Panglima TNI dan Kapolri Cek Venue KTT AIS
21 Pemimpin Delegasi KTT AIS Forum 2023 Tiba di Bali
MANGUPURA, NusaBali - H-1 pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum Tahun 2023, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengecek kesiapan venue, Senin (9/10) pagi.
Adapun venue untuk pertemuan tersebut adalah Bali Internasional Convention Centre (BICC) Westin Hotel dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Selain itu dua pucuk pimpinan TNI dan Polri ini juga meninjau kesiapan Posko Command Centre 91 ITDC.
"Secara umum ini sudah siap dan venue ini sudah pernah diadakan event-event besar internasional, jadi ini semua sudah dikerjakan tinggal melakukan check and recheck kembali kesiapan lainnya. Secara prosedur tahap demi tahapnya sudah rapi, dan venue-venue hampir 100 persen siap untuk KTT-AIS Forum 2023," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan persiapan pengamanan semuanya harus matang mulai dari pintu masuk kedatangan, sepanjang kegiatan, hingga para delegasi kembali ke negara masing-masing.
Keamanan adalah salah satu faktor penting suksesnya pertemuan tersebut. "Masalah keamanan harus benar-benar disiapkan dengan matang dan detail karena kegiatan ini akan dihadiri presiden dan petinggi dari berbagai negara," ungkap Kapolri yang kemarin didampingi para pejabat utama Mabes Polri dan Mabes TNI.
"Secara umum ini sudah siap dan venue ini sudah pernah diadakan event-event besar internasional, jadi ini semua sudah dikerjakan tinggal melakukan check and recheck kembali kesiapan lainnya. Secara prosedur tahap demi tahapnya sudah rapi, dan venue-venue hampir 100 persen siap untuk KTT-AIS Forum 2023," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan persiapan pengamanan semuanya harus matang mulai dari pintu masuk kedatangan, sepanjang kegiatan, hingga para delegasi kembali ke negara masing-masing.
Keamanan adalah salah satu faktor penting suksesnya pertemuan tersebut. "Masalah keamanan harus benar-benar disiapkan dengan matang dan detail karena kegiatan ini akan dihadiri presiden dan petinggi dari berbagai negara," ungkap Kapolri yang kemarin didampingi para pejabat utama Mabes Polri dan Mabes TNI.
Foto: Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) meninjau kesiapan pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Badung, Senin (9/10). -ANTARA
Sementara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pengecekan Command Centre penting dilakukan untuk mengetahui kesiapan Polda Bali yang berkolaborasi dengan Mabes Polri dan instansi yang mendukung program serta fitur-fitur yang tersedia di Command Centre 91 ITDC agar siap digunakan saat pergelaran KTT-AIS Forum 2023.
"Bapak Kapolri dan bapak Panglima TNI bersama dengan Kapolda Bali dan Pejabat Utama Mabes Polri menyempatkan untuk melihat kesiapan fitur-fitur yang ada di Command Centre 91 Polda Bali ITDC, Nusa Dua. Ini merupakan keseriusan Polri berkolaborasi dengan TNI dalam menjelang perhelatan KTT AIS Forum 2023 yang akan diadakan 10-11 Oktober 2023," tuturnya.
Sementara petugas pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum 2023 menggunakan teknologi kamera di tubuh atau body worn camera guna memantau keamanan konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, pada 10-11 Oktober itu.
"Bapak Kapolri dan bapak Panglima TNI bersama dengan Kapolda Bali dan Pejabat Utama Mabes Polri menyempatkan untuk melihat kesiapan fitur-fitur yang ada di Command Centre 91 Polda Bali ITDC, Nusa Dua. Ini merupakan keseriusan Polri berkolaborasi dengan TNI dalam menjelang perhelatan KTT AIS Forum 2023 yang akan diadakan 10-11 Oktober 2023," tuturnya.
Sementara petugas pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum 2023 menggunakan teknologi kamera di tubuh atau body worn camera guna memantau keamanan konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, pada 10-11 Oktober itu.
"Body worn camera ini terpasang di personel kami yang bertugas di kawasan yang berseragam, untuk bisa memonitor situasi apa yang ada di lapangan dan tempat itu tak ada CCTV (kamera pengawas)," kata Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Bali, Kombes Pol Ambariyadi Wijaya dalam keterangannya di Denpasar, Senin kemarin.
Seluruh pengamanan KTT AIS Forum 2023 dikendalikan dari 91 pusat komando atau command center di ITDC Nusa Dua, Bali. Penggunaan kamera tubuh itu mencakup wilayah-wilayah yang tidak dilengkapi dengan kamera pengawas. "Kami di sini (pusat komando), memonitor CCTV jumlahnya 1.357. Namun, ada area-area yang tidak terjangkau CCTV. Nah, maka digunakanlah ini. Jumlahnya ada 100 unit yang terpasang di anggota," jelasnya.
Selain memantau situasi di lapangan, kamera di tubuh personel pengamanan itu berfungsi sebagai alat mengirim kondisi darurat dari anggota yang berjaga. "Ini berfungsi sebagai SOS. Jadi, saat anggota ada situasi kepentingan, dia bisa memencet tombol dan melaporkan ke posko soal situasi yang terjadi. Ini juga ada handy talkie juga," katanya.
Ambariyadi menyatakan jaringan internet yang tersedia di Bali cukup baik untuk mendukung penerapan teknologi canggih tersebut, karena selama setahun terakhir Pulau Dewata telah menjadi tempat beberapa penyelenggaraan acara internasional. "Kami diatensi oleh bapak kadiv TIK (Polri). Memang, Bali ini gelaran-gelaran pengamanan internasional kurang lebih ada 150 kegiatan. Jadi, bapak kadiv TIK memerintahkan kami kira-kira apa yang dibutuhkan untuk di-update terus. Misalnya, body worn ini dulu saja. Sekarang dikasih aplikasi tambahan dan headset untuk mempermudah kerja anggota," ujarnya.
Pada, Senin kemarin atau sehari sebelum pelaksanaan KTT AIS Forum, sebanyak 21 pemimpin delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk menghadiri pertemuan pertama negara pulau dan kepulauan di dunia di Nusa Dua, Badung, 10-11 Oktober 2023
"Ada 33 delegasi dan empat organisasi internasional," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong di sela AIS Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin kemarin.
Usman Kansong menjelaskan kedatangan 21 pemimpin delegasi itu mendarat dengan periode waktu (slot) tiba pukul 10.00 hingga 23.55 Wita. Berdasarkan data Sekretariat AIS Forum, sebanyak 19 pimpinan negara kepulauan yang sudah tiba, yakni Bahrain, Marshall Island, Tuvalu, Niue, Maladewa, Malta, Saint Lucia, Jepang, Inggris, Irlandia, Selandia Baru, Filipina, Siprus, Fiji, Cabo Verde, Madagaskar, Mikronesia, Suriname, dan Samoa.
Organisasi internasional yang dijadwalkan hadir, antara lain, Pasific Island Forum (PIF) dan Melanesian Spearhead Group. Para pimpinan negara pulau dan kepulauan serta organisasi internasional itu disambut hangat secara langsung oleh pejabat dari instansi pemerintah Indonesia sejak mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Seluruh tamu negara yang hadir itu pun disambut secara kenegaraan oleh Pasukan Cordon dari Polisi Militer di bawah koordinasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pasukan Cordon beranggotakan prajurit-prajurit militer dari TNI Angkatan Darat terbaik yang bertugas sebagai pengawal protokoler kenegaraan.
Tugas Pasukan Cordon adalah memberikan penghormatan militer kepada tamu negara yang hadir, seperti memberikan sambutan dengan senjata, membuka pintu mobil tamu negara, dan mengawal tamu negara dari pintu masuk hingga ke tempat duduknya.
Para tamu juga disambut secara adat lewat suguhan tari pendet yang merupakan tarian penyambutan khas Bali. Tari itu biasanya tampil dalam berbagai upacara keagamaan dan upacara adat di Bali. Para pemimpin delegasi itu dijadwalkan menghadiri KTT AIS Forum 2023 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, yang puncaknya dibuka Presiden Joko Widodo pada tanggal 11 Oktober 2023.
AIS Forum merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi mengatasi empat masalah global, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim. Penyelenggaraan KTT AIS Forum ini untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif serta sebagai wadah gotong royong dalam mendorong agenda masa depan, yakni tata kelola laut global. AIS Forum yang pertama di Bali diharapkan dihadiri perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau, baik setingkat kepala negara/pemerintahan maupun perwakilan setingkat menteri. 7 pol, ant
Seluruh pengamanan KTT AIS Forum 2023 dikendalikan dari 91 pusat komando atau command center di ITDC Nusa Dua, Bali. Penggunaan kamera tubuh itu mencakup wilayah-wilayah yang tidak dilengkapi dengan kamera pengawas. "Kami di sini (pusat komando), memonitor CCTV jumlahnya 1.357. Namun, ada area-area yang tidak terjangkau CCTV. Nah, maka digunakanlah ini. Jumlahnya ada 100 unit yang terpasang di anggota," jelasnya.
Selain memantau situasi di lapangan, kamera di tubuh personel pengamanan itu berfungsi sebagai alat mengirim kondisi darurat dari anggota yang berjaga. "Ini berfungsi sebagai SOS. Jadi, saat anggota ada situasi kepentingan, dia bisa memencet tombol dan melaporkan ke posko soal situasi yang terjadi. Ini juga ada handy talkie juga," katanya.
Ambariyadi menyatakan jaringan internet yang tersedia di Bali cukup baik untuk mendukung penerapan teknologi canggih tersebut, karena selama setahun terakhir Pulau Dewata telah menjadi tempat beberapa penyelenggaraan acara internasional. "Kami diatensi oleh bapak kadiv TIK (Polri). Memang, Bali ini gelaran-gelaran pengamanan internasional kurang lebih ada 150 kegiatan. Jadi, bapak kadiv TIK memerintahkan kami kira-kira apa yang dibutuhkan untuk di-update terus. Misalnya, body worn ini dulu saja. Sekarang dikasih aplikasi tambahan dan headset untuk mempermudah kerja anggota," ujarnya.
Pada, Senin kemarin atau sehari sebelum pelaksanaan KTT AIS Forum, sebanyak 21 pemimpin delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk menghadiri pertemuan pertama negara pulau dan kepulauan di dunia di Nusa Dua, Badung, 10-11 Oktober 2023
"Ada 33 delegasi dan empat organisasi internasional," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong di sela AIS Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin kemarin.
Usman Kansong menjelaskan kedatangan 21 pemimpin delegasi itu mendarat dengan periode waktu (slot) tiba pukul 10.00 hingga 23.55 Wita. Berdasarkan data Sekretariat AIS Forum, sebanyak 19 pimpinan negara kepulauan yang sudah tiba, yakni Bahrain, Marshall Island, Tuvalu, Niue, Maladewa, Malta, Saint Lucia, Jepang, Inggris, Irlandia, Selandia Baru, Filipina, Siprus, Fiji, Cabo Verde, Madagaskar, Mikronesia, Suriname, dan Samoa.
Organisasi internasional yang dijadwalkan hadir, antara lain, Pasific Island Forum (PIF) dan Melanesian Spearhead Group. Para pimpinan negara pulau dan kepulauan serta organisasi internasional itu disambut hangat secara langsung oleh pejabat dari instansi pemerintah Indonesia sejak mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Seluruh tamu negara yang hadir itu pun disambut secara kenegaraan oleh Pasukan Cordon dari Polisi Militer di bawah koordinasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pasukan Cordon beranggotakan prajurit-prajurit militer dari TNI Angkatan Darat terbaik yang bertugas sebagai pengawal protokoler kenegaraan.
Tugas Pasukan Cordon adalah memberikan penghormatan militer kepada tamu negara yang hadir, seperti memberikan sambutan dengan senjata, membuka pintu mobil tamu negara, dan mengawal tamu negara dari pintu masuk hingga ke tempat duduknya.
Para tamu juga disambut secara adat lewat suguhan tari pendet yang merupakan tarian penyambutan khas Bali. Tari itu biasanya tampil dalam berbagai upacara keagamaan dan upacara adat di Bali. Para pemimpin delegasi itu dijadwalkan menghadiri KTT AIS Forum 2023 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, yang puncaknya dibuka Presiden Joko Widodo pada tanggal 11 Oktober 2023.
AIS Forum merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi mengatasi empat masalah global, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim. Penyelenggaraan KTT AIS Forum ini untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif serta sebagai wadah gotong royong dalam mendorong agenda masa depan, yakni tata kelola laut global. AIS Forum yang pertama di Bali diharapkan dihadiri perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau, baik setingkat kepala negara/pemerintahan maupun perwakilan setingkat menteri. 7 pol, ant
Komentar