AAUI Pede Industri Asuransi Cerah di 2024
DENPASAR, NusaBali - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) percaya diri prospek industri asuransi di Indonesia masih cerah pada 2024 mendatang.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan kepercayaan diri itu salah satunya didasari tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bisa mencapai 5,17 persen di Kuartal II 2023.
"Melihat pertumbuhan ekonomi, cukup optimis saya. Tapi kita harus banyak perbaikan di internal, reformasi, transformasi, di asuransi umum. Mudah-mudahan 2024 akan lebih baik daripada 2023," ujarnya dalam acara Indonesia Rendezvous ke-27, di Nusa Dua, Bali, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (12/10).
Budi memandang Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang akan segera diterbitkan juga bakal membantu pertumbuhan secara umum.
Di sisi lain, ia menyebut kepercayaan dunia internasional terhadap industri asuransi tanah air juga sudah mulai membaik. Menurutnya, pelbagai faktor tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi.
Lebih lanjut, Budi memprediksi tingkat pertumbuhan premi secara umum pada tahun mendatang mampu berkisar di angka 11-12 persen.
"Pertumbuhan kita prediksi mungkin naik tapi tidak signifikan, bisa antara 11-12 persen. Overall. Untuk premi bruto ya. Tapi kalau hasil underwriting belum bisa kita sampaikan prediksinya," tuturnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyebut Indonesia menjadi salah satu target pasar bagi perusahaan asuransi asing.
Ogi mengatakan hal itu salah satunya ditopang tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5 persen setiap tahunnya. Selain itu, tingginya jumlah penduduk di Indonesia juga menjadi alasan banyak perusahaan asing yang ingin masuk dan bersaing dengan asuransi lokal.
"Indonesia itukan nomor 4 (jumlah) penduduk terbesar di dunia, ekonominya tumbuh 5 persen rata-rata, jadi tetap menjadi target para asuransi global datang ke Indonesia," jelasnya.
Ogi mengatakan tingginya minat perusahaan asuransi asing untuk datang ke Indonesia juga bermanfaat untuk memperkuat pasar Indonesia yang tergolong masih kecil.
"Sehingga kita welcome kepada investor asing, untuk datang ke Indonesia. Regulasinya sudah dibuat, kalau mau masuk Indonesia seperti apa itu sudah diatur," jelasnya.
Di sisi lain, Ogi memastikan seluruh perusahaan asuransi lokal juga telah mengikuti prinsip-prinsip utama yang ditetapkan asosiasi asuransi internasional.
Karenanya ia meyakini perusahaan asuransi lokal tetap dapat bersaing meski banyak perusahaan asuransi asing yang masuk ke Indonesia. Aturan itu, kata dia, salah satunya juga diterapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 75 tentang kontrak asuransi.
"Sehingga kesetaraan, competitive, perusahaan asuransi Indonesia tidak kalah dengan perusahaan internasional, karena pasarnya ada di Indonesia," tuturnya. 7
1
Komentar