Desak Rita Selalu Yakinkan Diri Menjadi Juara
Raih Emas di Asian Games China, FPTI Bali Bangga
DENPASAR, NusaBali - Atlet panjat tebing asal Bali di kategori speed putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi berhasil mempersembahkan medali emas Asian Games 2022 Hangzhou, China, Selasa (3/10) malam di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre.
Desak Rita meraih medali tersebut dengan catatan waktu 6,364 detik. Dia mengalahkan atlet tuan rumah, Deng Li Juan yang membukukan waktu 6,435 detik dan mendapatkan perak.
Saat di final, Desak tampil penuh percaya diri dan tenang. Dalam video yang diedarkan NOC Indonesia, Desak Rita menyatakan sebelum kompetisi selalu meyakinkan diri bisa melalui pertandingan. "Jadi, Desak selalu berdoa, Desak bisa dan menjadi juara," ujar Desak Rita. Apalagi, dia sudah bekerja keras dan menjalani latihan intens sehingga tampil di Asian Games dan menjadi juara di sana merupakan salah satu impiannya, selain ke Olimpiade. Guna mengatasi tekanan mental saat bertanding, Desak Rita mengaku tidak terlalu memikirkan lawan. Dia hanya fokus terhadap diri sendiri.
"Bagaimana agar bisa manjat dengan cepat, tenang dan mulus," kata Desa Rita yang juga akan tampil di ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang. Desak Rita sendiri, tidak menyangka bisa menorehkan waktu 6,364 detik. Ke depan, dia akan terus meningkatkan kapasitas diri baik dalam kejuaraan maupun latihan. Bahkan, dia berharap dapat mencatatkan waktu 5,99 detik. Desak pun, mempersembahkan kepingan emas tersebut untuk bangsa dan masyarakat Indonesia, keluarganya di Bali serta Tim Panjat Tebing Indonesia. Sebelum tampil di Asian Games 2022, Desak Rita berlaga di IFSC Climbing World Championship 2023, Bern, Swiss, Jumat (11/8/2023) lalu.
Di Swiss, Desak Rita juga sukses mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia. Saat ditanya bagaimana rasanya, lebih enak menjadi Juara Dunia atau Asian Games, Desak Rita menjawab secara diplomatis. Menurutnya, semua kompetisi sama. Sebab, dalam setiap mengikuti kompetisi dia selalu menagetkan menjadi yang terbaik bagi dirinya dan juga Indonesia. "Setiap kompetisi, saya selalu ingin dapat podium. Jadi, makna juara di Kejuaraan Dunia dan Asian Games bagi saya sama," paparnya.
Selain rebut medali emas, Desa Rita juga berhasil memecahkan rekor Asian Games setelah mencatatkan waktu 6,600 detik pada babak kualifikasi nomor speed Asian Games Hangzhou pada Selasa 3 Oktober 2023. Rekor yang dicatatkan perempuan asal Buleleng Bali ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Aries Susanti Rahayu yaitu 7,61 detik di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Keberhasilan Desak Rita meraih emas menjadikan dia sebagai atlet pertama dari Bali yang mendapatkan medali emas di Asian Games 2022. Sebelumnya, atlet skateboard Bali Sanggoe Darma Tanjung pada, Rabu (27/9) memperoleh medali perak di nomor men’s street. Atlet Bali masih memiliki peluang mempersembahkan medali bagi kontingen Indonesia. Lantaran karateka Cokorda Istri Sanistya Rani atau biasa disapa Coki belum bertanding di kelas -55 kg. Cabang olahraga karate mulai bertanding pada 5 Oktober nanti. Coki merupakan peraih medali perunggu Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia.
Sementara Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali menyatakan atlet andalannya Desak Rita sudah melengkapi prestasi dari semua tingkatan. Semua tingkat mulai dari jenjang terbawah, yakni peraih medali emas Porsenijar Bali untuk anak-anak pelajar, peraih medali emas Porprov, peraih medali emas PON XX/2021 di Papua, peraih medali emas Asian Games, peraih juara dunia, dan peraih tiket Olimpiade.
"Prestasi yang ditorehkan Desak Rita menandakan program jangka panjang FPTI Bali tercapai," ucap Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika, Rabu kemarin. Kata Yudi Atmika yang juga pengurus KONI Bali ini, sebelumnya sempat ada kekhawatiran tidak mampu menorehkan prestasi pada ajang Asian Games. Namun dalam perjalanannya akhirnya mampu meraih prestasi terbaiknya pada ajang multi event Asian Games. "Sekarang kami lebih siap melakukan pembinaan jangka panjang lagi untuk atlet lainnya, karena program kita tercapai," tegas Putu Yudi Atmika.
Yudi Atmika yang juga mantan advokat ini mengakui dengan berhasil menjadi juara di semua tingkatan mulai jenjang terbawah, menandakan adalah mereka terbaik di semua tingkatan kejuaraan. Kata dia, peningkatan program prestasi di semua tingkatan itu artinya Desak Rita berproses dengan baik. Peningkatan skill dan prestasinya terbukti meningkat. "Harapan FPTI Bali mudahan-mudahan bisa juara Olimpiade 2024," harap Yudi Atmika.
Diakui, Desak Rita saat ini cuma belum kesampaian juara Asia Tenggara karena panjat tebing tidak dipertandingkan. Itulah program jangka panjat tebing Bali untuk atlet Desak Rita Kesuma Dewi. Sebelumnya Desak Rita resmi mendapatkan wild card lolos otomatis ke ajang PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Tiket itu didapat setelah berhasil meraih medali emas di nomor Disiplin Speed World Record Putri pada ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Championship Bern, Swiss, Kamis (10/8) lalu. Meski telah mengantongi tiket PON, Pengprov FPTI Bali akan tetap menerjunkan Desak Rita untuk membantu temannya meraih tiket PON di nomor beregu.
Nomor kategori beregu di panjat tebing, yakni nomor boulder beregu putri, nomor lead beregu putri, dan nomor speed beregu putri. "Meski sudah aman lolos PON pada nomor Disiplin Speed World Record Putri, tenaganya masih kita butuhkan untuk di beregu. Semoga saja dapat membantu teman lainnya di sektor putri agar bisa lolos di nomor beregu putri," harap Yudi Atmika diamini Waketum FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya.
Desak Rita meraih tiket PON dengan lolos otomatis, karena atlet atlet kelahiran 24 Januari 2001 asal Banjar Dinas Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini juga peraih tiket Olimpiade Paris 2024. Prestasi Desak Rita berhasil menyabet medali emas pada kejuaraan dunia sekaligus mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024, setelah ia mencatatkan waktu finis 6,49 detik, mengalahkan atlet AS, Emma Hunt, dengan catatan waktu 6,67 detik. Catatan prestasi level dunia itu sehingga Desak Rita tidak lagi diwajibkan ikut babak kualifikasi PON untuk tampil di PON 2024.
Kata dia, semua itu karena prestasinya selama ini yang telah mencapai level dunia. Waketum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya menambahkan dukungan dan suport Desak Rita dari sisi catatan waktu sangat dibutuhkan atlet lainnya di sektor putri saat babak kualifikasi PON. Harapannya bisa mengangkat moral sehingga atlet lainnya lebih termotivasi tampil pada babak kualifikasi PON. Suhardi Eka Prasetya yang juga birokrat di Disdikpora Provinsi Bali berharap 20 atlet yang diterjunkan pada babak kualifikasi PON terdiri dari 10 atlet putra dan 10 atlet putra berhasil semuanya meraih tiket PON dari 16 kategori yang dipertandingkan. "Harapan kita lolos semuanya, terlepas nanti kuota saat tampil di PON dibatasi tampil 7 atlet putra, dan 7 atlet putri di PON 2024," papar Suhardi Eka Prasetya. 7 k22, dek
Saat di final, Desak tampil penuh percaya diri dan tenang. Dalam video yang diedarkan NOC Indonesia, Desak Rita menyatakan sebelum kompetisi selalu meyakinkan diri bisa melalui pertandingan. "Jadi, Desak selalu berdoa, Desak bisa dan menjadi juara," ujar Desak Rita. Apalagi, dia sudah bekerja keras dan menjalani latihan intens sehingga tampil di Asian Games dan menjadi juara di sana merupakan salah satu impiannya, selain ke Olimpiade. Guna mengatasi tekanan mental saat bertanding, Desak Rita mengaku tidak terlalu memikirkan lawan. Dia hanya fokus terhadap diri sendiri.
"Bagaimana agar bisa manjat dengan cepat, tenang dan mulus," kata Desa Rita yang juga akan tampil di ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang. Desak Rita sendiri, tidak menyangka bisa menorehkan waktu 6,364 detik. Ke depan, dia akan terus meningkatkan kapasitas diri baik dalam kejuaraan maupun latihan. Bahkan, dia berharap dapat mencatatkan waktu 5,99 detik. Desak pun, mempersembahkan kepingan emas tersebut untuk bangsa dan masyarakat Indonesia, keluarganya di Bali serta Tim Panjat Tebing Indonesia. Sebelum tampil di Asian Games 2022, Desak Rita berlaga di IFSC Climbing World Championship 2023, Bern, Swiss, Jumat (11/8/2023) lalu.
Di Swiss, Desak Rita juga sukses mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia. Saat ditanya bagaimana rasanya, lebih enak menjadi Juara Dunia atau Asian Games, Desak Rita menjawab secara diplomatis. Menurutnya, semua kompetisi sama. Sebab, dalam setiap mengikuti kompetisi dia selalu menagetkan menjadi yang terbaik bagi dirinya dan juga Indonesia. "Setiap kompetisi, saya selalu ingin dapat podium. Jadi, makna juara di Kejuaraan Dunia dan Asian Games bagi saya sama," paparnya.
Selain rebut medali emas, Desa Rita juga berhasil memecahkan rekor Asian Games setelah mencatatkan waktu 6,600 detik pada babak kualifikasi nomor speed Asian Games Hangzhou pada Selasa 3 Oktober 2023. Rekor yang dicatatkan perempuan asal Buleleng Bali ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Aries Susanti Rahayu yaitu 7,61 detik di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Keberhasilan Desak Rita meraih emas menjadikan dia sebagai atlet pertama dari Bali yang mendapatkan medali emas di Asian Games 2022. Sebelumnya, atlet skateboard Bali Sanggoe Darma Tanjung pada, Rabu (27/9) memperoleh medali perak di nomor men’s street. Atlet Bali masih memiliki peluang mempersembahkan medali bagi kontingen Indonesia. Lantaran karateka Cokorda Istri Sanistya Rani atau biasa disapa Coki belum bertanding di kelas -55 kg. Cabang olahraga karate mulai bertanding pada 5 Oktober nanti. Coki merupakan peraih medali perunggu Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia.
Sementara Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali menyatakan atlet andalannya Desak Rita sudah melengkapi prestasi dari semua tingkatan. Semua tingkat mulai dari jenjang terbawah, yakni peraih medali emas Porsenijar Bali untuk anak-anak pelajar, peraih medali emas Porprov, peraih medali emas PON XX/2021 di Papua, peraih medali emas Asian Games, peraih juara dunia, dan peraih tiket Olimpiade.
"Prestasi yang ditorehkan Desak Rita menandakan program jangka panjang FPTI Bali tercapai," ucap Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika, Rabu kemarin. Kata Yudi Atmika yang juga pengurus KONI Bali ini, sebelumnya sempat ada kekhawatiran tidak mampu menorehkan prestasi pada ajang Asian Games. Namun dalam perjalanannya akhirnya mampu meraih prestasi terbaiknya pada ajang multi event Asian Games. "Sekarang kami lebih siap melakukan pembinaan jangka panjang lagi untuk atlet lainnya, karena program kita tercapai," tegas Putu Yudi Atmika.
Yudi Atmika yang juga mantan advokat ini mengakui dengan berhasil menjadi juara di semua tingkatan mulai jenjang terbawah, menandakan adalah mereka terbaik di semua tingkatan kejuaraan. Kata dia, peningkatan program prestasi di semua tingkatan itu artinya Desak Rita berproses dengan baik. Peningkatan skill dan prestasinya terbukti meningkat. "Harapan FPTI Bali mudahan-mudahan bisa juara Olimpiade 2024," harap Yudi Atmika.
Diakui, Desak Rita saat ini cuma belum kesampaian juara Asia Tenggara karena panjat tebing tidak dipertandingkan. Itulah program jangka panjat tebing Bali untuk atlet Desak Rita Kesuma Dewi. Sebelumnya Desak Rita resmi mendapatkan wild card lolos otomatis ke ajang PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Tiket itu didapat setelah berhasil meraih medali emas di nomor Disiplin Speed World Record Putri pada ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Championship Bern, Swiss, Kamis (10/8) lalu. Meski telah mengantongi tiket PON, Pengprov FPTI Bali akan tetap menerjunkan Desak Rita untuk membantu temannya meraih tiket PON di nomor beregu.
Nomor kategori beregu di panjat tebing, yakni nomor boulder beregu putri, nomor lead beregu putri, dan nomor speed beregu putri. "Meski sudah aman lolos PON pada nomor Disiplin Speed World Record Putri, tenaganya masih kita butuhkan untuk di beregu. Semoga saja dapat membantu teman lainnya di sektor putri agar bisa lolos di nomor beregu putri," harap Yudi Atmika diamini Waketum FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya.
Desak Rita meraih tiket PON dengan lolos otomatis, karena atlet atlet kelahiran 24 Januari 2001 asal Banjar Dinas Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini juga peraih tiket Olimpiade Paris 2024. Prestasi Desak Rita berhasil menyabet medali emas pada kejuaraan dunia sekaligus mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024, setelah ia mencatatkan waktu finis 6,49 detik, mengalahkan atlet AS, Emma Hunt, dengan catatan waktu 6,67 detik. Catatan prestasi level dunia itu sehingga Desak Rita tidak lagi diwajibkan ikut babak kualifikasi PON untuk tampil di PON 2024.
Kata dia, semua itu karena prestasinya selama ini yang telah mencapai level dunia. Waketum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya menambahkan dukungan dan suport Desak Rita dari sisi catatan waktu sangat dibutuhkan atlet lainnya di sektor putri saat babak kualifikasi PON. Harapannya bisa mengangkat moral sehingga atlet lainnya lebih termotivasi tampil pada babak kualifikasi PON. Suhardi Eka Prasetya yang juga birokrat di Disdikpora Provinsi Bali berharap 20 atlet yang diterjunkan pada babak kualifikasi PON terdiri dari 10 atlet putra dan 10 atlet putra berhasil semuanya meraih tiket PON dari 16 kategori yang dipertandingkan. "Harapan kita lolos semuanya, terlepas nanti kuota saat tampil di PON dibatasi tampil 7 atlet putra, dan 7 atlet putri di PON 2024," papar Suhardi Eka Prasetya. 7 k22, dek
1
Komentar