Jadi Akses Utama Kota Denpasar
Kendala Pengembangan Jalan Gajah Mada
DENPASAR, NusaBali - Jalan Gajah Mada mengalami kendala dalam pengembangannya. Sebab, jalur tersebut merupakan akses utama jalan di Kota Denpasar. Sehingga, proses penutupan jalan dipastikan akan mengakibatkan kekacauan arus lalu lintas.
Hal itu dikemukakan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Minggu (8/10). Dikatakannya, selama ini Jalan Gajah Mada digadang-gadang sebagai heritage Kota Denpasar. Akan tetapi untuk proses pengembangan kawasan tersebut terkendala akses jalan. Pasalnya Jalan Gajah Mada merupakan akses utama di Kota Denpasar.
Apabila Jalan Gajah Mada ditutup dan digunakan sebagai kawasan heritage, maka akan membuat kemacetan. Selain itu, keberadaan Jalan Gajah Mada berbeda dengan heritage city di Semarang. “Kalau di Semarang memang bangunannya heritage. Kalau di Jalan Gajah Mada, kita jual story atau cerita,” kata Walikota Jaya Negara.
Permasalahan parkir juga masih jadi kendala dalam pengembangan Jalan Gajah Mada. “Untuk parkir rencananya memanfaatkan di bawah Lapangan Puputan Badung, tapi tidak bisa langsung jadi karena dananya Rp 360 miliar,” ujar Walikota Jaya Negara.
Walikota Jaya Negara menyatakan sempat bertemu dengan pengusaha di Jalan Gajah Mada dan komunitas Kampung Arab untuk memanfaatkan ruas Jalan Sulawesi. Namun belum ada kesepakatan semua mendukung hal itu.
Oleh karena itu, pihaknya hanya melakukan kerjasama event seperti dengan Inti Bali untuk menggelar Festival Imlek, atau pun dengan Banjar Wangaya Kelod. Selain itu, juga digelar acara Denpasar Festival setiap tahun. 7 mis
Apabila Jalan Gajah Mada ditutup dan digunakan sebagai kawasan heritage, maka akan membuat kemacetan. Selain itu, keberadaan Jalan Gajah Mada berbeda dengan heritage city di Semarang. “Kalau di Semarang memang bangunannya heritage. Kalau di Jalan Gajah Mada, kita jual story atau cerita,” kata Walikota Jaya Negara.
Permasalahan parkir juga masih jadi kendala dalam pengembangan Jalan Gajah Mada. “Untuk parkir rencananya memanfaatkan di bawah Lapangan Puputan Badung, tapi tidak bisa langsung jadi karena dananya Rp 360 miliar,” ujar Walikota Jaya Negara.
Walikota Jaya Negara menyatakan sempat bertemu dengan pengusaha di Jalan Gajah Mada dan komunitas Kampung Arab untuk memanfaatkan ruas Jalan Sulawesi. Namun belum ada kesepakatan semua mendukung hal itu.
Oleh karena itu, pihaknya hanya melakukan kerjasama event seperti dengan Inti Bali untuk menggelar Festival Imlek, atau pun dengan Banjar Wangaya Kelod. Selain itu, juga digelar acara Denpasar Festival setiap tahun. 7 mis
Komentar