Dibangun Jelang Asian Games, Tunjukkan Keberagaman
Peletakan batu pertama Pura Kahyangan Swarnadwipa telah dilakukan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama, Ketut Widnya, bersamaan dengan Utsawa Dharma Gita XIII 2017 di Jakabaring Sport City Palembang, Minggu kemarin
Pura Kahyangan Swarnadwipa Dibangun di Jakabaring Sport City Palembang
PALEMBANG, NusaBali
Perhelatan Utsawa Dharma Gita (UDG) XIII 2017 yang digelar di Palembang, Sumatra Selatan, mencatatkan sejarah sendiri. Pasalnya, bersamaan dengan mometum UDG ini, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Pura Kahyangan Swarnadwipa di kawasan Jakabaring Sport City, Palembang, Minggu (9/7) pagi.
Pura Kahyangan Swarnadwipa yang peletakan batu pertamanya dilakukan Minggu kemarin ini, posisinya berdampingan dengan tempat ibadah agama lainnya di Jakabaring Sport City. Pembangunan tempat ibadah dilakukan untuk memfasilitasi para atlet dari berbagai negara dan agama yang akan berlaga dalam Asian Games XVIII di Jakabaring Sport City, 18 Agustus-2 September 2018 mendatang.
Peletakan batu pertama Pura Kahyangan Swarnadwipa di Jakabaring Sport City, Minggu kemarin, dilakukan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag), I Ketut Widnya, dengan disaksikan langsung Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua PHDI Sumsel I Gusti Bagus Surya Negara. Sedangkan Gubernur Sumsel Alex Nurdin diwakili
Selain itu, Ketua Umum UDG XIII 2017, I Wayan Budha, juga hadir bersama perwakilan tiap Kontingen UDG XIII semua provinsi se-Indonesia. Mereka turut serta meletakkan batu bata, sebagai penanda pembangunan awal dibangunnya Pura Kahyangan Swarnadwipa.
Menurut Ketua PHDI Sumsel, IGB Surya Negara, pembangunan pura ini dilakukan guna menunjukkan kerukunan umat beragama di Sumsel dan sekaligus menyambut perhelatan pesta olahraga multievent empat tahunan Asian Games XVIII 2018 di Palembang. Sesuai skenario, pembangunan Pura Kahyangan Swarnadwipa dijadwalkan sudah rampung sebelum digelarnya Asian Games XVIII 2018.
"Ini merupakan prestasi luar biasa di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Pasalnya, ada lima tempat ibadah yang dibangun dalam posisi berdampingan di Jakabaring Sport City. Bahkan, nantinya bertambah satu lagi tempat ibadah untuk Konghucu. Pembangunan tempat ibadah dilakukan untuk memfasilitasi atlet-atlet asal berbagai negara dan keyakinan, termasuk Hindu, saat Asian Games tahun depan," ujar Surya Negara kepada NusaBali usai acara peletakan batu pertama di Jakabaring Sport City, Minggu kemarin.
Surya Negara menjelaskan, peletakan batu pertama Pura Kahyangan Swarnadwipa dilakukan saat momentum UDG XIII 2017, agar disaksikan oleh seluruh kontingen dari seluruh tanah air. Umat Hindu di Sumsel pun merasa sangat senang dengan dibangunnya pura ini.
Pura Kahyangan Swarnadwipa ini dibangun di atas lahan seluas 30 meter x 25 meter. Lahan ini merupakan pemberian Pemprov Sumsel. Menurut Surya Negara, pembangunan pura ini diperkirakan memerlukan biaya Rp 3-4 miliar. Saat ini, panitia pembangunan pura baru mendapatkan dana sebesar Rp 500 juta atau Rp 0,5 miliar dari pemerintah, melalui Ditjen Bimas Hindu Kemenag. "Kami juga melakukan penggalangan dana melalui anak-anak muda yang mengedar-kan kotak dana punia," katanya.
Surya Negara memaparkan, Pura Kahyangan Swarnadwipa ini dibangun di atas areal yang seluruhnya beratap, demi keamanan dan kenyamaan umat sedharma saat sembahyangan. Manakala turun hujan, peribadatan tetap bisa berjalan. “Bukan baru kali ini dibangun pura beratap. Sebelumnya, sudah ada model serupa di Jakarta dan daerah lainnya,” tandas Surya Negara.
Dengan dibangunnya Pura Kahyangan Swarnadwipa di Jakabaring Sport City, praktis akan menambah jumlah tempat suci bagi umat Hindu di Kota Palembang. Sebelumnya, di Kota Empek-empat sudah ada Pura Agung Sriwijaya, yang berlokasi di Seduduk Putih, 8 Ilir, Palembang.
Sementara itu, Karo Kesra Setda Sumsel, Ahmad Nasuhi, mengatakan pembangunan Pura Kahyangan Swarnadwipa sebagai salah satu tempat ibadah di Jakabaring Sport City, merupakan bentuk komitmen Pemrov Sumsel yang tidak hanya menjadikan lokasi tersebut sebagai kompleks olahraga, tapi juga jadi kompleks simbol keberagaman di Sumsel. "Ini sangat luar biasa, karena bisa menjadi catatan sejarah. Terlebih, keberagaman sangat penting di sini. Mari kita hormati keberagaman dan kita bangun Sumsel yang gemilang," ujar Ahmad Nasuhi.
Sedangkan Ketua Umum PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, menekankan pembangunan sebuah pura perlu dilakukan dengan hati suci. Wisnu Bawa berharap Pura Kahyangan Swarnadwipa yang dibangun di Jakabaring Sport City ini bermanfaat bagi umat Hindu saat penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang.
Soal pura yang dibangun beratap, menurut Wisnu Bawa, tidak masalah lantaran mempertimbangkan cuaca dan medan, serta demi keamanan dan kenyamaan pamedek. "Di Mabes TNI, puranya juga beratap. Tak masalah pembangunan pura beratap, asalkan memperhatikan tatwa dan etika. Bangun terus pura dan mari kita perbanyak pura-pura di daerah lainnya," ujar Purnawirawan Jenderan Bintang Dua TNI asal Mengwi, Badung yang mantan Danjen Kopassus dan Pangdam IX/Udayana ini. *k22
Komentar