50 Balita Berpotensi Stunting Dapat Bantuan PKK Bali
DENPASAR, NusaBali - Untuk mengawal program pemerintah dalam pengentasan stunting, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Ida Mahendra Jaya didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana Ny Candrawati Tamba dan instansi terkait menyambangi sekaligus menyerahkan bantuan kepada 50 balita yang berpotensi stunting, bertempat di Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, Senin (9/10).
Lima puluh balita penerima bantuan ini 16 orang dari Banjar Katulampa, 10 orang dari Banjar Pendem, 11 orang dari Banjar Ketiman, dan 13 orang dari Banjar Bendel.
Bantuan berupa telur dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, makanan olahan ikan diberikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, dan bantuan berupa beras (5 kg), telur 1 krat, susu 6 kotak, sikat gigi beserta pasta giginya disiapkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali. Pemberian bantuan ini disiapkan dalam rangka mengentaskan kasus stunting di Bali.
“Dengan memberikan asupan makanan yang bergizi dan sehat, akan membantu balita tumbuh menjadi kuat dan cerdas. Stunting ini harus segera ditangani, karena ciri-ciri yang diperlihatkan oleh bayi di masa tumbuh kembangnya sudah terlihat dari berat badan, tinggi, dan mentalnya atau tingkat kecerdasannya, dan khususnya akan tampak dari pertumbuhan gigi pada bayi,” ungkap Ny Ida Mahendra Jaya.
Di hadapan warga setempat yang khususnya adalah ibu-ibu dari balita dan para kader PKK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes memberikan tambahan wawasan terkait betapa pentingnya perhatian bagi tubuh khususnya para remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu, agar memperbanyak pengetahuan tentang tata cara menjaga asupan makanan yang sehat.
“Makanan yang sehat itu tidak harus mahal, apalagi yang siap saji. Karena cenderung makanan siap saji itu banyak mengandung pengawet dan berbahaya bagi tubuh. Jangan lupa bagi orangtua untuk tidak lelah memberi edukasi bagi remaja putrinya terkait bahayanya menikah muda. Penting pula mengingatkan remaja putri untuk menambah asupan tablet penambah darah,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bagi bayi yang baru lahir juga harus mendapat pantauan tumbuh kembang sedari 1.000 hari pertama kehidupannya, yang dimulai dari masa dalam kandungan, agar tidak mengalami gangguan tumbuh kembang bayi pada fisik dan mentalnya.
Sesaat setelah menyerahkan bantuan di wantilan, Ny Ida Mahendra Jaya didampingi Ny Candrawati Tamba dan sejumlah instansi terkait termasuk bidan, melaksanakan kunjungan ke rumah tiga warga yang anaknya memiliki potensi stunting.
Ny Ida Mahendra Jaya secara langsung melihat dan memeriksa pertumbuhan balita, terkhusus pertumbuhan fisik terutama gigi balita, dan setelahnya menyerahkan bantuan paket berupa beras, telur, susu, sikat gigi, dan pasta gigi.
Jembrana tercatat sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat stunting tinggi di Bali pada 2021 dengan prevalensi stunting 14,3 persen. TP PKK Kabupaten Jembrana kemudian ikut mengawal hingga angka stunting turun di angka 8,35 persen di 2022.
Sementara itu sesuai laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, Bali merupakan provinsi dengan angka balita stunting terendah. Pada 2021 tingkat prevalensi stunting Bali 10,9 persen dan terus menurun menjadi 8 persen pada 2022. 7 cr78
Bantuan berupa telur dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, makanan olahan ikan diberikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, dan bantuan berupa beras (5 kg), telur 1 krat, susu 6 kotak, sikat gigi beserta pasta giginya disiapkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali. Pemberian bantuan ini disiapkan dalam rangka mengentaskan kasus stunting di Bali.
“Dengan memberikan asupan makanan yang bergizi dan sehat, akan membantu balita tumbuh menjadi kuat dan cerdas. Stunting ini harus segera ditangani, karena ciri-ciri yang diperlihatkan oleh bayi di masa tumbuh kembangnya sudah terlihat dari berat badan, tinggi, dan mentalnya atau tingkat kecerdasannya, dan khususnya akan tampak dari pertumbuhan gigi pada bayi,” ungkap Ny Ida Mahendra Jaya.
Di hadapan warga setempat yang khususnya adalah ibu-ibu dari balita dan para kader PKK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes memberikan tambahan wawasan terkait betapa pentingnya perhatian bagi tubuh khususnya para remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu, agar memperbanyak pengetahuan tentang tata cara menjaga asupan makanan yang sehat.
“Makanan yang sehat itu tidak harus mahal, apalagi yang siap saji. Karena cenderung makanan siap saji itu banyak mengandung pengawet dan berbahaya bagi tubuh. Jangan lupa bagi orangtua untuk tidak lelah memberi edukasi bagi remaja putrinya terkait bahayanya menikah muda. Penting pula mengingatkan remaja putri untuk menambah asupan tablet penambah darah,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bagi bayi yang baru lahir juga harus mendapat pantauan tumbuh kembang sedari 1.000 hari pertama kehidupannya, yang dimulai dari masa dalam kandungan, agar tidak mengalami gangguan tumbuh kembang bayi pada fisik dan mentalnya.
Sesaat setelah menyerahkan bantuan di wantilan, Ny Ida Mahendra Jaya didampingi Ny Candrawati Tamba dan sejumlah instansi terkait termasuk bidan, melaksanakan kunjungan ke rumah tiga warga yang anaknya memiliki potensi stunting.
Ny Ida Mahendra Jaya secara langsung melihat dan memeriksa pertumbuhan balita, terkhusus pertumbuhan fisik terutama gigi balita, dan setelahnya menyerahkan bantuan paket berupa beras, telur, susu, sikat gigi, dan pasta gigi.
Jembrana tercatat sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat stunting tinggi di Bali pada 2021 dengan prevalensi stunting 14,3 persen. TP PKK Kabupaten Jembrana kemudian ikut mengawal hingga angka stunting turun di angka 8,35 persen di 2022.
Sementara itu sesuai laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, Bali merupakan provinsi dengan angka balita stunting terendah. Pada 2021 tingkat prevalensi stunting Bali 10,9 persen dan terus menurun menjadi 8 persen pada 2022. 7 cr78
1
Komentar