Non Kader Terganjal Pasal 9 Peraturan Partai
KGB menepis anggapan jika penjaringan Cabup-Cawabup digelar, karena belum dapat kepastian dari Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De.
GIANYAR, NusaBali
Koalisi Gianyar Bangkit (KGB), gabungan dari Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKPI kini merancang penjaringan Cabup-Cawabup untuk Pilkada Gianyar 2018. Kegiatan ini berlaku di luar penjaringan cabup-cawabup oleh masing-masing partai anggota KGB.
Hal tersebut diputuskan dalam rapat yang dihadiri perwakilan partai anggota KGB di Lingkungan Padangtegal, Ubud, Gianyar, Minggu (9/7) malam. Penjaringan akan dilaksanakan KGB setelah, Sabtu (15/7) nanti. Dihubungi NusaBali, Senin (10/7), penggagas KGB yang Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Arta Rimbawa, mengakui KGB akan melaksanakan penjaringan tersebut.
Penjaringan ini merupakan langkah terbuka yang diambil KGB dalam menentukan bakal Cabup-Cawabup untuk Pilkada Gianyar nanti. Dengan penjaringan ini, setiap figur yang mendaftar punya kesempatan dan peluang yang sama sebagai Cabup-Cawabup. Politisi asal Desa Peliatan, Ubud ini mengakui penjaringan ini di luar mekanisme penjaringan yang telah dilakukan oleh Partai Golkar atau partai anggota KGB lainnya.
“Partai-partai anggota KGB punya mekanisme tersendiri yang harus dihormati KGB. Dan KGB yang beranggotakan empat partai ini sepakat membuat mekanisme penjaringan ini,” jelasnya.
Arta Rimbawa berkeyakinan, antara hasil penjaringan Cabup-Cawabup di masing-maisng partai dan oleh KGB, pasti akan ada titik temu. Titik temu ini, antara lain berupa pengerucutan bahasan figur baik cabup-cawabup di KGB. Ia membantah anggapan jika penjaringan Cabup-Cawabup oleh KGB karena belum dapat kepastian dari Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De untuk maju sebagai Cabup melalui KGB. Jelas Arta Rimbawa, karena mekanisme penjaringan, seperti ini telah dirancang sebelum KGB dideklarasikan, bahkan saat partai-partai non PDIP merebut AKD (Alat Kelengkapan Dewan) di DPRD Gianyar, beberapa bulan lalu. Sedangkan nama Cok De mencuat dan dibidik pentolan KGB setelah KGB mendeklarasikan koalisi partai yang akan mengusung paket calon untuk Pilkada Gianyar nanti.
Arta Rimbawa menambahkan, tahapan-tahapan penjaringan ini masih dibahas dalam rapat KGB, Sabtu (15/7) nanti. Namun pola yang telah disepakati oleh unsur pimpinan partai anggota KGB, antara lain proses pendaftaran baik Cabup maupun Cawabup akan dilakukan di Sekretariat DPC Gerindra Gianyar, Jalan Kebo Iwa Kota Gianyar. “Setelah proses ini melahirkan paket Cabup-Cawabup, kami berikan kesempatan paket menentukan sekretariat tim pemenangan atau istilah lainnya,” jelas Arta Rimbawa.
Senada dengan Arta Rimbawa, pentolan penggagas KGB lainnya, Ngakan Ketut Putra menilai mekanisme penjaringan Cabup-Cawabup antara partai anggota KGB dan KGB sendiri adalah dua proses yang saling menguatkan.
Oleh karena itu, Ketua DPC PKPI (Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia) Gianyar ini mengaku dirinya amat senang karena partai anggota KGB dan KGB sendiri sama-sama melakukan penjaringan. Ngakan Putra berkeyakinan bahwa dua proses yang beda, namun bertujuan sama, yakni demi melahirkan figur paket calon yang matang dan calon pemimpin yang bisa diterima masyarakat Gianyar.
“Kami yakin bahwa proses demokrasi yang matang di KGB ini akan melahirkan figur yang tak main-main. Kami tak ingin mengusung paket dari hasil tebak-tebakan. Proses inilah yang kami inginkan di KGB,” jelas politisi asal Lingkungan Sampiang, Kelurahan Gianyar, Kota Gianyar ini.
Seperti diketahui, Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang menjagokan salah satu tokoh Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De sebagai Cabup untuk Pilkada Gianyar 2018, rentan blunder. Kondisi ini bisa terjadi jika Cok De mendadak menolak maju sebagai cabup Gianyar karena kakaknya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, maju sebagai Cawagub Bali dan direkomendasi DPP PDIP. Oleh karena itu, beberapa kalangan menilai, KGB perlu menyiapkan figur Cabup alternatif yang tak kalah kualitasnya dari tokoh Puri Agung Ubud, yakni Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah atau Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah. *lsa
Hal tersebut diputuskan dalam rapat yang dihadiri perwakilan partai anggota KGB di Lingkungan Padangtegal, Ubud, Gianyar, Minggu (9/7) malam. Penjaringan akan dilaksanakan KGB setelah, Sabtu (15/7) nanti. Dihubungi NusaBali, Senin (10/7), penggagas KGB yang Ketua DPC Gerindra Gianyar, Made Arta Rimbawa, mengakui KGB akan melaksanakan penjaringan tersebut.
Penjaringan ini merupakan langkah terbuka yang diambil KGB dalam menentukan bakal Cabup-Cawabup untuk Pilkada Gianyar nanti. Dengan penjaringan ini, setiap figur yang mendaftar punya kesempatan dan peluang yang sama sebagai Cabup-Cawabup. Politisi asal Desa Peliatan, Ubud ini mengakui penjaringan ini di luar mekanisme penjaringan yang telah dilakukan oleh Partai Golkar atau partai anggota KGB lainnya.
“Partai-partai anggota KGB punya mekanisme tersendiri yang harus dihormati KGB. Dan KGB yang beranggotakan empat partai ini sepakat membuat mekanisme penjaringan ini,” jelasnya.
Arta Rimbawa berkeyakinan, antara hasil penjaringan Cabup-Cawabup di masing-maisng partai dan oleh KGB, pasti akan ada titik temu. Titik temu ini, antara lain berupa pengerucutan bahasan figur baik cabup-cawabup di KGB. Ia membantah anggapan jika penjaringan Cabup-Cawabup oleh KGB karena belum dapat kepastian dari Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De untuk maju sebagai Cabup melalui KGB. Jelas Arta Rimbawa, karena mekanisme penjaringan, seperti ini telah dirancang sebelum KGB dideklarasikan, bahkan saat partai-partai non PDIP merebut AKD (Alat Kelengkapan Dewan) di DPRD Gianyar, beberapa bulan lalu. Sedangkan nama Cok De mencuat dan dibidik pentolan KGB setelah KGB mendeklarasikan koalisi partai yang akan mengusung paket calon untuk Pilkada Gianyar nanti.
Arta Rimbawa menambahkan, tahapan-tahapan penjaringan ini masih dibahas dalam rapat KGB, Sabtu (15/7) nanti. Namun pola yang telah disepakati oleh unsur pimpinan partai anggota KGB, antara lain proses pendaftaran baik Cabup maupun Cawabup akan dilakukan di Sekretariat DPC Gerindra Gianyar, Jalan Kebo Iwa Kota Gianyar. “Setelah proses ini melahirkan paket Cabup-Cawabup, kami berikan kesempatan paket menentukan sekretariat tim pemenangan atau istilah lainnya,” jelas Arta Rimbawa.
Senada dengan Arta Rimbawa, pentolan penggagas KGB lainnya, Ngakan Ketut Putra menilai mekanisme penjaringan Cabup-Cawabup antara partai anggota KGB dan KGB sendiri adalah dua proses yang saling menguatkan.
Oleh karena itu, Ketua DPC PKPI (Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia) Gianyar ini mengaku dirinya amat senang karena partai anggota KGB dan KGB sendiri sama-sama melakukan penjaringan. Ngakan Putra berkeyakinan bahwa dua proses yang beda, namun bertujuan sama, yakni demi melahirkan figur paket calon yang matang dan calon pemimpin yang bisa diterima masyarakat Gianyar.
“Kami yakin bahwa proses demokrasi yang matang di KGB ini akan melahirkan figur yang tak main-main. Kami tak ingin mengusung paket dari hasil tebak-tebakan. Proses inilah yang kami inginkan di KGB,” jelas politisi asal Lingkungan Sampiang, Kelurahan Gianyar, Kota Gianyar ini.
Seperti diketahui, Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang menjagokan salah satu tokoh Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De sebagai Cabup untuk Pilkada Gianyar 2018, rentan blunder. Kondisi ini bisa terjadi jika Cok De mendadak menolak maju sebagai cabup Gianyar karena kakaknya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, maju sebagai Cawagub Bali dan direkomendasi DPP PDIP. Oleh karena itu, beberapa kalangan menilai, KGB perlu menyiapkan figur Cabup alternatif yang tak kalah kualitasnya dari tokoh Puri Agung Ubud, yakni Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah atau Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah. *lsa
1
Komentar