Coki Kalah, Karate Gagal Tambah Medali Kumite
HANGZHOU, NusaBali - Cabang olahraga karate gagal menambah koleksi medali untuk kontingen Indonesia pada hari terakhir para atlet berlaga di nomor kumite Asian Games 2022, Sabtu (7/10). Salah satu pertandingan terakhir itu diwarnai kekalahan karateka senior asal Bali Cok Istri Sanistyarani.
Pada pertandingan di Lingpin Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, langkah karateka kelas 84 kilogram putra Sandi Firmansyah terhenti pada putaran repechage. Sandi ditaklukkan karateka Vietnam Thanh Nhan Do 2-10.
Sandi mengawali perjalanannya di Asian Games kali ini dengan menang 6-1 atas Abdulla Bibikr asal Qatar namun kemudian kalah 3-4 di perempat final dari atlet Malaysia Muhammad Arif Afifudd Bin Ab Malik.
Sedangkan karateka putri kelas 68 kilogram Dessynta Rakawuni Banurea langsung bertanding di putaran perempat final. Namun ia tidak mampu berbuat banyak dan takluk 0-2 dari wakil Hong Kong Kai Yan Ho.
Sementara itu, atlet senior Cok Istri Sanistyarani mengawali penampilannya di Asian Games 2022 dengan bermain di fase perempat final kelas 55 kilogram. Karateka Bali itu sukses mengatasi perlawanan atlet Jordania Leen Mansour dengan kemenangan 3-0.
Pada fase semifinal, atlet yang akrab disapa Coki itu kalah 3-7 dari karateka Taiwan Tusi-Ping Ku dan membuatnya gagal memainkan laga final sehingga harus memainkan pertandingan perebutan medali perunggu.
Sayangnya pada perebutan medali perunggu, Coki juga takluk 0-3 dari karateka Iran Fatemeh Saadati yang membuatnya harus pulang dengan tangan hampa.
Pada Asian Games 2022, karate hanya menyumbangkan satu medali perunggu yang didapatkan Ignatius Joshua Kandou di kelas kumite 75 kilogram putra.
Sementara itu, pelatih pelatda karate Bali, Aditya Putra Thama menjelaskan, karateka dari Taiwan dan Iran kerap menjadi batu sandungan Coki. Apalagi, Coki kerap berhadapan dengan karateka Iran tersebut. Sayang Coki gagal menaklukkannya untuk perebutan medali perunggu Asian Games.
Coki harus mengakui ketangguhan karateka Iran. Bagi Aditya, Coki sudah berjuang maksimal. Coki juga sudah melalui proses dan jatuh bangun agar dapat mempersembahkan hasil terbaik untuk Indonesia. Pengurus dan karateka di Pulau Dewata juga berharap, Coki mendapatkan hasil terbaik.
"Jadi, kami hargai apa yang telah dicapai Coki. Dia sudah berjuang maksimal dan ini yang terjadi (kalah dari karateka Iran). Mudah-mudahan, dia masih ada spirit untuk berkarya dan berprestasi lagi," terang Aditya. k22
Komentar