Bali Harus Kejar Tambahan 1,1 Juta Wisman
Punya waktu 4 bulan untuk mencapai target 4,5 juta wisman di tahun 2023
DENPASAR,NusaBali
Bali tinggal punya waktu 4 bulan untuk mencapai target 4,5 juta wisman yang diberikan Pusat, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkeraf). Kumulatif kunjungan wisman ke Bali dari Januari-Agustus sudah mencapai 3.418.907. Maka Bali harus mengejar kekurangan 1.081.093 wisman lagi.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (BPS Provinsi Bali) Endang Retno Sri Subiyandani menyampaikan kunjungan wisman ke Bali sebanyak 3.418.907 meningkat 282,14 persen dibandingkan Januari-Agustus 2022 lalu. Ketika itu, kumulatif kunjungan wisman ke Bali hanya 894.667 orang.
“Dari sepuluh besar, wisman Australia yang paling banyak berkunjung ke Bali, yakni 844.483 wisman,” ujar Endang Retno Sri Subiyandani, Senin(2/10). Sharing wisman Autralia 24,71 persen.
Setelah Australia, wisman India di tempat kedua dengan jumlah kunjungan 288.430, wisman Inggris 173.051 di posisi ketiga. Wisatawan Tiongkok yang sudah semakin banyak berada di posisi keempat dengan jumlah kunjungan 171.634.
Selanjutnya wisman Amerika Serikat sebanyak 168.145 kunjungan pada peringkat kelima. Wisman asal negara tetangga yakni Singapura di posisi keenam sebanyak 144.346. Wisman asal Korea Selatan 143.405 diperingkat ketujuh. Wisman Prancis sebanyak 140.765, Malaysia 133.275 dan wisman asal Jerman 128.181. Masing-masing berada pada peringkat 8,9 dan 10. Sedang dari negara-negara lainnya sebanyak 1.082.832.
Khusus pada bulan Agustus jumlah kunjungan wisman ke Bali sebanyak 522.141. Dibanding dengan kunjungan wisman pada bulan Juli, jumlah kunjungan wisman ke Bali pada Agustus lalu menurun 3,55 persen, karena kunjungan wisman pada bulan Juli 2023 sebanyak 541.353.
Wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada bulan Agustus 2023 yaitu wisman yang berasal dari Australia (120.467 kunjungan), India (33.424 kunjungan), Perancis (31.979 kunjungan), Tiongkok (30.342 kunjungan), dan Inggris (28.021 kunjungan).
“Dari 10 besar kedatangan wisman, wisman asal Amerika Serikat tercatat mengalami penurunan terdalam secara month to month yakni sebesar 20,64 persen,” kata Endang Retno.
Sementara tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Agustus lalu 60,64 persen, turun 2,60 poin dari bulan Juli. Rata-rata lama tamu menginap 2,55 hari. Sedang tingkat penghunian kamar (TPK) hotel non bintang 2,22 hari.
Untuk diketahui Kemenparkeraf menargetkan Bali bisa mendapatkan 4,5 juta pada tahun 2023. Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun optimistis target 4,5 juta bisa terpenuhi. Hal itu menyusul trend meningkatnya kedatangan wisman ke Bali pasca Covid-19.
“Sebelum pandemi wisman yang datang antara 15 ribu sampai 16 ribu. Sedang sekarang antara 17 ribu sampai 18 ribu. Bahkan puncaknya sampai 19 ribu perhari,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi Ethno Wellness Nusantara (ETNA) dan Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF), Selasa(22/8). Untuk diketahui kedatangan wisman ke Bali sebelum pandemi Covid-19, yakni pada 2019 sebanyak 6,2 juta. K17.
Bali tinggal punya waktu 4 bulan untuk mencapai target 4,5 juta wisman yang diberikan Pusat, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkeraf). Kumulatif kunjungan wisman ke Bali dari Januari-Agustus sudah mencapai 3.418.907. Maka Bali harus mengejar kekurangan 1.081.093 wisman lagi.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (BPS Provinsi Bali) Endang Retno Sri Subiyandani menyampaikan kunjungan wisman ke Bali sebanyak 3.418.907 meningkat 282,14 persen dibandingkan Januari-Agustus 2022 lalu. Ketika itu, kumulatif kunjungan wisman ke Bali hanya 894.667 orang.
“Dari sepuluh besar, wisman Australia yang paling banyak berkunjung ke Bali, yakni 844.483 wisman,” ujar Endang Retno Sri Subiyandani, Senin(2/10). Sharing wisman Autralia 24,71 persen.
Setelah Australia, wisman India di tempat kedua dengan jumlah kunjungan 288.430, wisman Inggris 173.051 di posisi ketiga. Wisatawan Tiongkok yang sudah semakin banyak berada di posisi keempat dengan jumlah kunjungan 171.634.
Selanjutnya wisman Amerika Serikat sebanyak 168.145 kunjungan pada peringkat kelima. Wisman asal negara tetangga yakni Singapura di posisi keenam sebanyak 144.346. Wisman asal Korea Selatan 143.405 diperingkat ketujuh. Wisman Prancis sebanyak 140.765, Malaysia 133.275 dan wisman asal Jerman 128.181. Masing-masing berada pada peringkat 8,9 dan 10. Sedang dari negara-negara lainnya sebanyak 1.082.832.
Khusus pada bulan Agustus jumlah kunjungan wisman ke Bali sebanyak 522.141. Dibanding dengan kunjungan wisman pada bulan Juli, jumlah kunjungan wisman ke Bali pada Agustus lalu menurun 3,55 persen, karena kunjungan wisman pada bulan Juli 2023 sebanyak 541.353.
Wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada bulan Agustus 2023 yaitu wisman yang berasal dari Australia (120.467 kunjungan), India (33.424 kunjungan), Perancis (31.979 kunjungan), Tiongkok (30.342 kunjungan), dan Inggris (28.021 kunjungan).
“Dari 10 besar kedatangan wisman, wisman asal Amerika Serikat tercatat mengalami penurunan terdalam secara month to month yakni sebesar 20,64 persen,” kata Endang Retno.
Sementara tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Agustus lalu 60,64 persen, turun 2,60 poin dari bulan Juli. Rata-rata lama tamu menginap 2,55 hari. Sedang tingkat penghunian kamar (TPK) hotel non bintang 2,22 hari.
Untuk diketahui Kemenparkeraf menargetkan Bali bisa mendapatkan 4,5 juta pada tahun 2023. Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun optimistis target 4,5 juta bisa terpenuhi. Hal itu menyusul trend meningkatnya kedatangan wisman ke Bali pasca Covid-19.
“Sebelum pandemi wisman yang datang antara 15 ribu sampai 16 ribu. Sedang sekarang antara 17 ribu sampai 18 ribu. Bahkan puncaknya sampai 19 ribu perhari,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi Ethno Wellness Nusantara (ETNA) dan Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF), Selasa(22/8). Untuk diketahui kedatangan wisman ke Bali sebelum pandemi Covid-19, yakni pada 2019 sebanyak 6,2 juta. K17.
Komentar