Sistem Buka Tutup di Kawasan The Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali - Sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum pada 10-11 Oktober 2023, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan The Nusa Dua akan menerapkan sistem buka tutup jalur sekitar lokasi penyelenggaraan event. Selain itu, sejumlah fasilitas pendukung juga disiapkan dalam event yang melibatkan 51 negara tersebut.
General Manager The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita mengapresiasi terpilihnya kawasan The Nusa Dua menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum internasional. Ardita pun memastikan bahwa kawasan sangat siap untuk menyambut kedatangan para kepala negara dan delegasi serta undangan lainnya dalam KTT AIS Forum ini, baik dari sisi pengamanan, fasilitas hingga infrastruktur kawasan. "Selama penyelenggaraan KTT AIS, sistem pengamanan dan pemeriksaan menuju kawasan The Nusa Dua tetap dilakukan di pintu-pintu masuk kawasan sesuai dengan standar pengamanan event internasional," ujar Ardita, Minggu (8/10).
Dalam pengamanan event itu, pihaknya berkoordinasi dengan TNI/Polri yang akan melakukan pengaturan lalu lintas. Nantinya, akan dilakukan sistem buka tutup pada saat HOD/delegasi menuju maupun kembali ke venue utama. Selain itu, pihaknya juga memiliki fasilitas keamanan yang beroperasi 24 jam dalam sehari. "Kami di kawasan juga memiliki petugas keamanan dengan 93 personel, pos komando di Command Center, 2 unit fire brigade dengan 23 personil, CCTV sebanyak 143 unit yang tersebar di 39 titik kawasan The Nusa Dua, 3 pos Balawista di beach front hotel, security check pada 3 pintu masuk kawasan serta Command Center sebagai posko pengamanan terpadu kawasan," sebut Ardita.
Untuk kesiapan infrastruktur kawasan, Ardita mengaku kalau saat ini Central Parkir di Kawasan The Nusa Dua dimanfaatkan sebagai lokasi parkir kendaraan mobil listrik yang akan digunakan para delegasi selama penyelenggaraan kegiatan itu. Nantinya, ada 28 unit BMW, 38 unit Ionic 6, 198 unit Ionic 5, 66 unit Toyota serta 28 unit mobil box non listrik yang diparkir di sana. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk penempatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Dalam pengamanan event itu, pihaknya berkoordinasi dengan TNI/Polri yang akan melakukan pengaturan lalu lintas. Nantinya, akan dilakukan sistem buka tutup pada saat HOD/delegasi menuju maupun kembali ke venue utama. Selain itu, pihaknya juga memiliki fasilitas keamanan yang beroperasi 24 jam dalam sehari. "Kami di kawasan juga memiliki petugas keamanan dengan 93 personel, pos komando di Command Center, 2 unit fire brigade dengan 23 personil, CCTV sebanyak 143 unit yang tersebar di 39 titik kawasan The Nusa Dua, 3 pos Balawista di beach front hotel, security check pada 3 pintu masuk kawasan serta Command Center sebagai posko pengamanan terpadu kawasan," sebut Ardita.
Untuk kesiapan infrastruktur kawasan, Ardita mengaku kalau saat ini Central Parkir di Kawasan The Nusa Dua dimanfaatkan sebagai lokasi parkir kendaraan mobil listrik yang akan digunakan para delegasi selama penyelenggaraan kegiatan itu. Nantinya, ada 28 unit BMW, 38 unit Ionic 6, 198 unit Ionic 5, 66 unit Toyota serta 28 unit mobil box non listrik yang diparkir di sana. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk penempatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Foto: Seorang petugas merapikan bendera kebangsaan Negara Kepulauan Salomon pada mobil listrik di area Sentral Parkir ITDC Nusa Dua, Minggu (8/10). -ANTARA
"Di dalam kawasan juga ada tersedia berbagai SPKLU mulai dari SPKLU UFC (Ultra Fast Charging) 200Kw sebanyak 8 unit, SPKLU SC (Slow Charging) 7,4 Kw sebanyak 10 unit, serta SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) Gen 2 sebanyak 20 Unit," kata Ardita. Selain itu, kawasan pun didukung oleh jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi terintegrasi untuk meningkatkan pelayanan. Untuk venue kegiatan juga dilakukan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Gedung tersebut menjadi convention terbesar di kawasan yang tentunya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para delegasi. "Selama penyelenggaraan ini, beberapa hotel di kawasan dipilih sebagai lokasi menginap para Kepala Negara/HOD serta delegasi. Hal ini membuktikan kepercayaan pihak penyelenggara terhadap kualitas layanan dan fasilitas kawasan The Nusa Dua yang optimal dengan standar internasional," pungkas Ardita.
Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga sudah menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, Minggu kemarin menyampaikan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan yang disiapkan bagi peserta KTT Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan Tahun 2023 antara lain unit pelayanan intensif (Intensive Care Unit/ICU) mini.
"Ini sudah ada arahan dari Kementerian Kesehatan, protapnya sama dengan saat KTT G20. Jadi kami sudah terbiasa dan kami bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit," katanya. Menurut dia, mini ICU disiapkan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, hotel tempat pemimpin delegasi dan peserta VVIP menginap, tempat pelaksanaan konferensi, serta lokasi-lokasi yang dijadwalkan dikunjungi oleh peserta konferensi.
Dia menyampaikan bahwa tim kesehatan yang disiagakan di mini ICU meliputi dokter spesialis jantung, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, dan dokter-dokter lain yang dibutuhkan dalam penanganan kedaruratan. Anom mengatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan dan ambulans juga disiapkan di hotel-hotel tempat peserta KTT AIS Forum 2023 menginap. Selain itu, menurut dia, RSUD Bali Mandara, RSUD Wangaya, Rumah Sakit Daerah Mangusada, RSUD Sanjiwani, Rumah Sakit Bhayangkara, dan RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta KTT AIS Forum 2023.
Mengenai rencana pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 pada peserta KTT, dia mengatakan, "Tergantung permintaan, kalau masih ada protap (prosedur tetap) untuk melaksanakan PCR (tes untuk mendeteksi penularan COVID-19), kami juga telah siap," katanya. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra sebelumnya menyampaikan bahwa KTT AIS Forum acara puncaknya dijadwalkan berlangsung 10 sampai 11 Oktober 2023 di area ITDC Nusa Dua dan tujuh hotel utama di sekitar area itu yang digunakan oleh para tamu kenegaraan untuk menginap.
Pemerintah Provinsi Bali sudah meminta warga untuk maklum apabila jalan utama dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju ke ITDC Nusa Dua sewaktu-waktu ditutup mulai 8 Oktober 2023, saat delegasi KTT AIS Forum mulai berdatangan. "Rekayasa lalu lintas tidak permanen. Itu dilakukan pada saat kedatangan atau perjalanan kepala negara atau pimpinan delegasi, sehingga situasional. Perubahan lalu lintas tidak ada, cuma pengaturan lampu lalu lintas dan penjagaan beberapa perempatan dan pertigaan yang dilakukan beberapa menit saja," kata Dewa Made Indra. 7 dar, ant
1
Komentar