hujan tinggi menggerus sebagian badan jalan yang sebelumnya sudah tampak retak-retak. Akibat kejadian ini, masyarakat tiga desa yang memanfaatkan jalan ini sehari-hari terpaksa mencari jalan alternatif dengan waktu tempuh yang lebih lama. Pemerintah juga membuatkan jalan darurat di lokasi bencana, agar tetap bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Foto: Kondisi jalan ambles yang kini dimulai pengerjaan perbaikannya. -LILIK SURYA ARIANI
Perbaikan jalan ambles ini akan ditangani dengan pembangunan jembatan menggunakan box culvert. Sebab pada bagian jalan ambles adalah daerah aliran sungai mati. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra dalam laporannya menyebut pada bagian bawah jalan akan dibangun jembatan dari box culvert yang berdimensi panjang 7 meter, lebar 3 meter dan tinggi 4 meter. Selain itu di sisi kiri dan kanan juga akan dibangun senderan untuk memperkuat struktur. Sedangkan pada bagian atas akan diaspal.
“Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana maupun kontraktor pengawas lokal yang sudah mulai kontrak pada tanggal 14 September lalu, tetapi baru resmi dikerjakan hari ini (kemarin). Paling lambat 3,5 bulan pengerjaan dan pertengahan Desember nanti sudah selesai,” ungkap dia.
Adiptha juga menjelaskan proyek pembangunan jembatan box culvert ini disiapkan anggaran Rp 981.012.000 yang bersumber dari Dana Insentif Fiskal APBD Buleleng. Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan perbaikan jalan ambles di Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada menjadi prioritas karena menjadi akses utama masyarakat tiga desa. Selain itu juga menjadi jalan vital transportasi pertanian dari Desa Sari Mekar, Desa Padangbulia dan Desa Nagasepaha ke kota.
Foto: Penyerahan secara simbolis beberapa bantuan sosial kepada masyarakat di Wantilan Desa Adat Sukasada, Jumat (22/9). -IST
Dengan topografi wilayah Buleleng yang nyegara gunung (perbukitan dan kawasan pesisir) potensi bencana alam sangat kompleks. Sehingga penting menurut Lihadnyana Pemkab Buleleng belajar menyiapkan langkah antisipatif, mitigasi termasuk penyiapan anggaran untuk penanganan kedaruratan. “Contohnya hal-hal seperti ini, bagaimana skema anggarannya, tidak hanya menyiapkan anggaran di program rutin, karena bencana alam tidak bisa diprediksi dan tidak bisa tidak diharapkan hadir, sehingga anggarannya juga harus masuk anggaran kedaruratan, ke depan bisa pakai BTT (Belanja Tidak Terduga),” terang Lihadnyana.
Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini juga menekankan fokus pembangunan Buleleng di tahun depan adalah pembangunan infrastruktur. Saat ini Lihadnyana mengaku sudah mengantongi data riil berapa jumlah jalan yang rusak dan juga jembatan-jembatan yang sudah berumur dan memerlukan sentuhan.
Namun dalam penanganannya akan dilakukan dengan mengedepankan skala prioritas. Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Lihadnyana juga berpesan kepada kontraktor pelaksana proyek untuk memperhatikan kualitas bangunan. Masyarakat sekitar juga dimintanya untuk ikut serta melakukan pengawasan langsung, untuk hasil bangunan yang sesuai dengan standar. Bendesa Adat Sukasada, Jero Putu Joni Sandiasa menyampaikan rasa terima kasihnya karena jembatan yang lebih dikenal dengan Jembatan Bakung ini sudah diperbaiki. Jembatan ini menjadi akses vital bagi masyarakat.
Tidak hanya kegiatan umum sehari-hari, tetapi juga kegiatan-kegiatan keagamaan dan adat-istiadat. “Jembatan ini sangat penting bagi kami karena kami tidak perlu memutar lagi untuk menuju tempat di mana dilaksanakan upacara keagamaan maupun adat,” ungkap Joni. Di sisi lain dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja juga diserahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat di Kecamatan Sukasada. Bantuan-bantuan tersebut, di antaranya pemberian sembako, Bantuan Sosial Uang (BSU), kursi roda, tongkat sensorik kepada penyandang disabilitas, Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari Badan Pangan Nasional dan peningkatan kualitas RTLH bagi keluarga miskin ekstrem. @ k23
Dengan topografi wilayah Buleleng yang nyegara gunung (perbukitan dan kawasan pesisir) potensi bencana alam sangat kompleks. Sehingga penting menurut Lihadnyana Pemkab Buleleng belajar menyiapkan langkah antisipatif, mitigasi termasuk penyiapan anggaran untuk penanganan kedaruratan. “Contohnya hal-hal seperti ini, bagaimana skema anggarannya, tidak hanya menyiapkan anggaran di program rutin, karena bencana alam tidak bisa diprediksi dan tidak bisa tidak diharapkan hadir, sehingga anggarannya juga harus masuk anggaran kedaruratan, ke depan bisa pakai BTT (Belanja Tidak Terduga),” terang Lihadnyana.
Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini juga menekankan fokus pembangunan Buleleng di tahun depan adalah pembangunan infrastruktur. Saat ini Lihadnyana mengaku sudah mengantongi data riil berapa jumlah jalan yang rusak dan juga jembatan-jembatan yang sudah berumur dan memerlukan sentuhan.
Namun dalam penanganannya akan dilakukan dengan mengedepankan skala prioritas. Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Lihadnyana juga berpesan kepada kontraktor pelaksana proyek untuk memperhatikan kualitas bangunan. Masyarakat sekitar juga dimintanya untuk ikut serta melakukan pengawasan langsung, untuk hasil bangunan yang sesuai dengan standar. Bendesa Adat Sukasada, Jero Putu Joni Sandiasa menyampaikan rasa terima kasihnya karena jembatan yang lebih dikenal dengan Jembatan Bakung ini sudah diperbaiki. Jembatan ini menjadi akses vital bagi masyarakat.
Tidak hanya kegiatan umum sehari-hari, tetapi juga kegiatan-kegiatan keagamaan dan adat-istiadat. “Jembatan ini sangat penting bagi kami karena kami tidak perlu memutar lagi untuk menuju tempat di mana dilaksanakan upacara keagamaan maupun adat,” ungkap Joni. Di sisi lain dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja juga diserahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat di Kecamatan Sukasada. Bantuan-bantuan tersebut, di antaranya pemberian sembako, Bantuan Sosial Uang (BSU), kursi roda, tongkat sensorik kepada penyandang disabilitas, Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari Badan Pangan Nasional dan peningkatan kualitas RTLH bagi keluarga miskin ekstrem. @ k23
1
Komentar