Bangun Jalan Lingkar Selatan, Badung Lirik Akses Jalan Puri Gading
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung terus melakukan berbagai upaya mewujudkan pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS). Guna memuluskan mega proyek itu, Pemkab Badung melirik fasilitas jalan di kawasan Perumahan Puri Gading Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan mobilitas kendaraan di wilayah Kuta Selatan memang sudah cukup padat. Sebab wilayah tersebut banyak terdapat destinasi wisata dan merupakan pusat akomodasi wisata. Karena itu pembangunan JLS menjadi salah satu prioritas saat ini. Untuk tahap awal, pembangunan difokuskan terlebih dahulu ke arah Uluwatu karena urgensi kemacetan yang sering terjadi di sana.
“Seperti yang saya katakan, Jalan Lingkar Selatan ini kita bawa ke Uluwatu dahulu, lantaran kondisi kemacetan di sana kerap terjadi setiap hari,” kata Adi Arnawa saat ditemui belum lama ini.
Menurut dia, di Uluwatu sekarang Pemkab Badung sudah gencar melakukan pembebasan lahan tahap pertama. Dia mengklaim trase jalan lingkar itu dinilai sangat representatif karena memiliki lebar 24 meter,dengan dua lajur dan terdapat median jalan. Jika itu selesai dirampungkan maka pengendara tidak perlu lagi melewati Jalan Uluwatu. “Sehingga beban lalu lintas kendaraan di Jalan Uluwatu akan berkurang. Kondisi itu tentu sekaligus akan dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi baru disekitar,” kata Adi Arnawa.
Selain dari Uluwatu, Adi Arnawa lebih lanjut mengungkapkan jika pekan lalu telah mengecek ruas jalan yang melewati Ayana. Nantinya, jalan yang ada dari kawasan Ayana itu akan diarahkan ke Perumahan Puri Gading Jimbaran dan tembus ke sebelah barat. Kondisi jalan di Perumahan Puri Gading itu dinilai cocok dan bagus masuk ke JLS ke depannya. Hanya kendalanya fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) belum diserahkan ke Pemkab Badung.
“Saya mendorong Kadis Perkim untuk mendata ke lapangan terkait fasum dan fasos itu agar ada penyerahan ke Pemkab Badung, itu cukup bagus dan representatif. Kita dorong ke barat dikit saja, sehingga arah Jalan Uluwatu bisa ke sana atau ke Ayana. Jika banyak ada akses, maka ada pilihan bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke selatan,” kata birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kutsel Ketut Gede Arta, mengatakan jalan di Perumahan Puri Gading yang dimaksud memang cukup representatif jika dijadikan bagian dari JLS. Namun kondisi badan jalan dirasa perlu untuk diaspal kembali agar lebih bagus.
Menurut Gede Arta, jalan itu sebenarnya sudah dilalui umum, tapi menjadi akses alternatif warga sekitar. “Jika itu dijadikan bagian JLS tentu sangat bagus karena semakin banyak pilihan alternatif pemecah arus ke Uluwatu. Jadi itu tidak perlu lagi melewati Simpang Nirmala. Kami sangat menyambut baik rencana ini karena manfaatnya tentu sangat banyak ke depan,” ucapnya.
Sepengetahuan Gede Arta, jalan tersebut masih bagian fasum dan fasos dari pengembang yang sampai saat ini belum diserahkan kepada pemerintah. Hal itu memang masih perlu dikoordinasikan kepada pengembang, jika jalan itu hendak dijadikan bagian dari JLS. Dinas Perkim sendiri diketahuinya sudah bersurat kepada pihak pengembang. “Setahu saya itu sudah berproses terkait penyerahan fasum dan fasos di sana. Namun untuk kelanjutnya belum ada informasi lagi,” katanya. 7 dar
“Seperti yang saya katakan, Jalan Lingkar Selatan ini kita bawa ke Uluwatu dahulu, lantaran kondisi kemacetan di sana kerap terjadi setiap hari,” kata Adi Arnawa saat ditemui belum lama ini.
Menurut dia, di Uluwatu sekarang Pemkab Badung sudah gencar melakukan pembebasan lahan tahap pertama. Dia mengklaim trase jalan lingkar itu dinilai sangat representatif karena memiliki lebar 24 meter,dengan dua lajur dan terdapat median jalan. Jika itu selesai dirampungkan maka pengendara tidak perlu lagi melewati Jalan Uluwatu. “Sehingga beban lalu lintas kendaraan di Jalan Uluwatu akan berkurang. Kondisi itu tentu sekaligus akan dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi baru disekitar,” kata Adi Arnawa.
Selain dari Uluwatu, Adi Arnawa lebih lanjut mengungkapkan jika pekan lalu telah mengecek ruas jalan yang melewati Ayana. Nantinya, jalan yang ada dari kawasan Ayana itu akan diarahkan ke Perumahan Puri Gading Jimbaran dan tembus ke sebelah barat. Kondisi jalan di Perumahan Puri Gading itu dinilai cocok dan bagus masuk ke JLS ke depannya. Hanya kendalanya fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) belum diserahkan ke Pemkab Badung.
“Saya mendorong Kadis Perkim untuk mendata ke lapangan terkait fasum dan fasos itu agar ada penyerahan ke Pemkab Badung, itu cukup bagus dan representatif. Kita dorong ke barat dikit saja, sehingga arah Jalan Uluwatu bisa ke sana atau ke Ayana. Jika banyak ada akses, maka ada pilihan bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke selatan,” kata birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kutsel Ketut Gede Arta, mengatakan jalan di Perumahan Puri Gading yang dimaksud memang cukup representatif jika dijadikan bagian dari JLS. Namun kondisi badan jalan dirasa perlu untuk diaspal kembali agar lebih bagus.
Menurut Gede Arta, jalan itu sebenarnya sudah dilalui umum, tapi menjadi akses alternatif warga sekitar. “Jika itu dijadikan bagian JLS tentu sangat bagus karena semakin banyak pilihan alternatif pemecah arus ke Uluwatu. Jadi itu tidak perlu lagi melewati Simpang Nirmala. Kami sangat menyambut baik rencana ini karena manfaatnya tentu sangat banyak ke depan,” ucapnya.
Sepengetahuan Gede Arta, jalan tersebut masih bagian fasum dan fasos dari pengembang yang sampai saat ini belum diserahkan kepada pemerintah. Hal itu memang masih perlu dikoordinasikan kepada pengembang, jika jalan itu hendak dijadikan bagian dari JLS. Dinas Perkim sendiri diketahuinya sudah bersurat kepada pihak pengembang. “Setahu saya itu sudah berproses terkait penyerahan fasum dan fasos di sana. Namun untuk kelanjutnya belum ada informasi lagi,” katanya. 7 dar
1
Komentar