Kekeringan di Bali Meluas Menjadi 15 Kecamatan
DENPASAR, NusaBali - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebutkan kekeringan di Bali makin meluas dari sebelumnya 14 menjadi 15 kecamatan. Kekeringan ini diakibatkan karena selama 80 hari tidak turun hujan.
“Secara umum di Bali berada pada kategori masih ada hujan hingga kekeringan ekstrem,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Jumat (22/9) seperti dilansir Antara.
BBMKG menerbitkan peringatan dini kekeringan di Pulau Dewata yang berlaku selama dasarian atau per 10 hari yang akan diperbarui berdasarkan pengamatan terbaru.
Sebanyak 15 kecamatan itu yakni Kecamatan Buleleng, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan dan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Kemudian Kecamatan Melayan, Kabupaten Jembrana; Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; Kecamatan Karangasem dan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Selanjutnya Kecamatan Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung; Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung; dan Kecamatan Denpasar Timur dan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Wirajaya mengatakan kecamatan yang paling lama mengalami kekeringan adalah Kubu, Kubutambahan dan Kintamani. Pada 10 hari lalu, BBMKG mencatat kekeringan terjadi di 14 kecamatan di Bali. Meskipun kekeringan di Bali meluas, kata Wirajaya, potensi terjadinya hujan di sejumlah titik di Bali terbuka lebar yang diperkirakan terjadi hingga 30 September 2023.
Potensi hujan itu yakni di Kecamatan Selemadeg, Selemadeg Barat, dan Sidemen. “Distribusi curah hujan di Bali secara umum itu antara nol hingga 215,5 milimeter per 10 hari,” katanya. 7 ant
BBMKG menerbitkan peringatan dini kekeringan di Pulau Dewata yang berlaku selama dasarian atau per 10 hari yang akan diperbarui berdasarkan pengamatan terbaru.
Sebanyak 15 kecamatan itu yakni Kecamatan Buleleng, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan dan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Kemudian Kecamatan Melayan, Kabupaten Jembrana; Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; Kecamatan Karangasem dan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Selanjutnya Kecamatan Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung; Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung; dan Kecamatan Denpasar Timur dan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Wirajaya mengatakan kecamatan yang paling lama mengalami kekeringan adalah Kubu, Kubutambahan dan Kintamani. Pada 10 hari lalu, BBMKG mencatat kekeringan terjadi di 14 kecamatan di Bali. Meskipun kekeringan di Bali meluas, kata Wirajaya, potensi terjadinya hujan di sejumlah titik di Bali terbuka lebar yang diperkirakan terjadi hingga 30 September 2023.
Potensi hujan itu yakni di Kecamatan Selemadeg, Selemadeg Barat, dan Sidemen. “Distribusi curah hujan di Bali secara umum itu antara nol hingga 215,5 milimeter per 10 hari,” katanya. 7 ant
1
Komentar