Desa Adat Kapal Buka Perpustakaan Mini
Manfaatkan Ruang Bawah Pura Bale Agung
MANGUPURA, NusaBali - Desa Adat Kapal membuka perpustakaan mini dengan memanfaatkan ruang di bawah Pura Bale Agung. Bendesa Adat Kapal I Ketut Sudarsana mengatakan, pendirian perpustakaan mini ini untuk mendorong minat baca Umat Hindu dalam memahami hakikat agama yang dianutnya.
Sudarsana mengatakan pihaknya ingin menjadikan pura sebagai pusat pendidikan, pusat kebudayaan, pusat ekonomi, serta pusat sosial. "Dalam hal ini (perpustakaan, red), kami ingin memfungsikan pura sebagai pusat pendidikan dan pusat kebudayaan," ujar Sudarsana ditemui NusaBali, usai pelaksanaan tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon, Jumat (29/9).
Kata dia, lebih dari 400 buku menjadi koleksi perpustakaan mini tersebut. Koleksi meliputi Weda serta Purana yang berhubungan dengan Agama Hindu. Perpustakaan tersebut terkadang dibuka pada Minggu untuk masyarakat Desa Adat Kapal saja. Namun saat piodalan di pura setempat, perpustakaan tersebut dibuka untuk masyarakat umum. "Untuk masyarakat umum saat odalan dibuka. Karena saya akui, minat baca umat Hindu kurang. Sehingga dengan mau membaca harapan kami muaranya bisa memahami ajaran Agama Hindu," kata Sudarsana sembari menyebut masyarakat pun ikut mendukung dengan memberikan sumbangan dalam rangka memperbanyak koleksi buku.
Sudarsana melanjutkan, selain bisa membaca di tempat, masyarakat juga boleh meminjam buku milik perpustakaan dengan catatan dikembalikan lagi. Kata Sudarsana, pihaknya saat ini aktif memberikan sosialisasi ke banjar-banjar untuk menguatkan pemahaman Agama Hindu di tengah-tengah masyarakat. "Bagaimana agar generasi muda memahami hakikat ajaran agama. Saya sendiri sering turun ke banjar memberi ceramah. Semakin sering dilakukan semakin bagus. Kalau hanya sekali, mungkin gampang dilupakan," pungkas Sudarsana.n ind
Kata dia, lebih dari 400 buku menjadi koleksi perpustakaan mini tersebut. Koleksi meliputi Weda serta Purana yang berhubungan dengan Agama Hindu. Perpustakaan tersebut terkadang dibuka pada Minggu untuk masyarakat Desa Adat Kapal saja. Namun saat piodalan di pura setempat, perpustakaan tersebut dibuka untuk masyarakat umum. "Untuk masyarakat umum saat odalan dibuka. Karena saya akui, minat baca umat Hindu kurang. Sehingga dengan mau membaca harapan kami muaranya bisa memahami ajaran Agama Hindu," kata Sudarsana sembari menyebut masyarakat pun ikut mendukung dengan memberikan sumbangan dalam rangka memperbanyak koleksi buku.
Sudarsana melanjutkan, selain bisa membaca di tempat, masyarakat juga boleh meminjam buku milik perpustakaan dengan catatan dikembalikan lagi. Kata Sudarsana, pihaknya saat ini aktif memberikan sosialisasi ke banjar-banjar untuk menguatkan pemahaman Agama Hindu di tengah-tengah masyarakat. "Bagaimana agar generasi muda memahami hakikat ajaran agama. Saya sendiri sering turun ke banjar memberi ceramah. Semakin sering dilakukan semakin bagus. Kalau hanya sekali, mungkin gampang dilupakan," pungkas Sudarsana.n ind
Komentar