Pasar Kreneng Operasikan TPST dan Bank Sampah ‘Yok Kita GAS’, Kolaborasi BRI dan Perumda Pasar Sewaka Dharma
DENPASAR, NusaBali.com BRI dan Perumda Pasar Sewaka Dharma Denpasar meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Bank Sampah Pasar Kreneng pada Senin (9/10/2023).
Peresmian tersebut dilakukan oleh Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten, didampingi Direktur Utama Perumda Pasar Sewaka Dharma Ida Bagus Kompyang Wiranata dan Kepala Pasar Kreneng AA Rai Arpika.
Peresmian ini merupakan bagian dari program BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Sebelumnya, para pedagang dan petugas kebersihan sampah telah diberikan edukasi terkait pemilahan sampah dan edukasi pengelolaan sampah. Edukasi tersebut diberikan untuk meningkatkan pemahaman pedagang dan petugas kebersihan sampah tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik.
Pasar Kreneng dipilih sebagai lokasi program penyaluran bantuan karena pasar merupakan salah satu sarana publik tempat berlangsungnya aktivitas ekonomi masyarakat, dimana aktivitas di pasar menghasilkan sampah setiap hari.
Hasil dari program ini adalah adanya potensi reduksi sampah 800 kg untuk sampah organik dan 500 kg sampah anorganik, potensi reduksi metan 18,413 kg, potensi reduksi karbon 24,681 kg. Selain itu, Bank Sampah Kreneng ini sudah memiliki 30 calon Nasabah terdaftar yang sudah siap menjadi bagian sebagai pahlawan penjaga lingkungan dengan mengelola sampah yang baik.
“BRI Peduli Yok Kita GAS diharapkan dapat fokus dan berdampak positif bagi lingkungan. Program ini merupakan program yang terintegrasi dengan menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, serta mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan literasi keuangan,” ujar Recky Plangiten.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewaka Dharma Ida Bagus Kompyang Wiranata mengapresiasi program yang diberikan oleh BRI. Menurutnya, masalah sampah cukup pelik sehingga ia membuka pintu selebar-lebarnya bagi stakeholder yang ingin berkontribusi membantu menyelesaikan masalah sampah.
“Program ini menjadi salah satu cara kita dimana bantuan dari BRI berupaya mengelola sampah dari sumbernya sehingga apa yang menjadi sisa sampah yang tidak bisa dikelola, dibuang ke TPST sementara kita masih membuang ke TPA Suwung dapat dikurangi,” ujarnya.
Kepala Pasar Kreneng AA Rai Arpika mengatakan, dengan mendapatkan edukasi dari BRI diharapkan para pedagang lebih paham dan disiplin memilah sampah. Apalagi saat ini adanya bank sampah TPST Kreneng akan semakin menarik minat pedagang untuk memilah sampahnya.
“Dari program edukasi yang diberikan BRI, ada perubahan perilaku dari pedagang,” imbuhnya.
Selain sosialisasi dan edukasi yang dilakukan kepada 894 pedagang Pasar Kreneng, BRI juga memberikan bantuan sarana prasarana pengolahan sampah untuk mendukung BRI Peduli Yok Kita GAS di Pasar Kreneng ini. Seperti Rumah TPST, perbaikan mesin pencacah organik, peralatan kebersihan, kandang maggot, dan sebagainya.
Dengan adanya TPST dan Bank Sampah di Pasar Kreneng diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan sampah di Kota Denpasar. Program ini diharapkan dapat dilanjutkan secara serius sehingga dapat menjadi percontohan di Bali.
1
Komentar