Kunker ke Eropa, Menteri Pertanian ‘Hilang Kontak’
JAKARTA, NusaBali - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan pihaknya sudah tiga hari terakhir hilang kontak dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menurut Harvick, pihaknya di Kementerian Pertanian (Kementan) tidak bisa menghubungi Syahrul sejak yang bersangkutan dijadwalkan pulang dari kunjungan kerjanya di Italia dan Spanyol.
"Sabtu (30/9) atau Minggu (1/10) harusnya (Syahrul Yasin Limpo) sudah kembali (ke Indonesia). Baru dua, tiga hari (tidak bisa berkomunikasi dengan SYL)," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10). Dia pun menambahkan pihaknya sampai saat ini masih mencari keberadaan Syahrul Yasin Limpo yang diduga terlibat dengan kasus korupsi di Kementan.
Harvick mengatakan Syahrul melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol bersama dengan tiga orang pejabat eselon I, beberapa pejabat eselon II, dan staf Kementan. Namun, saat kembali ke Tanah Air, mereka berpisah. "Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing, karena mungkin tiket juga terbatas akhirnya terpisah," katanya.
Harvick juga mengaku tidak mengetahui posisi terakhir mantan gubernur Sulawesi Selatan itu ada di mana. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi sebagai mentan ad interim atau sementara waktu menyusul tidak diketahuinya keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo usai kunjungan kerja dari Eropa. "Ad interim pasti sebagai pejabat yang memang satu kotak (lingkup) dengan pak mentan. Memang saya (ditunjuk sebagai) ad interim," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa kemarin.
Sedangkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih berada di luar negeri dan belum kembali ke Indonesia usai melakukan kunjungan kerja di Eropa. "Belum, belum, (Syahrul Yasin Limpo) belum masuk (Indonesia)," kata Yasonna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa kemarin. Yasonna menjelaskan pihaknya belum menerima surat pencegahan bepergian ke luar negeri atas Syahrul Yasin Limpo dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sehingga, lanjut Yasonna, belum ada upaya kerja sama dari negara lain untuk mencari keberadaan mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Senada dengan Yasonna, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengatakan Syahrul Yasin Limpo belum termonitor kembali ke Indonesia berdasarkan sistem imigrasi. Silmy merinci Syahrul Yasin Limpo meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada tanggal 24 September 2023, ke Doha, Qatar, dalam rangka transit, sebelum menuju Roma, Italia.
Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan kembali dari Eropa pada tanggal 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2023. Terpisah Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengungkapkan penyebab Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hilang kontak di Eropa terkait kondisi kesehatan. Sahroni mengakui Syahrul seharusnya dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 1 Oktober 2023 usai kunjungan kerja ke Roma, Italia. Meski demikian, lanjutnya, mantan gubernur Sulawesi Selatan itu mengalami masalah kesehatan. "Jadi pengobatan dahulu," jelas Sahroni saat dikonfirmasi, Selasa kemarin dilansir bisnis.com. Wakil ketua Komisi III DPR ini membantah kabar Syahrul menghilang. Dia memastikan Syahrul akan kembali ke Indonesia karena sudah diperintahkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. 7 ant
"Sabtu (30/9) atau Minggu (1/10) harusnya (Syahrul Yasin Limpo) sudah kembali (ke Indonesia). Baru dua, tiga hari (tidak bisa berkomunikasi dengan SYL)," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10). Dia pun menambahkan pihaknya sampai saat ini masih mencari keberadaan Syahrul Yasin Limpo yang diduga terlibat dengan kasus korupsi di Kementan.
Harvick mengatakan Syahrul melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol bersama dengan tiga orang pejabat eselon I, beberapa pejabat eselon II, dan staf Kementan. Namun, saat kembali ke Tanah Air, mereka berpisah. "Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing, karena mungkin tiket juga terbatas akhirnya terpisah," katanya.
Harvick juga mengaku tidak mengetahui posisi terakhir mantan gubernur Sulawesi Selatan itu ada di mana. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi sebagai mentan ad interim atau sementara waktu menyusul tidak diketahuinya keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo usai kunjungan kerja dari Eropa. "Ad interim pasti sebagai pejabat yang memang satu kotak (lingkup) dengan pak mentan. Memang saya (ditunjuk sebagai) ad interim," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa kemarin.
Sedangkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih berada di luar negeri dan belum kembali ke Indonesia usai melakukan kunjungan kerja di Eropa. "Belum, belum, (Syahrul Yasin Limpo) belum masuk (Indonesia)," kata Yasonna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa kemarin. Yasonna menjelaskan pihaknya belum menerima surat pencegahan bepergian ke luar negeri atas Syahrul Yasin Limpo dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sehingga, lanjut Yasonna, belum ada upaya kerja sama dari negara lain untuk mencari keberadaan mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Senada dengan Yasonna, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengatakan Syahrul Yasin Limpo belum termonitor kembali ke Indonesia berdasarkan sistem imigrasi. Silmy merinci Syahrul Yasin Limpo meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada tanggal 24 September 2023, ke Doha, Qatar, dalam rangka transit, sebelum menuju Roma, Italia.
Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan kembali dari Eropa pada tanggal 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2023. Terpisah Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengungkapkan penyebab Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hilang kontak di Eropa terkait kondisi kesehatan. Sahroni mengakui Syahrul seharusnya dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 1 Oktober 2023 usai kunjungan kerja ke Roma, Italia. Meski demikian, lanjutnya, mantan gubernur Sulawesi Selatan itu mengalami masalah kesehatan. "Jadi pengobatan dahulu," jelas Sahroni saat dikonfirmasi, Selasa kemarin dilansir bisnis.com. Wakil ketua Komisi III DPR ini membantah kabar Syahrul menghilang. Dia memastikan Syahrul akan kembali ke Indonesia karena sudah diperintahkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. 7 ant
Komentar