Indonesia Berpeluang Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Indonesia bisa menggandeng Australia atau negara ASEAN untuk menjadi tuan rumah bersama, dan bersaing dengan Arab Saudi.
JAKARTA, NusaBali
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Hal ini menyusul adanya pembicaraan antara PSSI dengan Federasi Sepakbola Australia (FA) untuk maju bersama sebagai tuan rumah.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak telah berlangsung sejak tahun 2017. Diskusi tersebut kembali berlanjut usai Kongres FIFA di Rwanda pada bulan April lalu.
"Pihak FA Australia mengajak kembali (untuk kemungkinan maju tuan rumah). Jadi memang opsi-nya ada, kita (menjadi tuan rumah bersama) dengan Australia bersama Selandia Baru, atau opsi yang lain, kita dengan Australia bersama beberapa negara Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/10).
Erick Thohir mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo juga memberikan respons positif terkait rencana ini. "Kami sampaikan (terkait bidding Piala Dunia) kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden menerima (kemungkinan tersebut) dan bilang positif, dengan pihak FA Australia pun telah berjalan diskusi yang positif," ungkapnya.
Dengan ditunjuknya tiga negara yaitu Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, maka FIFA membuka peluang bagi negara-negara benua Asia dan Ocenia untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Saat ini FA Australia tengah mempertimbangkan untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 usai sukses menggelar Piala Dunia Wanita 2023 bersama dengan Selandia Baru.
FIFA memberikan tenggat waktu terakhir pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2034 pada 31 Oktober. Saat ini Arab Saudi telah menyatakan untuk maju sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
"Opsi-opsi ini kita masih buka, karena proses pengajuan masih punya tenggat beberapa minggu ke depan. Tentu dari pihak Arab Saudi juga sudah mengontak kami semua, sebagai negara sahabat kita pasti saling mendukung. Tetapi tentu sebagai negara Indonesia, kita boleh dong mencoba karena memang persiapannya sudah dari tahun 2017. Bukan kaget gitu, tapi melalui proses panjang, kapan kita punya kemungkinan lebih besar lagi," kata Erick Thohir.7mao
Komentar