Koster Ikuti Prosesi Pakelem-Nuwur Tirta di Danau Batur
BANGLI, NusaBali - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster mengikuti prosesi Upacara Pakelem dan Ritual Nuwur Tirtha Amerta di Danau Batur serangkaian Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Labuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung, Bakti Pakelem ring Segara lan Pucak Gunung Batur, Mapaselang dan Mapadanan di Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada Rahina Tilem Kapat, Saniscara Pon Matal, Sabtu (14/10).
Prosesi Upacara Pakelem dan Ritual Nuwur Tirtha Amerta di Danau Batur ini juga dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya bersama Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof Dr I Nengah Duija, Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana, Jero Gede Batur Makalihan, para tokoh puri dari seluruh Bali beserta Krama Desa Adat Batur.
Dalam prosesi yang sakral tersebut, Wayan Koster bersama krama adat setempat melakukan Upacara Pakelem di tengah Danau Batur dengan menggunakan sarana wewalungan kebo hingga bawi.
Tujuan dari pelaksanaan upacara ini untuk memuliakan sekaligus menyucikan air, dengan doa supaya Ida Bhatari Dewi Danu memberikan kerahayuan dan kesejahteraan kepada seluruh Krama Bali. Upacara pakelem lima tahunan yang pelaksanaannya diambil sama dengan tahun 1919 silam dipuput oleh 11 Sulinggih. Puncak upacara pemuliaan Danau Batur yang persiapannya telah berlangsung sejak 2 September 2023 ini terdiri atas tiga kegiatan utama, yakni Tawur Agung Labuh Gentuh, Mapakelem di Puncak Gunung dan Danau Batur, serta Mapaselang. Tawur Labuh Gentuh yang digelar di areal utama mandala Pura Segara Ulun Danu Batur dipuput oleh Ida Pedanda Gde Putra Bajing Griya Tegaljingga, Denpasar; Ida Pedanda Gde Putra Kekeran, Griya Blahbatuh, Gianyar; Ida Pedanda Rai Griya Pidada Sengguan, Klungkung; Ida Pedanda Budha Griya Saraswati, Batuan, Gianyar; Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Putra Daksa, Griya Agung Lingga Acala, Calo, Gianyar; dan Jero Gede Sengguhu Tumburuwasa, Griya Jero Gede Sengguhan, Lambing, Badung.
Tawur Agung Labuh Gentuh menggunakan sarana wewalungan (binatang) seperti kerbau, sapi, luwak, manjangan, anjing bangbungkem, kijang, petu, babi butuan, kambing, angsa, banyak, bebek belang kalung, bebek buli sikep, dan berbagai jenis ayam menurut warna. Selanjutnya, pakelem di puncak Gunung Batur dilaksanakan di dua tempat, yakni Pucak Kawanan Gunung Batur dan Pucak Kanginan Gunung Batur (kawah utama). Upacara tersebut dipuput Ida Pedanda Gde Ngurah Keniten, Griya Kediri, Sangeh, Badung; Ida Pedanda Gde Made Rai Keniten, Griya Denpasar; dan Ida Pedanda Budha Griya Gunung Sari, Ubud.
Pada saat Mapaselang, upacara dipuput pula oleh empat orang sulinggih, yakni Ida Pedanda Oka Buruan, Griya Sandingsuta Manik Manuaba, Pejeng, Gianyar; Ida Rsi Agung Wayabya Suprabhu Sogata Karang, Griya Buduk, Badung; Ida Pedanda Rai Griya Pidada Sengguan, Badung; Ida Pedanda Istri Karang, Griya Sibetan. Jero Gede Batur mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang turut membantu pelaksanaan Karya Agung Danu Kerthi di Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati, Desa Adat Batur. Karya ini merupakan ritual yang diamanatkan para panglingsir Batur sebagai cara untuk memuliakan air sebagai sumber kehidupan, sekaligus bertujuan untuk menciptakan keharmonisan semesta serta menghaturkan terima kasih kepada alam, khususnya Danau Batur atas keberlimpahan anugerahnya. "Dalam prosesi Pakelem, kami menggunakan pola yadnya seperti 104 tahun yang lalu, yakni pada tahun 1919, di mana Pakelem di Danau Batur menggunakan 3 ekor kerbau dan 1 ekor babi seharga 1.000,” jelas Jero Gede Batur. 7
1
Komentar