Diterjang Ombak, Pemancing Hilang
Terdengar tiga kali korban minta tolong, selanjutnya tidak terdengar lagi.
SEMARAPURA, NusaBali
I Wayan Sutrisna, 31, diterjang ombak hingga jatuh ke laut saat mancing di tebing Pantai Naum, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (5/10) malam. Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian. Upaya pencarian dilanjutkan dengan mengerahkan 1 unit RIB (Right Inflatable Boat) untuk penyisiran di perairan, Jumat (6/10). Hingga saat ini korban belum ditemukan.
Informasi di lapangan, kejadian bermula saat Wayan Sutrisna, warga Banjar Cubang, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida pergi mincing, Kamis sekitar pukul 18.00 Wita. Korban menawarkan kepada rekannya untuk mancing di spot baru kawasan Pantai Naum. Mereka tiba di Pantai Naum sekitar pukul 19.00 Wita. Setiba di lokasi, rekan korban langsung beristirahat dan makan. Sedangkan korban menyiapkan peralatan memancingnya. Tidak lama kemudian korban mulai memancing di pinggir tebing yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi rekannya.
Berselang 15 menit kemudian, rekannya mendengar suara deburan ombak besar di pinggir tebing. Sehingga mereka spontan mengarahkan senter ke arah tebing, namun korban tidak terlihat. Mereka mencoba memangil korban berkali-kali dan sempat tiga kali suara korban terdengar minta tolong dari arah tengah laut. Selanjutnya suara korban tidak terdengar lagi. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsek Nusa Penida dan Tim SAR.
Kepala Kantor SAR Denpasar I Nyoman Sidakarya mengatakan, setelah menerima informasi pada pukul 20.00 Wita, Kantor SAR Denpasar memberangkatkan personel dari Unit Siaga SAR Nusa Penida. “Malam itu juga kami langsung melakukan pencarian di pinggiran tebing sebab melakukan pencarian di laut dengan keterbatasan jarak pandang tidak efektif,” ujar Sidakarya. Pencarian dilanjutkan pada Jumat (6/10) pagi dengan mengerahkan 1 unit RIB (Right Inflatable Boat) untuk penyisiran di perairan.
Sorti pertama tim SAR gabungan menggerakkan sebanyak 6 personel dari Pos SAR Nusa Penida, Pos TNI AL Nusa Penida, dan BPBD. “Kami melakukan perhitungan dari arah angin, kondisi arus dan gelombang untuk ploting area pencarian. Fokus area pencarian seluas 4 Nm2, sementara penyisiran darat 2 Km,” beber Sidakarya. Operasi SAR saat ini masih terkendala arus tinggi dan sudah beberapa kali mencoba memasuki area pencarian namun masih belum memungkinkan. Pukul 09.35 Wita, Tim SAR gabungan standby di Toyapakeh. “Dengan menyesuaikan kondisi, maka tim darat diperkuat untuk pemantauan kemungkinan tanda-tanda terlihatnya korban,” ujar Sidakarya. 7 wan
1
Komentar