Golkar Bali Penuhi Undangan BEM Unud
Serahkan Pokok-pokok Pikiran Strategi Pembangunan Ekonomi Bali
DENPASAR,NusaBali - Partai Golkar memenuhi undangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana dalam simakrama Calon Legislatif (caleg) untuk adu ide dan gagasan di Gedung Juang Unud, Kampus Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (30/9).
Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry menyebutkan telah menyerahkan pokok-pokok pikiran hasil webinar kepada pihak Unud.
“Ada empat buku kajian dan pokok-pokok pikiran Partai Golkar yang disusun berdasarkan webinar maupun forum dikusi kami serahkan. Buku tersebut terkait strategi pembangunan ekonomi Bali pasca pandemi Covid-19, pokok-pokok pikiran tentang usulan Revisi Perda Desa Adat, usulan revisi Undang-undang Perimbangan Keuangan serta pembinaan terhadap petani Bali,” ujar Sugawa Korry, di Denpasar, Senin (2/10).
Menurut Sugawa Korry, Unud mengadakan simakrama dengan partai politik untuk adu ide dan gagasan hal positif. Kata dia, selain Golkar, pada adu gagasan dan ide tahap pertama kemarin, parpol yang diundang adalah Partai NasDem, Hanura dan PKS. Namun yang hadir hanya Partai Golkar. Sugawa Korry hadir didampingi Sekretaris Bidang OKK DPD I Golkar Bali Muhamar Kadafi yang notabene alumni Universitas Udayana. Dalam diskusi yang dipandu Riski Dimas Tio diikuti secara antusias oleh 150 peserta. Hadir Ketua BEM Unud Putu Bagus Padmanegara.
Sugawa Korry dalam paparannya menjelaskan bahwa Partai Golkar yang awalnya disebut Sekber Golkar lahir pada 20 Oktober 1964 yang digagas komponen masyarakat, dengan harapan berperan mengatasi persoalan-persoalan bangsa. Saat itu kata Sugawa Korry, kondisi bangsa dalam keadaan terancam akibat tarik menarik ekstrem kiri dan ekstrem kanan. “Sekber Golkar berhasil menjaga eksistensi NKRI dan selanjutnya dilaksanakan pembangunan secara bertahap,” ujar Sugawa Korry dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Nah, ketika kondisi Partai Golkar dalam kondisi terpuruk pada saat lahirnya reformasi, Partai Golkar komitmen mengawal bangsa ini dengan mewujudkan aspek regulasi/Undang-undang yang berkenaan dengan reformasi di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie dan anggota parlemen Partai Golkar. “Begitu juga saat Pandemi Covid, Partai Golkar melalui Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menko Perekonomian menyelamatkan keterpurukan ekonomi Indonesia,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Pasca pandemi, Sugawa Korry berharap semua elemen bersatu untuk atasi middle income trap alias jebakan pendapatan sebagai negara menengah dan memaksimalkan bonus demografi untuk menuju negara maju. “Khusus di Bali, Partai Golkar mengajak masyarakat Bali memajukan dan memeratakan perekonomian dengan menjaga kearifan lokal Bali,” tegas Wakil Ketua DPRD Bali ini.n nat
“Ada empat buku kajian dan pokok-pokok pikiran Partai Golkar yang disusun berdasarkan webinar maupun forum dikusi kami serahkan. Buku tersebut terkait strategi pembangunan ekonomi Bali pasca pandemi Covid-19, pokok-pokok pikiran tentang usulan Revisi Perda Desa Adat, usulan revisi Undang-undang Perimbangan Keuangan serta pembinaan terhadap petani Bali,” ujar Sugawa Korry, di Denpasar, Senin (2/10).
Menurut Sugawa Korry, Unud mengadakan simakrama dengan partai politik untuk adu ide dan gagasan hal positif. Kata dia, selain Golkar, pada adu gagasan dan ide tahap pertama kemarin, parpol yang diundang adalah Partai NasDem, Hanura dan PKS. Namun yang hadir hanya Partai Golkar. Sugawa Korry hadir didampingi Sekretaris Bidang OKK DPD I Golkar Bali Muhamar Kadafi yang notabene alumni Universitas Udayana. Dalam diskusi yang dipandu Riski Dimas Tio diikuti secara antusias oleh 150 peserta. Hadir Ketua BEM Unud Putu Bagus Padmanegara.
Sugawa Korry dalam paparannya menjelaskan bahwa Partai Golkar yang awalnya disebut Sekber Golkar lahir pada 20 Oktober 1964 yang digagas komponen masyarakat, dengan harapan berperan mengatasi persoalan-persoalan bangsa. Saat itu kata Sugawa Korry, kondisi bangsa dalam keadaan terancam akibat tarik menarik ekstrem kiri dan ekstrem kanan. “Sekber Golkar berhasil menjaga eksistensi NKRI dan selanjutnya dilaksanakan pembangunan secara bertahap,” ujar Sugawa Korry dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Nah, ketika kondisi Partai Golkar dalam kondisi terpuruk pada saat lahirnya reformasi, Partai Golkar komitmen mengawal bangsa ini dengan mewujudkan aspek regulasi/Undang-undang yang berkenaan dengan reformasi di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie dan anggota parlemen Partai Golkar. “Begitu juga saat Pandemi Covid, Partai Golkar melalui Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menko Perekonomian menyelamatkan keterpurukan ekonomi Indonesia,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Pasca pandemi, Sugawa Korry berharap semua elemen bersatu untuk atasi middle income trap alias jebakan pendapatan sebagai negara menengah dan memaksimalkan bonus demografi untuk menuju negara maju. “Khusus di Bali, Partai Golkar mengajak masyarakat Bali memajukan dan memeratakan perekonomian dengan menjaga kearifan lokal Bali,” tegas Wakil Ketua DPRD Bali ini.n nat
1
Komentar