Bali Kian Dikenal Jadi Destinasi MICE
KTT ASIS Forum 2023 menjadi media promosi tak langsung untuk tingkatkan wisman
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS Forum) 2023 di Nusa Dua, Kuta Selatan Badung, berdampak sangat positif bagi pariwisata Bali.
Pertama menggenjot hunian kamar hotel, khususnya di kawasan Nusa Dua. Yang kedua, sekaligus menjadi media promosi secara tak langsung buat Bali untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman).
Hal tersebut disampaikan Tjokorda Bagus Pemayun, Selasa (10/10). “Bahwa ini membuktikan kembali, Bali menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk penyelenggaraan MICE (meeting, incentive, conference dan exhibition), “ujarnya.
Bukan hanya penyelenggaraan KTT AIS Forum saja, tetapi juga MICE-MICE lain yang akan datang. Menurutnya, ada beberapa kegiatan MICE nanti pasca KTT AIS Forum 2023.
“Saya lihat itu, jelang Nataru (Natal dan Tahun Baru),” kata Tjok Bagus Pemayun, birokrat asal Gianyar ini.
Pihaknya juga memastikan KTT AIS Forum menggenjot tingkat hunian kamar, khususnya di kawasan Nusa Dua. Menurutnya, tingkat hunian kamar hotel di kawasan Nusa Dua, dikisaran 80 persen. Salah satu faktor yang menyumbang, tentu rombongan delegasi KTT AIS Forum ini. ”Juga tamu-tamu lainnya tentunya, jelang Nataru juga,” jelasnya.
Sementara kepada pengelola daya tarik wisata (DTW) yang ada di seluruh Bali, Tjokorda Bagus Pemayun menegaskan agar pengelola konsisten menjaga kebersihan, kenyamanan dan keamanan. Kedepankan pariwisata Bali merupakan pariwisata budaya yang harmonis dengan lingkungan.
“Saya belum lihat jadwal (agenda atau kunjungan delegasi ke DTW),” terangnya.
Walau demikian, dia menegaskan DTW harus siap jika dikunjungi delegasi. “Mungkin bisa ke Pengelipuran, Carangsari, Ubud atau ke yang lain,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya atau Rai Suryawijaya menyatakan hal senada.
“KTT AIS Forum semakin meningkatkan reputasi Bali tempat penyelenggaraan MICE,” ucapnya.
Menurutnya penyelenggaraan KTT AIS Forum meningkatkan hunian kamar hotel di Nusa Dua sekitar 10 persen. “Ada yang 90 persen, bahkan ada yang full,” terangnya.
Jadi, kata Rai Suryawijaya, selain menjadi promosi bagi Bali, secara KTT AIS Forum berimbas baik bagi pariwisata Bali, yakni meningkatkan jumlah kedatangan wisman.
“Kan ada 51 negara dan dihadiri 8 kepala negara,” tunjuk pria yang juga Wakil Ketua BPD PHRI Bali.
Sementara Sekretaris BPD PHRI Bali, Perry Markus mengatakan selain hotel-hotel di kawasan ITDC dan Sawangan, hotel-hotel lainnya juga mendapat limpahan dari tamu perhelatan KTT AIS Forum. Karena selain event utama, yang berlangsung 10-11 Oktober, ada side event yang sudah berlangsung 5 Oktober sampai 12 Oktober.
“Rata-rata untuk di kawasan Nusa Dua okupansi sekarang ini 90 persen,” sebutnya.
Sementara kalangan pengelola DTW di Bali yang dihubungi menyatakan kesiapan apabila dikunjungi delegasi KTT AIS Forum.
“Kalau soal itu tak usah ditanya lagi. Apalagi Taman Ayun kan merupakan warisan budaya dunia(Unesco),” ujar I Made Suandi, Ketua Pengelola DTW Taman Ayun, Mengwi.
Sandi mengatakan, pihaknya belum mengantongi informasi tentang kemungkinan adanya kunjungan delegasi KTT AIS ke Taman Ayun. Kata dia, kalau soal kunjungan delegasi (tamu negara), Sandi mengatakan akan berpegang pada pemberitahuan dari Pangelingsir Puri Ageng Mengwi, Anak Agung Gde Agung.
Kata dia, kalau ada kunjungan pasti akan ada penyampaian dari pihak terkait kepada pihak Puri Ageng Mengwi, pemilik Taman Ayun. “Tiyang hanya berpegang itu,” kata Suandi. k17.
Komentar