2 Kapal Masuk Dok, 1 Kapal Perawatan
AMLAPURA, NusaBali - Dua kapal masuk dok dan satu kapal dalam perawatan, dari 26 kapal yang selama ini beroperasi di Selat Lombok. Kapal masuk dok sesuai jadwal rutin setahun sekali. Sedangkan yang masuk perawatan karena mengalami kerusakan.
Kepala Pelayanan Satuan Pelabuhan Padangbai Kelas II Bali I Nyoman Sastrawan mengungkapkan hal itu di ruang kerjanya, Kantor Pelayanan Satuan Pelabuhan Padangbai Kelas II Bali, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (24/9). "Kalau dua kapal itu memang wajib masuk dok. Sedangkan satu kapal karena rusak," jelasnya.
Kata Sastrawan, dua kapal masuk dok, yakni KMP Nusa Penida, dan KMP Prima Nusantara. Sedangkan kapal menjalani perawatan KMP Nusa Sakti, milik PT Putra Master.
Sastrawan menyebutkan, kapal yang masuk dok ini untuk pemeriksaan rutin. Kapal ini masuk galangan kapal, lanjut diperiksa petugas karena kerusakan ringan, pengecatan badan kapal, dan membersihkan badan kapal di bawah garis air. Pemeriksaan kapal yang masuk dok menyasar bagian-bagian komponen luar dari sistem penggerak, kondisi lambung di bawah garis air, dan perlengkapan penutup mesin. "Beda dengan kapal yang masuk perawatan, karena terjadi kerusakan mesti menunggu datangnya suku cadang, dalam waktu cukup lama," tambahnya.
Walaupun dua kapal masuk dok dan satu kapal masuk perawatan, jelas Sastrawan, pelayanan di Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar atau sebaliknya, tidak terkendala. Sebab, dari 26 kapal yang ada, beroperasi 23 kapal. Tetapi yang beroperasi selama 24 jam, hanya 13 kapal, terbagi dua shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita mengoperasikan tujuh kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita mengoperasikan enam kapal.
Sementara itu, ramalan cuaca dari BMKG Wilayah III Denpasar untuk di Selat Lombok bagian selatan, angin bertiup 4-15 knot per jam, gelombang cukup tinggi 2,5 meter-4,0 meter, sedangkan bagian utara, tiupan angin 4-20 knot per jam, gelombang 0,5 meter-1,25 meter, langit cerah berawan, suhu di air 27 derajat celsius, dan suhu di darat maksimal 43 derajat celsius.
Kepala Jaga Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai I Gusti Ngurah Susila Darma mengatakan, semua kapal yang beroperasi laik layar sejumlah 23 kapal. "Penumpangnya sepi, tidak pernah terjadi antrean," jelasnya,.
Kata Ngurah Susila, sepinya penumpang sejak beroperasinya tol laut, tahun 2019 dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur menuju Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Juga dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, sehingga mengurangi kemacetan di darat, dan berkurangnya antrean di Pelabuhan Padangbai.7k16
Komentar